author minta maaf ya kalo sedikit ribet dalam penyampaian bahasanya, apabila ada kesalah silahkan correct melalui 'kolom komentar'
Enjoy reader's 💗
—
"Fayaaaa tungguin"
Dipagi hari buta aku sudah di kagetkan dengan teman sekelas ku yang keras sekali suaranya
"Del jangan teriak teriak, ada orang sholat"
Yup benar dengan sekolah negeri seperti ini, yang mayoritas orang islam isinya dan tentu saja di fasilitasi dengan masjid yang ada di area lobi sekolah
"Yaaa tungguin dong, nih bawain yah"
"Loh kok aku sih aku mau ke kelas, mau piket dahh"
"Fayaa"
"Apa lagi delisyana, gih sana sholat aku mau ke kelas"
Kurang baik apa lagi aku, menasehati teman yang aku yakin dia berniat untuk ibadah pagi di masjid
"Gak ah ke kelas juga kuy"
Dari sini kehidupan baru ku, sekolah baru ku, dan teman teman baruku di mulai, setelah menjalani kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah selama 3 hari dan sekarang aku akan memulai hari pertama kegiatan belajarku di sekolah.
"Ok anak anak sekarang kalian tentukan sendiri ya struktur kelasnya, ibu ada rapat nih"
"YA BU"
Setelah wali kelas baruku keluar, kegiatan kelasku sangat kacau, bingung, dan sangat menegangkan, dengan adanya anak anak yang sangat ambisius yang benar benar sangat gigih ingin mencalonkan sebagai ketua kelas, tapi aku rasa tidak hanya dirinya yang sangat ambisius masih banyak lagi.
seperti teman perempuan ku yang ada di depan ku ini.
Yap siapa lagi kalau bukan delis
"Woy apaan sih walkelnya ga asik"
"Udah del biarin"
"Hah apaan? Lu mau nyalonin jadi ketua kelas? WOY YANG DI DEPAN FAYA MAU NIH"
"Ehh jangannn, akuu gak bilang itu, delisaa nih yang mauu"
"Ok aku tulis ya nama kalian berdua"
Emang aku bilang mau mencalonkan? Enggak deh kayaknya.
"Sipp okeyy"
"Enggak"
Jawabku dan delis secara bersamaan
"Eh aku yang enggak dia yang iya"
Ucapku membela diri agar tidak masuk nominasi di papan depan"Cemen bener"
Aku mendengar kalimat itu yang keluar dari mulut si anak lelaki yang ambisius tadi, nantangin ternyata dia"Fayy nanti kalo kita jadi struktur kelas kita bisa bolos barengg"
Delis yang pindah ke posisi belakang dan membisikkan kalimat itu ke telingaku