Cinta?

145 17 5
                                    

"Serius lu dimasukkin olimpiade?!" tanya Kyulkyung dengan nada tidak percaya seorang Mingyu bakal masuk ke pelatihan olimpiade tingkat kota.

"Ngapain gue bohong?" tanya Mingyu balik, mulutnya menyeruput es teh dengan gaya khasnya. Reaksi Minghao di sebelahnya biasa aja karena udah tau.

"Kan udah sering?!"

"Kurang ajar." timpal Mingyu.

Kyulkyung tau kalau Mingyu itu cerdas, banget malah. Dia pas SD sering masuk olimpiade juga. Tapi image bocah kampung suka main petasan gak akan lepas darinya, makanya Kyulkyung masih gak percaya bocah kampung ini mau ikut olimpiade kota.

Kecerdasan Mingyu memang cukup terkenal, apalagi dia sering menang lomba sehingga namanya sering terdengar ke sekolah lain termasuk sekolah mereka sekarang.

Padahal mereka baru berapa bulan jadi anak baru, tapi seketika Mingyu dikasih tawaran ikut seleksi yang harusnya buat anak kelas 2. Eh, lolos.

Ada rasa gak enak saat tau dia yang terakhir diberitahu hal ini, mungkin karena mereka beda kelas dan hanya bisa berkumpul setelah pulang sekolah. Itu pun gak lama.

"Nanti lu pergi, dong?" tanya Kyulkyung dengan antusias. Video musik di handphonenya di pause sementara demi mendengar cerita Mingyu.

Mingyu mengangguk, "seminggu doang kok. Itu cuma latihan doang, olimpiadenya masih lama." ujarnya.

"Kenapa latihan aja harus pergi, sih? Palingan cuma belajar, kan."

"Soalnya kalau Mingyu di sini, belajarnya keganggu gara-gara ada lu." timpal Minghao, dia mendapat omelan galak dari Kyulkyung. "Gak usah kecewa gitu, mukanya! Kayak Mingyu mau pergi kemana aja."

Mulut Kyulkyung mengerucut. Entahlah kenapa dia malah ngambek begini. Apa karena sejak kecil mereka gak pernah terpisah? Ah, Kyulkyung jangan lebay!

"Nanti gue gak bisa nyontek." alasan Kyulkyung.

"Ngawur. Kelas aja beda ngapain minta contekan ke gua." jawab Mingyu, sembari mengisi tts dengan fokus.

Mereka sedang berada di gazebo yang sama seperti sebelumnya. Saat ini mereka disibukkan dengan kegiatan mengisi tts yang dibawa Mingyu dari berburu kartu kwartet minggu lalu sekalian menemukan buku legend di salah satu film gombalan tingkat dewa.

"Tts apaan? Sub-unit girlgroup?" tanya Kyulkyung, agak lemot pas Mingyu bilang dia bawa buku tts, alias teka teki silang.

"Perasaan, lima huruf." Minghao membaca buku itu, tangannya mengetuk pensil ke ubin sambil mencari jawabannya.

"Banyak yang lima huruf." jawab Kyulkyung, tidak membantu.

"Apa, ya? Sedih?" gumam Minghao.

Mereka berhenti berpikir karena diinterupsi tingkah Mingyu. Anak itu berdiri, tangannya membentuk love, dengan seringaian lebarnya dia berkata, "Cinta?" gak.

Kyulkyung menggeleng. "Hurufnya gak cocok. Cari lagi." beginikah perasaan yang tertolak itu?

"Cinta... cinta kamu uooh ooh" Mingyu malah nyanyi, dia mengambil pulpen dan menggunakannya untuk mic. Kakinya berjalan-jalan, sesekali bergoyang seakan ada musik terdengar.

"Mingyu berisik!" tegur Minghao, yang ditegur gak mau dengar.

"Eh, puter lagu dong. Biar seru aja sih, sekalian lu semua liat perform gue sekarang." usul Mingyu. Ternyata dia malah ngelunjak.

Kyulkyung gak menanggapinya, tentunya masih fokus pada tts serasa kayak lagi ujian nasional atau tes masuk kerja. Apa ya perasaan lima huruf?

"Coba malu, tambahin u nya satu jadi maluu. Lima huruf, kan?" Mingyu masih dengan mulut berisiknya, menganggu konsentrasi Kyulkyung.

Triangle FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang