11

798 50 2
                                    


HALLO READERS

JANGAN LUPA VOTE YA⭐

MAAF KALAO CERITANYA NGEBOSENNIN.

SEMOGA SUKA.





















"EOMAAAAAAAA"
"APPAAAAAAAAA"
"ABANGGGGGGGG"
"NANA PULANGGG"
teriak jaemin saat melangkah memasuki rumah.

"Aigoo sayang, bisakah tidak tetiak teriak?"
Ucap jaehyun sabar dengan sikap anaknya yang sangat bar bar ini, jangan di tanya kenapa jaehyun tidak kerja, karena ini hari minggu jadi libur.

"Apaaaaaaaa"
Ucap semang jaemin lalu menghampiri appanya yang duduk di sofa lalu memeluk apanya erat.

"Bagaimana jalan jalan sama temen temnnya nana?, serukan?"
Tanya jaehyun

"Neee appa sangat sangat seru"
Ucap jaemin berbinar

"Apa tidak membawakan apa apa untuk appa?"

"Hehehehegge lupa"

"Aigoooo, lalu apa yang ada di dalam tas gengamanmu nana itu"

"Ohhh, appa ini nana beli boneka ryan yangg lucuu, dan ada bola basket untuk abang"

"aigooo, bukankah boneka ryan nana sudah banyak?"

"Ehehehhehe tapi ini lucu appa"

"Ne, ne araseo, cepat datangi eomma, tadi eomma mencara nana"

"Baiklah"
Ucap jaemin llaunlari menuju dapur







"EOMMAAAAAA"

"Yakhhhh, jangan teriak teriak nana, eomma hampir saja jantungan"

"Hehehheheh mian eomma"

"Cepatlah bersihkan badanmu lalau turun untuk makan malam"

"Neee eomma"
Ucap jaemin lalu menuju ke kamarnya.

Akhirnya jaemin membersihkan diri lalunmemakai piama yang baru ia beli, piama yang sangat lucu.

Jaeminpun mengambil bola basket yabg beru ia beli dan membawanya menuju kamar jeno untuk membuat kejutan bahwa ia membelikan bola basket.

Toktoktok

"Abanggg~"

Belum selesai memanggil abangnya pintu kamar jeno pun terbuka, dan menampilkan pria yang sedang mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk.

Jeno melihat adiknya yabg memakai piama sangat lucu. Dan jenopun merasa gemas pasti akan penampilan jaemin.

"Ada apa"
Tanya jeno singkat
Tanpa minta ijin jeno, jaemin langsung masuk ke kamar jeno dan duduk di tepi ranjang.

"Abang. Nana ada beliin abang bola basket"
Antusias jaemin menunggu jeno abangnya mengucapkan terima kasih dengan raut wajah yang senang.

"Oh~"
Ucao jeno singkat tanpa mau melihat jaemin.

"Abang belum melihatnya, aku membelikan khusus untuk abang, apa abang suka?"
Ucap jaemin sekali lagi

"Aku sudah memilikinya"
Ucap jeno yang masih mengeringkan rambut di depan cermin.

"Ihhh abanggg"
Jaeminpun kesal dan ia meletakan bola tersebut dilantai, saat jaemin ingin melangkah menuju jeno, jaemin menginjak lantai yang licin karena air dari rambut jeno.

Jeno yang melihat jaemin akan jatuh ke lantai segera menarik jaemin kearah kasur, tetapi malah ia yang jatuh ke kasur dan di susul dengan jaemin yang jatuh di atas jeno.

Deg

Jeno memandang jaemin lekat, sedangkan jaemin menutup matanya karena mungkin jaemin sudah pasrah untuk jatuh, namun ternyata di tolong oleh jeno.

Jaemin yang merasa tubuhnya tidak merasa sakitpun perlahan membuka matanya, dan saat membuka matanya ia melihat jrno yabg sedang dibawahnya dan sedang memandangnya.

"Abangggg"

"..........."

"Bang"

".........."

"ABANGGGGGG"
teriakan jaeminpun menyadarkan jeno, dan membuat jeno ingin melepas posisi mereka, namun terbesit pikiran jahil jaemin.

Saat jeno melepaskan, merasa jaemin tidak mau melepaskan posisi mereka

"Na menyingkirlah"

"Aniii, nana gak mau menyingkir, nana mau gini aja"
Ucap jaemin dan semakin memeluk jeno.

Lalu jaemin mendongakan kepalanya lalu memandang jeno lekat dan sangat dekat.

"Nana tanya sekali lagi, apakah abang suka hadiah yang nana beriakan?"

"Enggak, abang ydah punya banyak boal basket, cepat menyingkirlah"
Ucap jeno yang masih berusaha melepaskan pelukan jaemin.

"Andwe, sampai abang bilang sangat senang mendapatkan hadiah dari nana, baru nana menyingkir"
Ucap jaemin lalu membenamkan kepalanya di dada jeno.

"Abang gak mau licik, kalau abang gak suka ya gak suka"

"Ihh ya udahhh nana gak mau menyingkir"

Jeno berusaha melepaskan pelukan jaemin di atasnya, srkuat tenaga jeno lepaskan namun susah.






Next ya readers

Jangan lupa vote⭐

Maaf kalo bosenin dan typo

My Cold Brother (nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang