Untung dia masih punya rasa hormat kepada mereka jadi dia hanya bisa menahannya.
------------
* gimana gak bawa orangtua coba hyung, lihat aja kelakuannya dah gak patut disebut manusia lagi. Aits capernya minta ampun*
* bener le, entah pake jurus apa dia sampe manajernim mau aja nurutin permintaannya*
* coba kalo gue yang minta dah ditendang dari sini kali ya chan, hahaha miris banget hidup gue*
* haha sama kali njun. biasa anak manja ya diturutin aja biar gak mewek, kalo mewek mah berabe nanti urusannya*
* kalo mewek mah nanti maknya ngamuk datengin kantor abis itu tuntut kantor karena bikin anak kesayangannya mewek biasa holkay ya semena-mena*
*hyung gue juga holkay tapi gue gagitu kok*
* Percaya le, lu kan gamanja kayak dia*
Mata jisung sudah benar-benar memerah rahangnya mengeras giginya sudah saling bergesekan menahan amarah telinganya merah menyala tangannya terus mengepal, entah apa yang mereka bicarakan tapi sungguh jisung tidak tahan dengan semua itu. Sungguh dia ingin melewati batasannya kepada oara hyungnya. Sungguh dia tidak kuat lagu menahannya.
*CUKUP!!!!!!*
* Cukup!!!!* bukan Jisung yang berbicara melainkan Jeno yang angkat biacara karena merasa pembicaraan mereka kelewat batas sungguh Jeno tidak tega melihat Jisung yang mati-matian menahan amarahnya , sudah cukup bagi Jeno yang mendengar celotehan yang tidak pantas didengar ketika hendak makan malam seperti ini.
* kalian bener-bener ya gatau etika didepan makanan, makanan itu dimakan bukan dianggurin gini. Nyesel gue masak enak-enak tapi cuma didiemin gini. Mana bahas masalah ga penting lagi*
Jeno terkejut? Tentu!! Dia sangat terkejut ketika Jaemin berujar seperti itu. Jeno melotot melihat kearah Jaemin. Entah sejak kapan Jaemin juga tak memiliki hati, sungguh meskipun buka Jeno yang diceritakan tapi dia merasakan sakit karena penuturan mereka yang melewati batasan.
* ngapain sih jen natap gue gitu, kayak mau bunuh orang aja lu*
* iya nih Jeno ga asik, serem matanya mau copot. Masak demi bela bocah ingusan ini dia berani-berani nya melototit Jaemin begitu. Gak dikasih makan mampus lu*
* njun udahdeh, jangan jadi kompor gue jadi muak lama-lama disini*
* hahaha muak katalo? Lebih muakan gue ngetatap wajah dia saat manja-manja sama hyundeul 127*
*bener chan muak banget sampe nau muntah kan ya?*
*bener njun pengen muntah dimukanya ahahahahahahahshahshahahahha*
*CUKUP!!!Cukup!! Sudah cukup!! *
Kali ini jisung yang angkat bicara meskipun diakhir kalimatnya suaranya sedikit melemah tak berdaya. Jisung benar-benar tidak kuat sekarang, tidak ada yang boleh menghinanya terutama orang tuanya. sudah cukup ini sudah sangat keterlaluan, dia bertanya tanya sedari tadi sebenarnya apa salahnya sampai dia diperlakukan seperti ini. Dia hanya menuruti permintaan Haechan supaya bersikap biasa saja ketika berhadapan dengan hyundeul nya, bukan jisung yang manja. Bukan!!! Mereka yang memanjakan Jisung. Jelas ini bukan salah jisung mengapa dia dibenci seperti ini. Sungguh ini keterlaluan Jisung tidak bisa mendiaminya lagi. Dia butuh penjelasan mengapa dia sangat dibenci seperti ini.* cukup hyung, cukup, sudah cukup semua ini. Aku lelah hyung, aku sangat lelah. Cukup semua ini aku menyerah sekarang, lakukanlah apa yang hyung mau sekarang aku akan keluar. Bukan keluar untuk menenangkan diri, tapi aku akan keluar dari sini selamanya. Aku sudah tidak kuat dengan ini aku lemah hyung aku sangat lemah.*