part 1

2.1K 10 1
                                    

<<<<<<<<< Selamat membaca . maaf ya ceritanya belum begitu menarik. Mohon krtik dan sarannya untuk ceritaku. terima kasih ^^>>>>>>>>>>>>

Bulan memancarkan keindahannya. Memberikan cahaya di tengah kegelapan. Menghipnotis semua mata yang melihatnya. Membuat semua mata tak bisa berpaling dari kehindahannya. Bulan jauh tak bisa digapai.

            “Bulan bagaikan dirimu kasih” ia berkata dengan lirihnya. Ia memandang bulan dengan membayangkan wajah kekasih hatinya yang sudah meninggal dunia.

            “Andai waktu itu aku tak pulang. Pasti semua tak akan terjadi padamu Glory” ia selalu melakukan kegiatan itu. Tidur beralaskan rumput dipekarangan rumah dan hanya beratap langit malam. Tak sedikit pun mata berkedip menatap sinar rembulan.

            “Max...” terdengar suara wanita yang menyadarkanku dari menatap bulan.

            “kakak... ada apa?” ku tatap ia. ia pun duduk di sampingku.

            “Glory sudah tenang disana. Janganlah kau bersedih. Jika kau bersedih. Ia pasti akan ikut sedih disana. Sudah 1 minggu lamanya kamu begini. Tak bisakah kau melangkah kedepan. Dulu kamu tak seperti ini Max. Tapi sejak kepergian glory. Kakak merasa kehilanganmu Max. Adikku yang palingku sayang”

Aku pun terdiam dalam sepi aku berpikir. ‘benar kata kakakku. Aku tak bisa mengulang waktu. Aku harus melangkah kedepan. Tapi bisakah aku tersenyum seperti dahulu tanpa hadirmu di sampingku.’. Aku sibuk memikirkan diriku. Sedangkan kakakku sibuk menantap rembulan.

Akhirnya kami pun bersama sama memandang bulan. Tak sedikitpun kata keluar dari bibir kami. Semakin membuat malam semakin sunyi dan panjang.

==============================================================================

Max draco itulah namaku. Aku memiliki seorang kakak. Ia bernama Keeya aura. Ia kuliah jurusan psikologi di salah satu universitas di australia. Aku hanya memiliki kakak keeya dan Glory kekasih hatiku. Kedua orang tuaku sudah tiada saat aku berumur 10 tahun. Semua biaya hidupku di tanggung kakakku. Tapi kini aku tak ingin merepotkan kakakku. Meski aku masih SMA namun aku sudah memiliki usaha yang sudah bisa di bilang sukses dalam bidang interior design. Hingga aku bisa mencukupi hidupku juga membantu sedikit keuangan kakakku. Hingga ia tak usah mebanting tulang sekeras dahulu lagi untuk memenuhi kebutuhan hidupku dan kakakku. Kini aku tinggal di sebuah kota. Yang bernama Peach seorang diri. Di rumah kedua orang tuaku. Namun dalam hidupku ini aku tak pernah merasa sendiri karena aku memiliki seorang kekasih yang selalu menemaniku. Memberi warna disetiap hariku.

Hingga pada suatu hari. Sesuatu terjadi mengakibatkan dia pergi tak kembali. Membuat hariku tak berwarna. Membuat diri ini tertutup untuk menerima cinta kembali.

=======FLASHBACK========

Di rumah yang megah. Berwarna serba putih. Hanya terdapat dua manusia yang sedang asyk mengobrol di teras. Ditemani bulan dan bintang.

because you and will always youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang