aku pernah membaca. ketika kau tiba tiba menangis sendirian tanpa sebab itu berarti dirimu sedang mengalami kesulitan. Mungkin kalimat itu benar.
rasanya sesak sekali ketika pikiranmu sudah mengambil alih tubuhmu. ketika kau sudah tidak bisa lagi memikirkan sesuatu yang menyenangkan meskipun kau telah melewati berbagai hal yang menyenangkan. kau akan merasa dirimu benar-benar sangat menyedihkan.
dan hal paling buruknya adalah ketika kau tidak memiliki teman untuk berbagi cerita. tidak bukan berarti aku tidak memiliki teman. hanya saja ini terasa seperti kau tidak tahu ingin menceritakannya kepada siapa meskipun pada kenyataannya kau memiliki teman.
namun disitulah titik terendahnya. kau akan merasa hancur dan seolah ingin segera mengakhiri secepat mungkin. kau merasa tidak berguna dan berada di posisi ingin segera mengakhiri tetapi dilain sisi kau harus bertahan. kemudian mulai berdoa kepada Tuhan, memberikannya berbagai pertanyaan tak logis. berakhir kau masih ingin mencoba sekali lagi untuk berjuang mencari jawaban apa arti kehidupanmu selama ini.
apakah aku sedang berada dititik terendahku?
-
"jadi apa kau sudah minum obatmu? " ucap lelaki jangkung didepanku ini. kalian tahu siapa? apakah kalian berpikir aku sedang berada di pusat rehabilitasi? tidak kalian salah besar. dia bukan seorang dokter, dia juga bukan seorang psikolog. aku bertemu dengannya ketika ia melihat diriku yang berada pada titik terendah. ya dia kim taehyung. lelaki yang sudah 3 bulan ini datang menemaniku. dia juga temanku, ah tidak... bukan... aku tidak mengenalnya. dia hanya seseorang yang kebetulan sekelas denganku ketika kami berada di kelas ke dua menengah ke atas.
"aku tidak membutuhkan obat itu kim taehyung. dan berhentilah menanyakan hal itu. aku sudah tidak seperti itu. aku masih punya akal sehatku!" ucapku. apa dimata kalian aku terlihat kesal? tentu saja itu benar! aku ini tidak sakit dan aku juga tidak mau bergantung pada obat-obatan itu. aku tidak membutuhkan hal semacam itu.
"tapi yer... "
ya aku bahkan sudah tau kalimat apa yang akan dia ucapkan selanjutnya..
"kembalilah bekerja." perintahku
haaah... konyol sekali memang. kenapa aku harus satu kantor dengannya. sialnya lagi kenapa dia berada di divisi yang sama denganku? dari sekian banyak kandidat pelamar. kenapa harus dia. apakah dia membayar team perekrut?
-
saat ini jarum jam sudah menunjukkan pukul 6.00 pm . yang artinya ini sudah melebihi jam kerjaku yang berakhir 1 setengah jam yang lalu.
"jung yerin... kau sudah selesai kan? bagaimana kalau kita kencan? nonton di bioskop? makan malam romantis? atau kau ingin pergi ke taman hiburan?" Orang gila satu ini memang sangat menyebalkan. bagaimana bisa dia masih bersemangat begitu? apa dia tidak lihat raut mukaku yang sudah ingin cepat menyentuh kasur kesayanganku? tunggu... apa dia sengaja menungguku? kenapa dia tidak pulang duluan saja?
"aku tidak ada waktu untuk kencan denganmu. aku lelah aku ingin pulang dan aku sudah menikah, berhentilah mengangguku" ku tunjukkan jari-jariku yang terpampang benda melingkar di salah satu jariku.
"yak ! aku ini kan suamimu! "
hah... ya tuhan.. bagaimana bisa aku menikahi lelaki absurd ini .... apa yang aku pikirkan? kenapa aku bisa jatuh ke pelukan lelaki ini? sepertinya waktu itu aku sedang tidak sadarkan diri...
-
"apa yang sedang kau lakukan?"
hah... apakah dia buta? apa dia tidak bisa melihatku sedang mengerjakan apa?
"tidak usah menatapku seperti itu. kenapa kau selalu terlihat marah ketika denganku? bersikaplah yang manis seperti pasangan-pasangan yang lain"
"kau berisik sekali.. aku jadi tidak mood mengerjakannya. kau lanjutkan saja ini sendiri" ya awalnya aku berniat membuatkannya sebuah syal rajut. tapi mendengar perkataannya barusan membuat aku kehilangan selera untuk melanjutkannya.
hah... tadinya aku melanjutkan mengerjakan proyekku saja daripada membuatkannya syal.
ya awalnya aku sedang berpikir untuk membuat tokoku sendiri. tetapi aku terlalu malas untuk mengurusnya nanti. lagi pula ini hanya sebuah hobi yang ku jadikan uang. selain bekerja dikantor aku juga menjual berbagai macam hiasan yang ku buat sendiri. semacam kerajinan tangan? entahlah aku bingung menyebutnya apa. tanganku ini sangat kreatif dan berbakat asal kau tahu.
"tidak tidak.. aku hanya bercanda. istirahatlah ini sudah jam 12 malam" tangannya tanpa permisi sudah melingkar di pinggangku dan bibirnya mengecup bibirku singkat sambil tersenyum memperhatikan wajahku.
"baiklah ayo kita tidur" ajakku seraya berjalan mendahuluinya ke kamar kami. aku tidak kuat jika dia sudah bersikap seperti ini. dan dia hanya mengikutiku dari belakang.
-
"apa kau yakin tidak ingin meminum obatmu? tanyanya sambil mengangkat kemasan obat yang berada dimeja riasku.
aku menatapnya dan menggeleng yakin sembari tersenyum dan menepuk kasur disebelahku menyuruhnya untuk cepat berbaring. aku membutuhkannya disampingku.
"ya lagi pula aku sudah tidak apa apa tae. aku hanya pernah seperti itu sekali dan sialnya kau melihatku. waktu itu aku hanya sedang sedih. aku masih punya akal sehat.. apa kau pernah melihatku seperti itu lagi? tidak kan. kaunya saja yang terlalu lebay. lagi pula dimana kau dapatkan obat itu hah?"
yaa 3 bulan yang lalu ketika dia melihatku sedang menangis sendirian di taman malam-malam. kurasa dia pikir aku sedang depresi berat? dia langsung menanyakan kepada temannya yang seorang dokter. aku tidak tahu apa yang dokter itu katakan padanya. dia terus saja memintaku untuk meminum obat itu dan semenjak itu dia terus mengganggu ku sampai entah kapan aku melupakan kesedihanku. lagi pula kenapa aku bersedih saat itu? entahlah... semenjak ada dirinya aku merasa semua bebanku hilang dan aku merasa nyaman dengan sikapnya yang menyebalkan dan juga sikap perhatiannya kepadaku.
"yerin... kau tahu... sebenarnya itu bukan obat. ituhanya permen yang ku letakkan di tempat obat" ucapnya santai sambil tersenyum melihat ekspresiku yang terkejut mendengarkan kalimat yang dia ucapkan tadi. waah.. kim taehyung.. beraninya kau membohongiku selama 3 bulan ini..
-
suasana malam ini sangat menenangkan. walau begitu entahlah aku tidak bisa tertidur begitu saja. padahal jarum jam sudah menunjukkan pukul 1. ku lihat dia yang sudah tertidur. ku dekatkan tanganku ke mukanya. memperhatikan wajah damai tidurnya. merekamnya di memori otakku. ah dia sangat tampan.
"hey... apa kau menyesal menikah denganku?" tanyaku lemah sambil tetap memperhatikan wajahnya yang masih terlelap. aku tidak berani menanyainya secara langsung. ya aku terlalu takut..
aku terkejut ketika dia membuka matanya dan mendekatkan mukanya. melumat bibirku yang mulai bergetar.
"apa yang kau katakan? aku tidak akan melamarmu jika aku akan menyesal dikemudian hari. berhentilah berpikir begitu. aku minta maaf karena sudah berbohong tentang obat itu. aku hanya ingin dekat denganmu. kau tahuu.. kau mendiamkan surat cintaku selama 1 tahun. tidak usah dipikirkan. tidurlah. aku akan menceritakannya besok atau kau ingin kita melakukan hal lain" ucapnya sambil tersenyum menaik turunkan alisnya itu
"terima kasih. aku mencintaimu kim taehyung" aku tersenyum menatap matanya yang membuatku nyaman dan menyandarkan diriku di dadanya sambil menikmati elusan elusan lembut dan juga kecupan kecupan ringan yang dia berikan di kepalaku serta mengakhiri pikiran kotornya itu.
"aku lebih mencintaimu nyonya kim yerin"
-FIN
hallo, ini tulisan pertamaku. dan aku bingung mau lanjut atau tidak. maaf kalau masih terasa berantakkan. aku akan belajar lebih banyak lagi.terima kasih sudah mau membaca cerita absurd ini. ❤