"Astaghfirullah!"
Pekik Bu Yayu saat memeriksa smartphone putrinya, Winda.
Berbagai Vidio tidak senonoh sudah berbaris di sana. Bahkan, dia saja yang sudah berumur tiga puluh tahunan tidak pernah menonton Vidio se-keji itu.Bagai di hantam batu besar berkali-kali, Yayu terus melantunkan kalimat istighfar berulang kali. Rasa penyesalan dan ketidakbecusan menjaga putrinya tiba-tiba menyerang hingga ke ulu hati.
Winda yang baru saja keluar dari kamar mandi tiba-tiba mematung saat mendapati ibunya memegang Smartphone pribadi miliknya.
Tangannya memegang ujung baju kaos yang ia kenakan. Jantungnya berdegup kencang dan wajah yang tiba-tiba memucat seketika."Winda!"
Dengan nafas yang memburu, Yayu berbalik lalu menarik rambut panjang putrinya untuk duduk di bibir ranjang. Winda menjerit merasakan sakit namun lebih banyak terkejut atas sikap ibunya.
Untuk pertama kalinya, Ibunya bertindak sekejam itu.
Atau lebih tepatnya, untuk pertama kalinya, ibunya itu datang ke kamarnya dan memeriksa barang-barang pribadi miliknya.Satu tamparan melayang hingga membuat gadis berumur dua belas tahun itu memegangi pipinya dengan air mata yang tiba-tiba tumpah.
"Dari mana kamu mendapatkan Vidio kotor seperti ini?!"
Bentak Yayu dan lagi-lagi Winda hanya mampu terisak.Baru saja ia tertangkap menonton Vidio porno, belum lagi jika Yayu tahu ia baru beberapa hari yang lalu telah kehilangan sesuatu yang amat berharga.
"Winda!" Gertak Yayu dengan nafas memburu. Ibu tiga anak itu menangis merasa seluruh persendiannya melemas.
"Sejak kapan kamu menonton vidio porno?"
Suara Yayu memelan dan kini duduk berlutut di hadapan putrinya. Berharap anak gadis itu akan menjawab jika baru saja dan bukan seminggu atau sebulan bahkan setahun yang lalu ia menonton Vidio perusak moral itu.Tak ada jawaban. Hanya suara Isak tangis yang terdengar dari Winda. Gadis yang baru duduk di bangku SD kelas enam.
"Jawab Ibu, Winda!" Suara Yayu kembali meninggi membuat Winda terkejut setengah mati.
"Sudah bertahun-tahun," jawabnya, dan Yayu tiba-tiba merasa pening. Pandangannya tiba-tiba buram. Ia berharap semua ini hanyalah mimpi buruk, namun kenyataan menamparnya sedemikian keras hingga ia tiba-tiba jatuh tak sadarkan diri.
Bersambung!
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Child
SpiritualTentang perjuangan seorang Kakak untuk melindungi dan menjaga adiknya. (Terpapar pornografi)