"Lea, baju aku yang warna biru kemana ya?"
Ckk.
Pria itu! Sungguh menyebalkan! Karena dia, aku tidak bisa hang out bareng teman-temanku.
"Ya, mana gue tau. Di lemari kali," ucapku males.
"Kamu bantuin nyari dong. Aku nyari - nyari gak ketemu."
"Ck. Iya, iya." Meski males, aku tetap mencari bajunya. Aku tidak mau pemasukkanku berkurang jika tidak menuruti kemaunnya.
"Nih bajunya. Makanya kalo punya mata tuh di pake. Jangan jadi pajangan doang," ucapku judes.
"Iya, iya. Makasih ya, Sayang."
Setelah mengatakan itu ia langsung mencium pipiku singkat. Ewh, enak saja main cium-cium.
"Ih apaan sih lo?" nyalangku dengan mengusap pipi bekas ciumannya. Mungkin kalau di tv-tv, pipi si perempuan akan memerah seperti jambu air, tapi tidak berlaku untukku. Ingat! Aku masih dalam mode ngambek sama dia!
"Morning kiss, Baby."
Hah? Apa katanya? Morning kiss? Ewhh. Menjijikan. Pria ini sepertinya belum pernah melihat panci terbang.
"Udah ah sono lo berangkat. Cari duit yang banyak." Usirku yang tak ingin berlama-lama dengan pria menyebalkan ini. Bayangkan saja aku sedang mumet. Tapi ia malah melarangku untuk bermain bersama teman-temanku.
"Ya, Sayang. Pengen banget sih aku pergi. Entar aku pergi kamu malah rindu. Kata Dilan rindu itu berat loh." Ledeknya padaku.
Emang aku pengen ia segera pergi. Kalo perlu gak usah balik lagi. Biarin jadi janda muda. Bisa cari cowok lain yang lebih muda lebih kaya lebih waw. Lagian ada untungnha juga kalo dia out dari dunia. Hartanya akan jadi milikku. Haha.. sepertinya aku cocok jadi pemain antagonis dalam sinetron indonesia yang sering dinonton mama.
Lalu apa katanya? Rindu. Hihh. Bahkan aku tak sudi untuk memikirkannya. Lagian lebih beratan dosanya dibanding rindu.
"Bodo amat. Sono buruan pergi."
"Masih ngambek karena aku gak ngijinin, heh?"
Udah tau pake nanya. Bener-bener menyebalkan."Hem."
"Yaudah sini aku peluk. Siapa tau hilang ngambeknya." Ia membawaku pada peluknnya dan sesekali mencium puncak kepalaku. Ada rasa sedikit hangat saat ia melakukan itu.
Ia melepas pelukannya, "Aku berangkat dulu ya... Inget jangan kemana-mana. Awas aja sampai kamu pergi gak izin sama aku! Kalo kamu laper. Kamu bisa hangatkan makanan di kulkas. Atau kamu bisa delivery."
Bla bla bla. Banyak sekali bacotnya. Mungkin kalo pria itu bertemu dengan si kartun spons kuning, pasti akan dikatai 'bacot' lalu keluar pelangi. Lagian apa apaan sih dia? Emang dikira aku anak kecil hah? Aku bisa urus diriku sendiri juga kali.
"Yaudah aku berangkat kerja dulu. Jadilah istri yang manis. Diam di rumah tidak membuatmu mati kok. Assalamu'alaikum." Seperti biasa, ia mencium keningku sebelum berangkat.
"Waalaikumsalam."
ugh, menyebalkan. Pergi saja sana! Jangan balik lagi. Karena dia aku jadi membatalkan acara have fun ku. Bayangkan saja, tugas kuliahku numpuk. Aku mumet. Aku butuh udara segar. Bukannya sama dia yang tambah bikin pusing. Aku kira dengan menikah dengan dia, aku bisa 'bebas'. Tapi aku salah. Aku malah masuk ke kandang singa setelah berhasik keluar dari kandang harimau. Sial. Ini benar benar sial.
Aku ingin bebas.
C'mon man aku masih 20 tahun. Aku masih remaja. Masih ingin menghabiskan waktu dengan bermain.
Kalau aku tau aku akan menikahi pria protective itu, aku tidak akan sudi menikah dengannya. Ini benar benar benar mimpi buruk!
Ini adalah arti dari 'keluar dari kandang harimau, terjebak di kandang singa'
KAMU SEDANG MEMBACA
Salah Masuk Kandang
RomanceTujuan utama Alea Mayara menikah adalah ingin BEBAS. Tujuan lainnya : 1. Gak jomblo lagi 2. Mau pamer ke orang 3. Ada ATM berjalan 4. Gak ada yang ngatur-ngatur 5. Gak jadi babu lagi 6. Bisa pergu sesuka hati Namun nasib sial jatuh pada Lea. Gadis...