Introvert Versiku

44 5 0
                                    


Bismillahirrahmanirrahim

Melanjutkan dari tulisan sebelumnya. Aku lebih dikenal di keluargaku sebagai sosok yang Introvert. Mungkin 50% ada benarnya. Namun dalam diriku, Aku adalah orang yang ramai. Aku lebih cenderung bicara dalam hati. Oleh karena itu aku menjelma menjadi sosok yang lebih aktif dan meramaikan. Introvert versiku sebenarnya lebih cenderung individualis, lebih cenderung menjaga kehidupannya rapat-rapat. Biarkan oranglain mengetahui dengan sendirinya.

Ohh iya ada juga tipikal introvert yang jarang sekali like atau comment di status teman mereka. Si introvert biasanya hanya memutuskan untuk like atau comment pada topik atau pembahasan yang menurut dia menarik.

Aku ini sebenarnya ga biasa untuk aktif di depan kamera alias lebih cenderung di balik layar. Contohnya seperti kegiatan kegiatan yang telah aku jalani sampai saat ini. Tapi, aku coba untuk bisa melewati itu. Aku juga lebih memilih mendengarkan sejenak dan diam saat ada pertemuan organisasi, komunitas maupun dikeluarga. Tipikalku merupakan orang yang harus di ajak berbicara terlebih dahulu bahkan saat via selulerpun.

Apabila diminta untuk memilih antara menulis dan membicarakan apa yang ada didalam pikiran. Aku akan lebih mengambil pilihan pertama yaitu menulis. Karena menulis akan memberi waktu yang cukup dalam menyusun kalimat yang tepat. Selain itu juga berbeda tekanan antara memilih menulis dan membicarakan apa yang ada didalam pikiran.

Menulis juga biasanya dilakukan sendirian, sehingga nyaman melakoninya. Tak perlu ada meeting, presentasi dll. Paling kamu hanya ditemani pena dan buku, atau netbook/laptop, atau computer, serta musik favorit. Oleh sebabnya aku lebih cenderung menggunakan headseat atau earphone ketika keluar dari rumah.

Introvet juga senang menyendiri. Bagi mereka menghabiskan waktu dengan membaca, menulis dan sebagainya lebih terasa menyenangkan (btw teruntuk abangku yang sering mengajakku untuk keluar rumah atau futsal setiap sabtu malam aku sering menolaknya).

Bagiku berkumpul dengan banyak orang membuat energiku terkuras. Teringat ketika dalam sebuah perjalanan menuju kampung halamanku bersama dengan teman-temanku, aku cenderung berdiam didalam mobil mendengarkan mereka dengan asiknya berbincang sesuatu dan akhirnya akupun tertidur (emang ngantuk juga sih).

Orang introvert juga bukan berarti pendiam. Ia sebenarnya hanya menunggu momen yang pas untuk mengutarakan pendapat yang sudah dipikirkannya dengan matang. Introvert juga bukan berarti anti social tetapi hanya saja perlu waktu untuk turhubung kembali dengan dirinya sendiri.

Mengenai kepribadian seorang introvert, alam adalah tempat terbaik. Alam menawarkan keheningan yang akan membuat semakin nyaman. Sekaligus membuka kesempatan untuk berubah menjadi pribadi yang lebih sosialis.

Depok, 18 agustus 2020.

IntrovertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang