ESPHORA

29 10 42
                                    

Konon katanya di sebuah lautan luas yang dikuasai oleh Raja Tamruz memiliki seorang putri pewaris. Putri ini menjadi legenda hingga sekarang. Seorang Putri duyung yang memiliki sebuah magic tidak seperti duyung lainnya. Dia dikabarkan akan malam ini tepat pada purnama merah dengan rasi ekor.

Karena tidak memiliki suara.

~~~~

"Di mana dia? Aku tidak dapat menemukannya dari penjuru perbatasan Laut Zatur," kata Zya yang mendekat ke arah Latuna yang berbicara kepada kuda laut.

"Mereka juga tidak dapat menemukannya. Lautan ini semakin sepi dan ombak besar yang gagah ini akan menjadi marah," balasnya sambil menunjuk ke arah arus deras yang semakin mengganas.

"Bahkan kerang-kerang pun tidak dapat menemukan suaranya. Matahari akan segera terbenam. Aku tidak ingin kehilangannya," tutur Zya sedih dan murung.

Seekor lumba-lumba dengan sirip mutiara mendekat dan menyentuh kalung kerangnya. Dia membagikan memori untuk dilihat Zya dan Latuna.

Dalam memori lumba-lumba itu terlihat Arabel sedang menahan serangan dari sekelompok siren yang diketuai oleh Jennah. Zya dan Latuna tampak sedikit terkejut saat Jennah memukul dada Arabel dengan keras, dan keluarlah sebuah bola cahaya merah dari dalam kerongkongan Arabel yang kemudian dibawa pergi oleh Jennah.

Zya dan Latuna bertanya kepada lumba-lumba itu, "Leah, di mana Arabel sekarang?" namun lumba-lumba menggelengkan kepalanya. Itu adalah memori terakhir Leah melihat Arabel.

"Jennah! Sudah kuduga!" ungkap Latuna geram sambil mengeraskan ekornya. "Dia tahu ramalan itu dan Jennah tau siapa yang memiliki suara berdasar bola cahaya emas. Sekarang bola itu telah membuat Siren menjadi berkuasa." Ungkapnya dengan kesal.

"Kita harus mencari pertolongan, mereka pasti akan membunuh kita semua, Latuna. Perang Laut Zatur yang akan menjadi Laut Merah benar akan terjadi," ujar Zya sambil memegang pundak Latuna dengan takut.

"Kau yang pergi bersama kuda laut dan aku akan mencari Arabel bersama Leah," suruh Latuna. Namun Zya menahan tangan Latuna.

"Tidak," katanya sambil mendekat dan menyatukan kedua ekor mereka yang terdiri dari sisik mutiara rumput laut di mana kekuatan dan kecantikan menyatu. "Kita sudah berjanji untuk terus bersama Latuna. Kita adalah daughter of the sea, dan ... lihatlah sirip kita. Laut memberikan dua unsur paling mahal dan kuat di lautan meski bukan dari batu apung. Kita berjanji untuk bersama, dan jika berpisah harus juga bersama," jelasnya sambil tetap menyatukan dua ekor yang benar-benar terlihat mirip.

"Dan kita berjanji juga untuk selalu menjaga Arabel, queen of the sea. Dia tidak memiliki suara, tapi dia bisa berkomunikasi dengan kita lewat sirip ekor. Kita adalah paket lengkap, Latuna," sambungnya kepada Latuna.

Latuna memeluk Zya dengan erat. Kedua duyung ini adalah daughter of the sea yang dilahirkan untuk saling menjaga dan merawat lautan dari ancaman mahluk laut sesama, dan tugas mereka bertambah seiring dengan adanya queen of the sea, pemilik suara lautan. Mereka saling menjaga dan merawat.

"Oke, kuda laut akan membawa pesan ini kepada Raja Rogald, dan kau Leah ... tunjukkan di mana Arabel  terlihat terakhir kali," suruh Latuna dan mereka langsung bergerak sesuai suruhan.

Lautan sedang tidak tenang, suara lautan ini menghilang. Meski siren adalah mahluk Laut Zatur juga tapi mereka adalah mahluk terbuang karena sifatnya yang tamak akan lautan. Dan hal itu sudah terjadi.

~~~~~~

Siren's of the sea.

"Akhirnya, lautan ini akan menjadi milikku selamanya!" tukas Jennah sambil mengangkat mahkotanya dengan hiasan bola cahaya merah. "Jika lautan tidak mengizinkanku menguasai lautan, maka aku akan menguasainya dengan cara paksa!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Esphora [ONESHOT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang