Awal dari kisah

9 1 0
                                    

Naya seruni ,ya itu aku.

Dan seperti yang kau tau aku gadis melankolis dengan paras anggun, rambut dan bola mata yang coklat bak noni Belanda, perawakan tinggi semampai dengan warna kulit khas asia tenggara.

Ibuku Anjani anak tunggal dari sepasang suami istri yang kini memilih jalan hidup masing masing, dan tak lupa ayahku Rahman seorang pria kekar keturunan Jawa yang saaat ku cermati tak ada ke-Jawaan yang bisa aku lihat pada dirinya '' ayah udah berpuluh tahun tinggal di kota, mungkin Jawa nya gak sejelas dulu, tapi darah Jawa itu selalu mengalir sekalipun ayah tinggal di eropa, apalagi ini toh masih di Indonesia'' pungkas ayah lugas.

Pagi ini aku bergegas pergi sekolah,
ya itulah rutinitas 3 bulan kedepan dan selepas itu aku beranjak menuju rutinitas baru '' ah aku tak sabar menjadi seorang mahasiswi, mungkin di Universitas negeri impian atau di Universitas pelarian karena tak berhasil masuk negeri, entahlah jalan hidup tak pernah tertebak'' begitulah gumamku dalam hati.

Jarum jam menunjukan pukul 07.13 WIB, dua menit setelah aku masuk pak satpam menutup pintu gerbang '' Tepat waktu pak'' begitulah ejekku pada satpam yang sudah kenal betul dengan kebiasaan burukku.

aku bergegas melewati koridor kelas, menyusul guru yang mungkin sedang berjalan menuju kelasku atau mungkin sudah ada didepan pintu kelas menunggu muridnya yang telat.

fikiranku ngelantur kemana mana. Beruntung ternyata guru jam pertama di kelasku sedang mengikuti rapat di pusat kota, kau bisa tebak sendirilah bagaimana suasana kelas .

Waktu berputar lebih cepat saat tidak ada guru, sebuah kejujuran yang menyakitkan hati tenaga pendidik '' atau mungkin guru juga sebenarnya senang " pungkasku memantapkan hati.

*
Di kontrakan yang tak terlalu megah inilah aku tinggal, bersama dua sahabat sekaligus saudara yang baru bertemu saat sma.

Zara,Betawi yang kini disesatkan di kota ku, perempuan tomboy yang cinta dengan hal hal bernuansa korea, seluruh waktu senggangnya ia habiskan dengan menonton atau sekadar mendengarkan idola di layar handphone miliknya.

Satu lagi adalah Alin, juga pecinta korea hanya saja lebih menghabiskan waktunya untuk membaca cerita fiksi tentang idolanya di sebuah situs membaca cukup popular, Alin yang terspesial diantara kami.

Perempuan yang selama 18 tahun tidak mencoba untuk memiliki hubungan dengan pria manapun '' laki laki itu semuanya brengsek, untuk saat ini aku belum butuh pasangan, butuhnya uang yang banyak '' kalimat itulah yang menjadi banteng dari pertanyaan tentang pasangan.

Dan aku? tak memiliki hobi cukup jelas layaknya mereka,sekali kali membaca novel ciptaan penulis favoritku tapi kufikir bukan hobi. waktu luangku yang banyak kuhabiskan Bersama pria yang membuatku jatuh hati hari ini dan 3 tahun silam.

Namanya Rido kusuma, laki laki yang mencuri hati dan hidupku ber tahun lamanya.

hai, aku sering melihatmu sepulang sekolah. Kontrakanmu yang sebrang jalan sana bukan?
  begitulah kira kira isi pesan yang ia kirimkan untuk pertama kalinya.
Pesan itu aku abaikan, untuk kemudian semesta mempertemukan kami di rumah salah seorang temanku, sejak pertemuan pertama itu aku mengenalnya.

06 Febuari satu hari paling membahagiakan dari 365 hari yang ada,dia datang memintaku menjadi bagian dari alasan kenapa ia betah tinggal di bumi lebih lama, tak lupa pria itu menghadiahkan dunia dengan ragam kebahagiaan yang ia ciptakan semata mata hanya untukku , ah aku tak ingat jelas kata katanya waktu itu, bodoh sekali harusnya aku tak melupakan sesuatu yang paling membuatku bahagia .

Percayalah pria itu mampu menjadi apapun, dia membantuku menyiapkan kebahagiaan, membantu menciptakan, dan menjaga semuanya.

'' kamu beneran ga si sayang sama aku? '' ucapku setiap bertemu dengannya .

'' Naya bukti aku sayang sama kamu apa masih kurang selama ini? ''

begitulah pungkasnya menutup seluruh tanya yang kerap membuatnya geram itu.

Rido mengenalkanku pada keluarganya, teman teman dan lingkungannya. satu hal yang ku tau saat seseorang benar benar mencintai dan sungguh serius terhadap kita dia akan membawa kita masuk pada kehidupannya sepenuhnya,tak ada celah darinya yang kita tak tau. '' aku kapan kamu ajak ketemu orangtuamu? atau sekedar bertemu kakek nenek ? '' tanya pria itu satu waktu. satu hal yang aku sesali, bukan karena tak benar benar mencintainya.

Satu waktu kami menghabiskan libur kerjanya di sebuah air terjun yang tak jauh dari pusat kota," jalan nya masih terjal ya padahal harusnya sudah bagus kan ini sudah masuk destinasi wisata yang cukup terkenal di kota ini '' ucapku diperjalanan pada laki laki itu.

Dia menggenggam tangannku erat, menuntunku menelusuri jalan setapak menuju air terjun tujuan kami, memastikan aku baik baik saja, menikmati mie instan, dan sorenya kami pulang dengan setumpuk kebahagiaan yang malam hari kami bahas lagi '' aku kangen sama kamu '' ucapku di telfon dengan manjanya, ah padahal siang tadi kami baru saja menghabiskan waktu berdua.

'' aku seneng meski gak kamu ajak ke tempat tempat indah kayak tadi,jalan jalan tak tentu tujuan aja yang penting sama kamu '' rayuku manja sembari menyandarkan kepala di pungungnya. pria itu terkesan dingin, tak pernah melesatkan kata kata mematikan yang membuatku terbang dan tak sadarkan diri saat itu juga. caranya memperlakukanku cukup berhasil membuatku jadi wanita paling beruntung saat itu juga.

Pria dengan balutan kaos hitam dan celana jeans itu kini sudah berada tepat di depan kontrakanku '' Sebentar ya aku belum selesai pakai makeup '' aku teriak dari tempat berdiri saat itu, dan kau tau pria itu hanya diam dengan tatapan dinginnya.

15 menit ia menunggu perempuan menjengkelkannya berdandan '' kalo mau beli makan wajib pakai makeup ya? atau yang punya tempat makan seganteng aku sampai sampai kamu harus terlihat cantik?'' ia memulai pembicaraan yang jujur membuat pipiku merah kala itu,
'' aku kan mau ketemu kamu jadi harus cantik sayang'' jawabku cengengesan.

berkali kali kami bertengkar karena dia tak suka dengan perempuannya yang terlihat terlalu berlebihan, menurutnya aku lebih cantik tanpa bedak, lipstik dan benda benda lain yang tak ia ketahui.

ada banyak hal yang tak dapat kutuliskan tentang betapa bahagianya aku kala itu, tentang caranya mencintaiku atau caraku mencintainya. tapi benar benar tidak ada alasan untuk tidak jatuh cinta pada laki laki itu, bahkan sampa pada hari dimana aku harus berhenti mencintainya,saat hatinya bukan milikku lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

lumièreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang