Aku terbangun saat suara alarm berbunyi di samping telingaku, saat kulihat jam yang telah menunjukkan pukul 08.00 aku sontak melompat dari kasurku dan bergegas untuk mandi. Secepat kilat aku mandi dan bersiap-siap pergi ke kantor, untungnya jalanan cukup lenggang hari ini hingga aku bisa sampai tepat waktu. Aku berpapasan dengan Christin, sekretarisku saat sedang menuju ke ruanganku.
"Pagi bu, hampir telat ya?" Goda Christin.
"Iya nih, habis lembur semalam," jawabku lesu.
"Barusan ibu dicari Pak Haris disuruh ke ruangannya," ujar Christin.
"Oh ya? Makasih ya infonya." Aku memutuskan untuk pergi ke ruangan Direktur terlebih dahulu.
Tok, tok, tok aku mengetuk pintu lalu membukanya pelan."Pagi pak, saya dengar bapak tadi mencari saya?" Tanyaku.
"Iya, saya ingin bertanya tentang kelanjutan proyek yang sedang kamu jalankan," ujar Pak Haris.
"Sejauh ini masih aman pak, jika tidak ada kendala bulan ini sudah seleaai," jelasku.
"Oke kamu boleh lanjut kerja."
"Baik pak."Aku keluar dari ruangan Pak Haris menuju lift dan menekan angka 10. Tak berapa lama terdengar 'ting' bunyi lift yang menandakan aku sudah sampai di lantai yang kutuju. Aku keluar dari lift dan bergegas menuju ruanganku. Setelah masuk aku berjalan ke kursiku dan duduk seraya merenggangkan tubuh.
Hampir lupa, perkenalkan namaku Imelda Angelina. Umurku 28 tahun, aku terbilang memiliki karir yang cukup sukses karena sudah menduduki jabatan sebagai Manajer Pemasaran di sebuah perusahaan ternama. Aku juga memiliki pacar sejak kuliah, jadi bisa dibilang aku puas dengan kehidupanku sekarang. Dan aku percaya ramalan zodiak.Beberapa dari kalian pasti menganggapku gila karena percaya dengan ramalan zodiak yang entah dari mana asal usulnya. Tapi setiap aku membaca ramalanku tiap minggu aku merasakan hal-hal yang tertulis benar-benar terjadi.
Bahkan aku memilih pacar yang memiliki kecocokan zodiak denganku. Aku berzodiak Scorpio dan pacarku Capricorn.Baiklah anggap saja aku gila tapi menurutku pacarku Dika sangat mengerti apa keinginanku jadi mungkin aku beruntung. Kurasa sudah cukup aku memperkenalkan diri.
Saat tanganku tengah sibuk mengetik, tiba-tiba handphone ku bergetar. Nama Dika muncul di layarnya, aku menyambut telpon itu bersemangat.
"Halo, Bee," sapa Dika di seberang sana.
"Halo sayang, kamu udah sampe?" Tanyaku.
"Udah barusan landing, kamu gak lupa sarapan kan?" Tanyanya lembut.
"Gak sempet, tadi pagi udah telat," jawabku lesu."Kebiasaan deh pasti karena lembur, jangan terlalu dipaksa kalo udah capek," ujarnya menasehatiku.
"Iya sayangku, kamu tenang aja aku bakal istirahat kok hari ini," jawabku sambil tersenyum. "Kamu bakal pulang kan pas Anniversary kita?" Tanyaku."Tenang aja, aku gak lupa kok. Bee aku tutup ya, udah dijemput soalnya," ujar Dika.
"Siap bos, love you sayang."
"Love you too."Tiga hari lagi adalah hari Anniversary kami yang ketiga, aku sudah menyiapkan kejutan untuk Dika. Aku penasaran bagaimana terkejutnya Dika saat aku menyambutnya.
Tapi sepertinya aku butuh bantuan seseorang untuk menyiapkan ini semua.
Aku berjalan menuju pintu dan membukanya, aku mendongakkan kepala keluar ruangan seraya memanggil Christin."Tin, kamu ada waktu gak hari Minggu ini?" Tanyaku.
"Ada apa bu memangnya?" Tanya Christin.
"Saya mau minta bantuan kamu untuk suatu hal," jawabku.
"Wah, saya gak bisa bu, sudah ada janji." Jawab Christin.
"Yaudah gak papa, makasih ya."Aku kembali ke ruanganku dan memutuskan untuk mengerjakan sendiri kejutan untuk Dika.
Tiga hari kemudian...
Saat ini aku sudah berada di apartemen Dika untuk menyiapkan kejutan kecil. Aku memasang beberapa balon dan memasak makanan kesukaannya. Tidak lupa aku juga membeli sebuah kue.
Handphone ku bergetar dan tertera nama Dika di layar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love
Short Story[Cerpen] Badai menerpa kehidupan Imelda yang tenang di usianya yang ke 28. Akankah dia bisa melewati badai itu dan menemukan kebahagiaan?