Usil

91 11 0
                                    

"Buna, Babang ga mau bangun!" Teriak gadis berponi itu. Langkah kecilnya menuntunnya menuju dapur. Jangan lupakan tawa kecil yang senantiasa keluar dari bibir mungil nya.

Sebenarnya yang membuatnya tertawa adalah kakak sulungnya. Siapa lagi kalau bukan Jinyoung. Pria tinggi itu memang sangat menyayangi putri tunggal sekaligus si bungsu dari keluarga Abrisam.

Mendengar teriakan Naeun dari kamar adik laki-lakinya membuatnya terbangun. Ia sudah menduga itu pasti keributan dan sedikit drama yang dibuat Naeun untuk membangunkan Yeonjun.

"Kak, kok abang ga dibangunin?" tanya Irene yang sedang merapikan meja makan.

"Susah, Bun. Adek aja nyerah" jelas Jinyoung.

Naeun menatap Kakaknya polos. Sungguh tatapan Naeun itu sangat menggemaskan. Siapa yang bisa menolak pesona gadis mungil itu.

"Ayah mana?" tangan Naeun terangkat keatas seakan memberi kode kepada Jinyoung untuk menggendongnya. Masalahnya tingginya yang tidak seberapa membuatnya kesulitan saat menaiki kursi itu.

Jinyoung hanya tersenyum gemas dan mengangkat tubuh Naeun dengan mudah. Sedikit terkekeh saat mendengar tawa renyah khas milik Naeun.

"Masih dikamar. Palingan tidur" Jelas Irene.

Naeun mengangguk kepalanya lucu. Poni miliknya bergerak pelan. Mata bulatnya berbinar menatap stroberi yang berada di atas meja itu.

"Buna minta strobelinya boleh?"

Irene tersenyum gemas dan mencubit pipi tembam Naeun pelan. Kepalanya refleks mengangguk pelan. Terdengar pekikan Naeun setelahnya.

"Bunda bangunin Ayah dan Abang dulu ya. Kakak jagain adeknya"

Setelahnya Irene berjalan menuju kamar sang anak tengah. Dibukanya pintu bernuansa hitam itu dengan pelan. Disana terlihat pemuda yang sedang asik bermimpi entah apa itu.

Selimut berwarna Abu-abu itu bahkan sudah berada dilantai berserta dengan satu bantal kepala. Memang Yeonjun merupakan titisan Taehyung muda. Mulai dari wajah dan perilaku semuanya sama. Bahkan gaya tidur mereka sama.

"Bang bangun sayang" Irene mengelus pelan pipi Yeonjun. Namun pria itu sama sekali tak merespon.

Tak

"Adek! Hobi banget deh nyabutin bulu kaki abang!" Yeonjun refleks terbangun dan berniat melempar boneka kelinci milik Naeun kepada Irene. Mungkin tertinggal saat gadis itu membangunkannya..

"Oh mau lempar Bunda, hm?"

Yeonjun menggeleng ribut. Lalu beranjak menuju Irene dan memeluk tubuh Bundanya dengan sayang. Jangan lupakan senyum Yeonjun yang entah mengapa membuat Irene kesal namun sayang.

Irene ingin sekali memukul bibir bebek itu. Namun, senyum Yeonjun itu sangat manis sama seperti Ayahnya. Jadi ya sayang kalo ga diliatin.

"Sayang Bunda deh banyak-banyak" ucap Yeonjun disertai dengan kekehan.

"Yaudah, Bunda bangunin Ayah kamu dulu. Kamu cuci muka sana" pinta Irene.

"Bunda biarin Abang yang bangunin Ayah. Bunda kasih ini aja ke adek, nanti dia cariin"

Yeonjun memberikan boneka kelinci milik Naeun kepada Irene. Dan mendorong pelan sang Bunda keluar kamar.

Irene hanya bisa menatap malas sang anak tengah. Pasti Yeonjun berniat jail kepada sang Ayah.

Yeonjun yang melihat kepergian Irene hanya tersenyum senang. Kapan lagi kan ngerjain Taehyung? Rencananya sih Yeonjun ingin membalaskan dendamnya kepada sang Ayah dikarenakan memotong uang jajannya selama sebulan. Alasannya hanya satu, yakni menggagalkan malam indah bersama sang Istri.

Keluarga AbrisamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang