||01.

32 4 2
                                    

Hari yang di tunggu tunggu Rara ahirnya datang , Pagi pagi buta Rara sudah berada di kamar Riri  membangunkan saudari nya untuk berangkat sekolah bersama

" RIRI BANGUN RIRI SEKOLAH!!!" Sambil meloncat loncat di atas kasur empuk Riri

Riri bangun sesekali mengucek matanya yang terlihat masih ngantuk

Riri mendongak melihat jam di atas nakas nya  , Riri mengambil sebuah buku kecil yang memang di siapkan untuk ia berkomunikasi

Riri mulai menuliskan sebuah kata kata di dalamnya

"Rara ini masih jam 4 , masuk nya juga jam 06.30  , jadi aku mau ngelanjutin tidur dulu byee Rara"

Itu yang di tulis Riri

"Tapi Rii , gue gak bisa tidur dari semalem karna kita bisa satu sekolah!!" Rara ikut merebahkan diri nya di atas kasur Riri

"Dari dulu gue mauu banget satu sekolah sama lo tapi kan Bunda gak pernah ngizinin buat bareng sama lo!" Curhat Rara

Rara melihat kesamping tepat di mana Riri berada

"Huhh ,, ternyata udah tidur dia"  Rara bangkit dari  kasur dan keluar dari  kamar Riri tak lupa menutup pintu nya kembali

"Aku juga seneng kok bisa sekolah bareng sama Rara"  Riri membatin

05.30

Riri bangkit dari kasur nya untuk berangkat sekolah bersama kembarannya itu

Tak dapat di pungkiri ia juga sangat senang sama hal nya dengan Rara sampai sampai tidak bisa tidur

Riri sudah siap dengan memakai pakaian langkap , tas yang ada di pundak nya tak lupa buku kecil yang di kalungkan

Ia keluar dari kamar ingin menuju kamar Rara
Kamar Rara dan Riri tidak bersebelahan , kamar Riri di lantai atas sedangkan kamar Rara di lantai bawah bersandingan dengan kamar ayah dan bundanya

Riri menuruni anak tangga dengan perlahan saat ingin menuju kamar Rara  terdengar suara Rara sedang tertawa di meja makan bersama kedua orang tua nya

Riri mengintip dari belakang tembok ia bisa melihat  bunda nya tertawa lepas saat berada di dekat Rara tapi beda hal nya dengan Riri

Rasanya sakit saat tidak di anggap dalam sebuah keluarga

Riri memutuskan untuk menunggu Rara di teras rumah

Sesak di dada nya tak kunjung mereda malah semakin menjadi jadi ingin rasa nya ia menangis di sini tapi ia tidak bisa melakukan itu ia tidak mau di anggap lemah ia kuat .

"Ayo Ri berangkat" ucap Rara tiba tiba di samping Riri

Riri hanya mengangguk dan tersenyum kepada Rara tapi senyum itu luntur seketika oleh ucapan bunda nya

"Rara berangkat sama bunda!! , hari ini kan pertama kamu masuk sekolah sebagai murid baru"  sambil menyeret Rara hingga masuk ke dalam mobil

Riri menahan tangan bundanya yang hendak pergi lalu menuliskan kata kata di buku kecil nya itu

Gadis itu memberikan kertas yang telah di robek itu kepada sang-BundA

Bundanya mengambil kertas yang di ulurkan Riri

"Riri ikut bunda boleh?"

"Kamu jangan mimpi saya antar ke sekolah sama seperti Rara , Kamu tidak pantas satu mobil dengan saya ataupun Rara ngerti!?"  Bundanya berlalu begitu saja tanpa meperdulikan perasaannya sekarang

speech impairedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang