I Found You [Bokuakaa]

Kisah

Semenjak hari itu Bokuto tidak pernah lagi kembali ke hutan untuk menemui Akaashi. Bahkan musim panas telah berakhir, kini telah berganti musim gugur. Padahal banyak yang ingin Akaashi tanyakan kepada Bokuto, pria unik itu sukses menarik perhatian seorang Akaashi Keiji. Selama ini Akaashi selalu menunggu Bokuto di depan kuil dengan wujud burung hantunya, berharap pria itu akan kembali menemui dirinya. Namun tidak sekalipun pria itu datang untuk kembali menemui seperti apa yang di katakannya.

"Kau menunggu sesuatu Akaashi?"

"Konoha-san" Akaashi merubah wujud, melihat senior nya yang duduk di atas pohon sedang menatap dirinya.

"Apa kau menunggu Bokuto?" Bagaikan disambar petir, Akaashi sangat terkejut akan tebakan seniornya itu.

"Apa anda mengenal Bokuto-san?" Akaashi menatap bingung.

"Sudah kubilang jangan terlalu formal denganku Akaashi" Konoha sedikit tidak nyaman dengan gaya bahasa Akaashi, terlalu terlihat senioritas meski itu wajib di gunakan jika di Takamagahara atau surga. Tapi sekarang mereka di bumi, bukan di surga.

"Maafkan aku konoha-san"

'bahkan usia Bokuto lebih tua dariku'

"Kau ingin tau sesuatu tentang pria bodoh itu?" Konoha turun, berdiri di depan Akaashi sebentar, kemudian duduk di tangga kuil membelakangi Akaashi.

"Rasanya... jantungku berdetak sangat kencang dan menjadi gugup saat aku melihat mata emas itu konoha-san."

"Sudah saatnya aku memberitahu mu yang sebenarnya Akaashi"

"Memberi tahuku? Tentang apa?" Akaashi tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh seniornya.

"Kau sudah melihat bekas luka di punggungnya?" Konoha mengelus sayapnya, sebenarnya ia tahu tanpa Akaashi memberi tahunya.

"Aku pernah melihatnya, bekas luka itu sangat mengerikan..." Akaashi mengingat kembali bekas luka di punggung Bokuto saat ia mencoba memakai bajunya kembali.

Konoha menceritakan semua hal yang ia ketahui tentang Bokuto dan Akaashi. Sebuah kisah cinta rumit seorang dewa bodoh yang rela dilupakan demi pujaan hati yang belum tentu akan mencintai dirinya kembali saat reinkarnasinya tiba.

Bokuto Koutaro memiliki bekas luka di bagian punggung nya, luka itu terlihat sangat mengerikan.

Dulunya punggung itu memiliki sayap besar yang kokoh dan terlihat gagah, tidak ada yang mampu mengalahkan keindahannya. Saat orang yang ia cintai pergi, Bokuto merelakan sayap indahnya untuk kembali menghidupkan seseorang yang ia cintai. Namun, Takdir akan kematian sebelumnya tidak bisa di hindari. Meskipun orang yang ia cintai akan hidup kembali, dia tidak akan mengingat kehidupan yang sebelumnya, tentunya orang itu juga akan melupakan Bokuto yang telah memberinya kesempatan untuk hidup sekali lagi. Takdir mereka berdua akan tertukar, Bokuto yang kehilangan sayap kebanggaan miliknya dan menjadi manusia biasa. Sedangkan orang itu akan di hutan menjaga ketenangan dan menjadi dewa penjaga hutan.

Hal terbodoh yang mungkin seorang dewa lakukan, namun Bokuto rela melakukan apapun demi orang yang ia cintai kembali hidup. Cinta itu mengerikan tapi Bokuto rela melakukan semuanya, bahkan takdirnya sendiri. Menunggu sang dewa terlahir, menjadi manusia tidak lah semudah yang di bayangkan. Bokuto harus mengeluarkan tenaga ekstra saat pertama kali menginjakkan kaki di kota Tokyo. Menjalani hidup sebagai siswa biasa, dan setiap liburan musim panas akan kembali ke hutan untuk mencari Akaashi. Meski secara fisik Bokuto seperti manusia biasa namun sebenarnya ia masihlah dewa. Tidak sekuat saat memiliki sayap dulu, tidak mampu mengeluarkan sihir-sihir saat ia mengganggu Akaashi dulu, yang tersisa dari status dewanya hanyalah keberkahan usia yang muda. Tapi Bokuto tetap tidak bisa menghindari kematian meski memiliki keistimewaan itu. Jika mati, maka Bokuto akan terlahir kembali seperti wujudnya yang dulu, namun tidak dengan ingatannya.