11.| Gerbang

1K 271 63
                                    

Happy Reading





Amel menatap lekat ke arah tv yang baru saja menampilkan sebuah berita tentang identitas Profesor Luhan. Ia merasa tak asing dengan nama depan profesor itu.

"Profesor Kim?" Amel melirik kearah Jungwoo, pada saat itu juga pria itu tengah menatapnya, sehingga tatapan meraka pun akhirnya bertemu.

"PROFESOR KIM?"

"BOKAPNYA YANGYANG??"

Keduanya menoleh lagi kearah tv dengan serempak, namun telah berganti dengan iklan. Mereka pun menggeram kesal saat itu juga.

"Kenapa harus iklan si?" Geram Amel tertahan.

"Mel emangnya Profesor yang di tv tadi, yang kita maksud?" Tanya Jungwoo yang tidak ingin salah sangka.

"Lo nggak ngeh Bang? Namanya Profesor Kim Luhan, mungkin disini dia ganti nama panggilan jadi Luhan, dan pasti dia bokapnya Yangyang" ujar Amel.

"Tapi belum tentu juga kan? Cuma Benita yang paham muka bokapnya Yangyang"

"Kalo ternyata itu benar bokapnya Yangyang, alias Prof. Kim. Berarti mereka dalam bahaya dong? Anaknya aja bisa bikin cairan yang bisa ngerubah zombie? Trus apalagi bapaknya?"

Jungwoo terdiam mendengarnya, yang dikatakan Amel ada benarnya juga.

"Bang perasaan gue gak enak, ayo Bang kita nyusul mereka" pinta Amel.

"Apa?"



**********

Mobil yang ditumpangi Safin dan lainya kini berhenti disebuah gerbang yang menjulang tinggi. Keadaan sekitar begitu sepi. Bagaimana tidak? Mereka kini berada dikawasan seperti hutan, karena ditumbuhi dengan banyak pohon-pohon besar.

"Lo gak salah alamat kan? Masa iyha seorang Profesor terkenal tinggal ditempat kek gini?" Ujar Johnny pada Rafalen.

"Nggak Bang, ntar kita masuk gerbang. Rumah Profesor masih sedikit jauh" jawab Rafalen.

Sementara dibelakang Benita bergidik ngeri melihat ke sekitar, suara jangkrik saling bersahutan dengan langit yang tampak tak ada bulan. Ditambah lagi gerbang yang berada didepan mobil, berdiri menjulang tinggi dengan banyak tanaman liar yang melilit pada gerbang tersebut.

"WELCOMEBACK GUYS! Gue ada disini guys! Serem banget tempatnya" Benita melirik kesamping dengan sedikit terkejut. Pria disampingnya tengah mengarahkan kameranya menunjukan keadaan sekitar sambil berceloteh ria, siapa lagi kalo bukan YouTubers abal-abal Lucas.

Mengabaikan Lucas, Benita memilih melihat keluar jendela. Sementara didepan..

"Oke kita coba masuk ke sana" ujar Johnny.

"Gue yang turun bukain gerbang--"

"Lo nggak takut?" Sahut Safin, yang dibalas gelengan cepat oleh Taeyong

Taeyong kemudian membuka pintu mobil dan berjalan pelan menuju gerbang, sedangkan didalam mobil semuanya melihat Taeyong dengan rasa was-was.

"Bang Taeyong yang turun, gue yang deg-deg an" celetuk Benita

"Serem banget gila, kek di film horor" sambung Safin.

"GUYSS kalian lihat Abang gue, dia dengan berani-nya mau buka gerbang guys, kalian liat-kan tempatnya serem begini?" Lucas mengarahkan kameranya kearah depan.

"Gue takut ada zombie"

"Jan zombie-zombiean lagi ngapa Ben, gue kapok" balas Safin.


Taeyong menatap ke seliling lingkungan dengan merasa sedikit merinding sekarang. Bahkan suasana-nya lebih menyeramkan dibandingkan harus berhadapan dengan zombie. Namun dengan segala keberanian yang ia kumpulkan, Taeyong mulai membuka gerbang secara perlahan agar tidak menimbulkan suara yang nyaring.

Hingga pada akhirnya gerbang telah terbuka sempurna, Taeyong menghembuskan napas panjang. Namun jantungnya berdegup sangat kencang, ia benar-benar takut sekarang. Dengan cepat ia menoleh kearah mobil berada, dan berjalan cepat kembali kedalam.

BRAKK

Napas Taeyong terengah-engah, Johnny pun menatapnya heran. Keringat tampak bercucuran dipelipis Taeyong.

"Lo gapapa?" Tanya Johnny

"Gue gapapa, tapi ga tau kenapa perasaan gue gak enak, pas gue buka gerbang gue tiba-tiba aja merinding, hawa-nya gak enak banget" ujar Taeyong sedikit panik.

"Itu cuma perasaan Lo doang kali Bang, kita nggak punya banyak waktu lagi. Bang cepet lanjutkan perjalanan" pinta Rafalen tak sabaran.

Johnny mengangguk lalu kembali menjalankan mobilnya mulai memasuki gerbang. Banyak pohon-pohon besar yang menjulang tinggi, suara-suara aneh yang entah itu apa pun terdengar ditelinga mereka.

"Tutup kaca mobil!" Perintah Taeyong, dengan segera Safin pun menutup kaca mobil yang terbuka.

Keadaan menjadi lenggang, mereka saling terdiam satu sama lain. Tidak ada yang berniat membuka suara. Bahkan Lucas pun menyudahi vlog-nya. Masing-masing melemparkan pandanganya keluar jendela, melihat pemandangan yang gada bagus-bagusnya, hanya ada pohon besar dan kegelapan.


Husssssss



CKITTTTT

bug

"Aw jidat gue" Lucas meringis keras begitu mobil tiba-tiba berhenti mendadak, hingga jidatnya terbentur kursi.

"Bang kenapa rem mendadak?"

"Yong Lo liat tadi didepan nggak?" Tanya Johnny degan raut wajah tegang. Sementara Taeyong menggeleng pelan.

"Lo nggak liat?"

"Liat apa?" Heran Taeyong, Johnny menoleh kebelakang.

"Kalian liat?" Semuanya menggeleng.

"Liat apa si Bang?" Tanya Safin.

"Ada yang nyebrang tadi, cepet banget. Apa kalian ga liat?" Mereka menggeleng lagi.

"Kita gak liat apa-apa Bang"

"Hantu?"

"Bukan, bentuknya menyerupai kucing. Dan hitam semua wujudnya. Tapi..."

"Tapi apa Bang?"





************

Maap Minggu kemarin gak update, soalnya tugas banyak dan gada inspirasi.

Jan lupa vote dan koment

Maaf banyak typo, gue gak baca ulang dan gak revisi.

AFTER ZA | Find Liao DanyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang