prolog.

61 3 0
                                    

Ditengah hiruk pikuk kota yang menyebalkan ini, aku hidup seorang diri. Ya, terkadang hidup seorang diri adalah pilihan yang tepat bagi semua orang.

Nama ku Dilla Setiani seorang mahasiswa pemalas dengan gaya hidup seadanya. Hidup di kota orang adalah pilihan ku setelah aku lulus dari SMA. Suasana rumah yang selalu riuh membuatku tidak betah lama, dengan gebrakan meja ruang tamu, piring atau gelas yang berterbangan, dan bentakan yang sering aku dengar. Semua itu sudah jadi biasa. Ayahku seorang manajer di perusahaan, sedangkan ibuku seorang ibu rumah tangga yang lihai dalam hal jahit-menjahit yang kini jadi usaha sendiri dirumah.

Aku hidup dikeluarga yang biasa saja sebenarnya. Sejak ayahku ada masalah di perusahaan nya yang mulai bangkrut katanya, beliau jadi gampang emosi dan ibu ku lah yang kena amarahnya. Sampai tiba di hari kelulusan ku pun, semua masih sama saja. Dan akhirnya aku nekat untuk keluar dari rumah dengan uang yang ku tabung sendiri selama aku sekolah.

Kini aku ada di sebuah kota yang terkenal dengan makanan khas nya lunpia dan wisata lawang sewu yang sudah ramai disosmed, Semarang.

Terjebak Oleh KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang