1. Tertangkap Basah

2 0 0
                                    

Tepukan pelan dibahu seorang gadis mengejutkan si empunya hingga hampir terlonjak dari bangkunya.

"Eh, Bapak. Hehehehehe," ujar si gadis cengengesan sembari mengusap tengkuknya.

Pak Edo, selaku guru pengawas ujian tengah semester ini mempunyai perawakan yang tegap, juga kumis tebal yang menghiasi wajahnya. Beliau terkenal dengan gelarnya sebagai guru 'killer' di sekolah mereka.

"Siniin penghapusmu."

"H-hah? Buat apa, Pak?"

Yang lebih tua menghela nafas, seolah muak dengan perilaku siswinya tersebut. "Buat Bapak makan."

"Bapak... kuda lumping yah?" Kalimat yang dilontarkan perempuan yang sepertinya kelebihan keberanian ini sontak membuat seisi kelas yang tadinya hening, menjadi ramai karena tawa mereka yang terbahak-bahak.

"DIAM SEMUANYA!" Dengan sekali teriakan lantang khas Pak Edo, wushhh, suasana kelas kembali kondusif seperti di awal.

"Penghapus kamu, berikan cepat!" Pak Edo membentak si gadis yang masih setia memperlihatkan deretan giginya.

Saat ia mengulurkan penghapus tersebut, Pak Edo langsung menyambarnya. Tapi tidak sampai disitu, sang gadis masih enggan melepas penghapus tersebut sehingga mereka berdua saling menarik penghapus sembari bertatapan mata. Namun apa daya, tenaga Pak Edo jauh lebih kuat. Lantas beliau membalik penghapus tersebut dan memeriksanya.

Matanya yang tajam membelalak lebar, mendapati kunci jawaban di sisi belakang penghapus bermerek Jepang itu.

"Penghapusmu, Bapak sita. Absen 37, Zeishita Aionara Arthawidya. Namamu bagus, kelakuan kok nggak ada bagus-bagusnya." Si Bapak tua menggelengkan kepalanya heran akan perilaku anak murid yang dikenal sebagai Aionara tersebut.

Sedangkan yang tertangkap basah sibuk merutuki percobaan menyonteknya yang gagal. Ini pertama kalinya ia gagal dalam misi mendapatkan nilai diatas kkm dengan cara non-halal.

Pak Edo pun melanjutkan informasi, "Minggu depan ikut ulangan susulan sesuai mapel hari ini. Di ruang guru. Sanksinya, bersihkan toilet siswi lantai 2, hingga ujian selesai."

Astaga, harusnya Aionara mengikuti kata sang kakak untuk tidak menyontek. Tapi mau bagaimana lagi? Siapa yang bisa melewati ujian tengah semester ekonomi tanpa belajar sebelumnya??

Keeping Up With The ArthawidyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang