10 - Nervous

9 1 0
                                    

"oke ini dia penampilan dari perwakilan gugus 4" teriak sang MC prempuan

Tio pun memulai memetik gitarnya perlahan dan memberi aba-aba untuk Nayla dan Desi menyanyi

Nayla : Jabat tanganku, mungkin untuk yang terakhir kali
Kita berbincang tentang memori di masa itu
Desi : Peluk tubuhku usapkan juga air mataku
Kita terharu seakan tidak bertemu lagi

Nayla : Bersenang-senanglah
Karna hari ini yang 'kan kita rindukan
Di hari nanti sebuah kisah klasik untuk masa depan
Desi : Bersenang-senanglah
Karna waktu ini yang 'kan kita banggakan di hari tua

Nayla, Desi, Tio :
Reff:
Sampai jumpa kawanku
Ssmoga kita selalu
Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan
Sampai jumpa kawanku
Smoga kita selalu
Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan

Nayla : Bersenang-senanglah
Karna hari ini yang kan kita rindukan
Di hari nanti...

Ke: Reff

Nayla : Mungkin diriku masih ingin bersama kalian
Mungkin jiwaku masih haus sanjungan kalian

Tio mengakhiri gitarannya dan semua penonton bertepuk tangah meriah

"Duhh duhh saya menghayati tiap liriknya bener-bener bikin baper ya seakan ini tuh pertemuan terakhir kita huhu sedihhh" ucap MC prempuan

"Iya ya aku juga baper nih, tanggung jawab loh kalian, oke beri tepuk tangan lagi dan terimakasih buat kalian dan selanjutnya kita akan beralih ke penampilan gugus 6 yeayy mana tepuk tangan nya" ucap MC cowo

"Huhhh deg-degan gw nyanyi di depan orang banyak" teriak Nayla saat ada didalam kelas

"Huaaaa... hiks..hiks ka syifaaa hiks..." Tangis Desi pecah saat didalam kelas

"Loh kenapa Desi? Ada apa?" Kak Irma kebingungan dengan Desi yang tiba-tiba menangis

"Maafin aku hiks.. tadi nyanyi gak bener hiks.. jelek kan pensi nya huaaa" Ucap Desi

"Bagus ko, orang tadi meriah kan" ucap Kak Syifa menenangkan

"Dasar orang aneh, udah ish berisik lu" ucap Nayla

"Aku gak pede hiks.. nyanyi didepan orang hiks.. banyak, jadinya kalau hiks.. nervous udahnya suka nangis hiks.." ucap Desi

"Udah gapapaa segitu juga bagus ko,

Pina datang dengan minuman dingin ditangannya,

"Loh kenapa nangis lo?" Tanya Pina dengan heran

"Tangis karena nervous tadi pin" ucap Nayla sambil merebut minuman milik Pina

Pina hanya manggut-manggut pertanda dia mengerti mengapa Desi menangis. Dan fia baru sadar bahwa minumannya direbut oleh Nayla

"Yeh si kampret minuman gue itu" ucap Pina

"Bagi napa, cecan haus abis konser tadi" ucap Nayla

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BFF OR LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang