"Kenapa harus ada siang, jika malam dapat memberikan kenyamanan akan keteduhannya?"
Seorang wanita berambut panjang dan berpipi chubby mendongakkan kepala menatap langit.
Ia menyukai malam, namun membenci siang.
Sampai ia bertemu matahari nya,
***
"Alea! Bangun!"
Teriak seorang wanita paruh baya sambil menarik tubuh anaknya yang masih saja tak bergerak.
"Bangun heh! Kamu gak sekolah hari ini?" Ujar sang bunda sambil menepuk pelan wajah anaknya.
"Sabar bundaaa" gumam gadis itu sambil meregangkan otot² nya.
Ia pun melihat jam wekernya dan...
"BUNDAAA KENAPA GA BANGUNIN LEA DARI AWAL?"
***
"Sudah kelas 12 masih saja terlambat. Hukuman bagi yang terlambat, berdiri di lapangan sampai jam istirahat" ujar pak Norman, sang guru BK.
Hanya ada dua orang di lapangan saat ini.
Ia dan seorang lelaki bermata hazel dan hidung bangir nya yang menambah kesempurnaan di wajahnya.
Lelaki itu tampak santai berdiri walau terik matahari terasa membakar kulit mereka.
Alea yang merasa kepanasan pun mengibaskan tangannya.
"Panas?" Tanya pria itu.
"Emangnya lu nggak?" ujar Alea bertanya balik.
"Saya sudah biasa, langganan pak Norman" pria itu pun tertawa renyah.
"Anak ips ya?"
"Kok tau?"
Alea tertawa pelan.
"Hanya anak ips yang tercatat selalu jadi langganan pak Norman" Ujar Alea.
"Kamu? Ipa kan? Baru kali ini saya ketemu anak ipa yang dihukum pak Norman" ujar pria itu.
"Terlambat itu manusiawi, akibat dari kurangnya tidur di malam hari" ujar Alea.
"Kurang tidur itu musibah yang disengaja, ngalong sih" ujar pria itu.
"Gue selalu asyik di balkon, nikmatin indahnya langit malam" ujar Alea.
"Jangan keseringan, angin malam gak baik buat kesehatan" ujar pria itu.
"Andai langit malam dapat bertahan dengan kekal..." Gumam Alea.
"Jangan gitu, malam akan hampa tanpa siang nya, mereka sudah ditakdirkan berdampingan" ujar pria itu.
"Gue benci siang. panas, silau, gak bisa lihat langit dengan jelas" ujar Alea.
"Jika matahari tak memancarkan panasnya saat ini, saya tidak akan punya bahan untuk memulai pembicaraan denganmu" ujar pria itu sambil tersenyum tipis kemudian mengulurkan tangannya.
"Saya Andra"
Alea tersenyum tipis sambil membalas jabat tangan lelaki itu.
"Alea"
Keheningan pun kembali menerpa mereka berdua.
"Hem..." Andra pun memecah keheningan.
"Kenapa?"
"Pulang sekolah mau ikut ke tepi danau? Saya sering kesana" ujar Andra.
"Ngapain kesana? Kan panas" Tanya Alea.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNSHINE [ TAENNIE ONESHOOT ] ✔️
RomanceApa sekarang kau sudah tak membenci siang, Alea? -Andra Alvian.