PROLOG

18 5 1
                                    

Hujan deras yang diselimuti dengan angin malam yang dingin tidak mengganggu gadis itu sama sekali. Kini gadis itu sedang berada didalam cafe yang keadaannya cukup ramai. Tapi, pandangan gadis itu jatuh pada dua orang tak asing dipojok sana. Ia menatap kedua orang yang sedang bercanda dan tertawa  itu dengan sorot mata yang menandakan bahwa gadis itu kecewa.

Gadis itu mengambil benda pipih didalam tasnya dan membuka roomchat dengan seseorang. Ia menetikkan pesan untuk orang itu.

Alya
Kamu dimana?

Dilihatnya laki-laki itu memainkan ponselnya sebentar dan melanjutkan kegiatannya tadi.

Layar berkedip menandakan ada pesan masuk. Gadis itu membaca dalam hati pesan yang dikirimkan laki-laki itu dengan raut kecewa.

Daffa
Aku dirumah, udh ya km jgn ganggu.
Aku mau tidur.

Alya
Selamat tidur dan selamat tinggal.

Gadis itu berjalan kearah kedua orang itu dengan perasaan yang tidak bisa dijelaskan.

"Daffa aku mau kita putus!" Ucap gadis itu dengan air mata yang sudah menumpuk dibawah matanya.

"Alya? Kalo kamu mau putus ya gapapa, kenalin ini pacar aku namanya Vira. Sebenernya aku udah pacaran sama Vira sekitar satu bulan waktu kita masih sama-sama," Kata laki-laki itu seperti memberi klarifikasi, dan tanpa malu menjelaskan bahwa ia selingkuh.

PLAK!

"BRENGSEK!"

Salahkah jika Alya menampar laki-laki itu? Gadis itu tidak bisa menahan air matanya lagi, ia langsung keluarcafe dengan Rasa sakit yang benar-benar susah dijelaskan. Sial, kenapa dia harus menangisi laki-laki itu.

Alya memandang keatas, dia memejamkan mata sambil memendam tangisnya, air mata sudah turun sedari tadi diiringi dengan air hujan.

Segala sumpah serampah sudah ia sebut untuk laki-laki itu. Sudah biasa, namun mengapa rasanya sesakit ini?. Alya menikmati tiap rintik hujan yang menerpa wajahnya, sampai-sampai...

"Disebrang sana orang-orang lagi neduh biar gak kehujanan, tapi disini lo jadi tontonan mereka karna cuma lo doang yang gak neduh ditengah derasnya hujan." Kata seorang laki-laki sambil menatap Alya datar.

Benar. Sudah banyak pasang mata yang melihat dirinya. Alya sekarang susah berada dibawah halte yang ada sedikit atapnya, ya lumayan untuk sementara, itu juga karena ia ditarik paksa oleh laki-laki yang tidak ia kenal disampingnya ini.

"Lo itu," laki-laki itu menggantungkan ucapannya.

"Apa?"

"Bego."

Alya meringis kecil mendengar kata yang keluar dari mulut laki-laki itu. Pedes juga brou.

Laki-laki itu menarik paksa Alya kearah motornya. Tanpa izin dia memakaikan Alya helm, dan respon Alya dari tadi hanya diam melihat sikap laki-laki itu.

Dia menyodorkan jaket levis yang sedari dia pakai, "Pake." Nadanya seperti perintah.

"Gausah, lagian udah terlanjur basah juga"

"Dasar ngeyel, daleman lo keliatan."

"Ih lo ngintip ya?!" kata Alya sambil segera memakai jaket itu.

"Gak minat. Lo tepos."

Sudah dipastikan pipi nya ini memerah karena malu. Yaallah mau ngilang aja, gamau jadi manusia, mau jadi kipas angin aja. Ucap gadis itu dalam hati.

"Cepetan naik, lemot!" Laki-laki itu menatap Alya malas.

"Sabar dong lo marah-marah mulu, apa lo lagi pms ya?" Merasa tidak dihiraukan, Alya segera naik kemotor.

Motor vespa berwarna hijau army yang ditumpanginya itu berjalan dengan sedikit cepat ditengah padatnya Kota Jakarta malam ini.

Setelah memberi alamat rumahnya, baik Alya maupun laki-laki itu hanya diam, menikmati suara kendaraan dan hujan. Sampai motor itu berhenti didepan pagar berwarna putih.

"Makasih ya, by the way nama gue Alya Arinda, panggil aja Alya," kata Alya sambil mengulurkan tangannya.

Laki-laki itu menatap tangan dan wajah Alya bergantian dengan wajah datar, lalu tanpa sepatah kata apapun dia pergi meninggalkan Alya.

"Kok dia gak mau kenalan sama gue sih," Dengan keritan di dahi nya, gadis itu teriak karena hampir melupakan sesuatu.

"HEH JONO, SEMOGA KITA BISA KETEMU LAGI YA! JAKET SAMA HELM LO MASIH SAMA GUE!"

Laki-laki itu masih bisa mendengar perkataan Alya yang menyebutnya dengan sebutan 'Jono' tanpa sadar ucapan Alya tadi membuat laki-laki itu tersenyum sangat tipis sampai-sampai hanya ia yang mengetahui nya, "Alya Arinda," gumamnya.

•••
Hai semua, ini adalah cerita pertamaku, terimakasih sudah membaca! Maaf jika ceritanya tidak seperti yang kalian harapkan, aku hanya penulis pemula yang masih banyak belajar. hope you like gengs! Thx-u..

-your support is the valuable to me :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

kita ini apa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang