Bagi banyak orang, keberadaanku dianggap 'aneh'. Aku bukanlah seorang preman berbadan besar, berwajah sangar-menakutkan, serta sekujur tubuhnya memiliki tato berbentuk tengkorak. Yang lantas ditakuti. Sedang berjalan-jalan disekitaran pinggiran jalan
Diriku juga, bukanlah tokoh-tokoh tinggi. Entahlah, dengan perjuangan demi rakyat atau karena ke gilaan akan harta.
Sungguh, aku mejadi ragu sekarang. Bila seseorang yang akan diangkat menjadi seorang pejabat, yang terpandang baik di hadapan masyarakat. Menyandang sebagai status 'orang penting' ini. Yang seharusnya dimenghormati sangat bertolak belakang dengan kehidupan yang di pikirkan orang-orang. Yaitu, hidup dalam politik adalah hidup dalam kegelapan yang kotor dan penuh kemunafikan.
Tetapi aku tahu tidak semua pejabat korup. Masih banyak pejabat-pejabat. Yang baik.
Hal itu hanya tergantung cara mereka memenangkan hati rakyat atau cara mereka memimpin.
Anggap saja begitu. Okey?. Jangan terlalu. Terseret dalam hal politik. Karena hanya para pejabat dan Tuhan yang tahu itu.
Maaf bila melengceng kemana-mana. Kembali kepada pertanyaan.
Lantas, aku ini siapa?
Dan Tolong jangan berpikir terlalu tinggi atau pun berpikir terlalu jauh. Tentang diriku.
Karena aku hanya seorang gadis bertubuh sedang. tidak terlalu kurus ataupun gendut. Berwajah chubby, Memiliki kulit berwarna kuning langsat, mata sipit setengah besar berpupil besar, hidung pesek, berambut dora, dan tinggi ku 158.
Tidak ada hal yang istimewa terhadap fisik dan mentalku.
Dengan wajah sepertiku ini. Orang-orang yang melihatku pasti mengira diriku adalah orang china, dan terkadang-kadang juga menyebutku orang jepang. Aku akan tertawa bila orang-orang berbicara begitu padaku.
Dalam hati ku berbicara
apa mata-mata kalian bermasalah?
mataku menatap sinis orang-orang yang melewatiku dari jarak dekat atau pun jauh.
Hehehe, Itu tidak disengaja.
Bukan berarti aku sedang kesal atau apa. Hanya saja. Aku tidak bisa melihat dengan jelas dengan jarak jauh. Seharusnya aku menggunakan kacamata minus, karena aku memiliki rabun jauh. tetapi aku tidak ingin memakainya. Benda itu terlalu ribet sekali digunakan. Aku hanya menggunakannya bila aku perlukan saja. Dan aku memiliki alasan lain yaitu
Alasan lainya adalah aku juga tidak suka diperhatikan.
Boleh jujur? Aku sangat legah sekarang bisa menghirup udara segar dan melihat sekitar.
Aku bisa merasa sesantai ini diluar. Hanya seperti ini. Duduk di kursi kayu panjang dekat tiang lampu jalan dan diam membisu menunggu sahabatku. Serty, berbelanja ditoko barang antik. Aku tidak paham. Mengapa ia pergi ke toko itu.
Tetapi aku merasa diriku tidak terlalu tegang seperti sebelumnya. melihat sekitar seisi kota dan memandang langit biru cerah dipagi hari, menghilangkan rasa lelahku dan membuang penatku walau hanya sebentar. Akan ku nikmati ini.
Oya, kalian pasti bertanya-tanya siapa itu sahabatku Serty?
Serty Sesulla, gadis berbadan besar, berkulit sawo matang, memiliki rambut hitam bergelombang, lebih tua 2 tahun diatasku. Sekarang umurnya 20 tahun. Dia teman sekelasku selama aku berada di SMA Juanda Negara.
Aku sedang menghabiskan masa liburku saat ini. Jadi, aku memilih mengikuti Serty berjalan-jalan ditengah kota pagi hari.
Seperti saat ini. aku sedang menunggunya diluar dan tentunya aku tidak sendiri. Banyak orang-orang yang berlalu-lalang mengelilingi jalan-jalan di tengah kota. Setiap saat pwenuh akan keramaian yang tiada habisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ceritakan
Teen Fictionmenceritakan kisah gadis berumur 18 tahun. Dalam menjalani kehidupan yang membawa arus maju mudur baginya. "Kalian ingin mendengar kisahku?" "Sebelum mendengar kisahku. pertama-tama kenalkan namaku, Cry"