The Dark Fairy - Oneshot Version

1.1K 122 35
                                    

"Sasuke, kemarilah. Ibu akan mendongengkan kisah The Dark Fairy untukmu."

Sasuke kecil mengangguk antusias dan naik ke ranjang besar seraya menelungkup di samping sang ibu. Mikoto tertawa kecil, gemas melihat tingkah lucu sang buah hati sebelum berdehem untuk mulai bercerita.

"Suatu hari, di hutan pinus, hiduplah para peri yang memiliki kekuatan ajaib. Ada peri yang memberikan serbuk bunga agar bunga-bunga cepat mekar, ada peri yang membantu hewan-hewan kecil berlatih mencari makan, dan lain sebagainya. Namun, di antara peri-peri luar biasa tersebut, ada satu peri yang tidak memiliki kekuatan apa pun. Karena menjadi satu-satunya peri tanpa kekuatan, peri itu sangat terkenal di antara penghuni hutan. Meski demikian, peri itu sangatlah baik. Dia membantu banyak peri melaksanakan tugas mereka. Sampai kemudian, seorang peri berteman dengan anak manusia. Awalnya, pertemanan mereka membawa kebahagiaan. Para peri diundang ke permukiman penduduk dan dijamu makanan yang lezat. Namun, setelah tahu para peri itu memiliki kekuatan ajaib, penduduk desa berlomba-lomba menawan para peri untuk mewujudkan keinginan mereka. Saat menolak, sayap para peri dirobek dan mereka dibuang ke tungku pembakaran."

Suara teriakan tertahan terdengar dari bibir mungil Sasuke. "Mengerikan! Jahat sekali mereka, Bu!"

"Iya, mereka sangat jahat. Mereka dikendalikan keserakahan sampai-sampai tega berbuat begitu. Ibu lanjutkan lagi ceritanya, ya."

Tubuh mungil Sasuke merapat pada sang ibu.

"Mengetahui kejadian tragis yang menimpa peri lainnya, peri yang tidak memiliki kekuatan apa pun pergi ke desa. Dia berusaha mencari teman-temannya. Namun, sang peri tersesat dan justru masuk ke dalam penjara di dalam kastil kerajaan. Di sana, ada seorang penyihir jahat yang gemar membuat ramuan untuk meracuni penduduk. Penyihir itu berjanji akan membantu sang peri dengan syarat, sang peri harus mengambilkan kunci sel penjara dari kantong penjaga dan membantu sang penyihir meloloskan diri. Sang peri mengiyakan. Dia membantu penyihir itu bebas dan sebagai gantinya, sang penyihir memberikan sebuah kantung berisi serbuk berwarna hitam. Sang penyihir menyuruh sang peri untuk terbang berkeliling desa sambil menebarkan serbuk hitam tersebut. Sang peri menurut tanpa tahu serbuk apakah itu. Setelah menyemaikan serbuk tersebut, penduduk desa keracunan dan meninggal satu per satu. Para peri lain bisa diselamatkan dan desa itu menjadi desa tanpa penduduk setelahnya."

Tubuh Sasuke menggigil ketakutan. "Bukankah itu berarti peri tadi sudah menjadi pembunuh?"

Mikoto mengusap kepala sang anak.

"Demi menolong para peri lainnya, sang peri rela menempuh jalan kejahatan. Ironisnya, setelah tahu bahwa sang peri membunuh seluruh penduduk desa, peri lain justru menghakimi peri itu dan menjulukinya dengan nama The Dark Fairy. Pada akhirnya, peri tersebut meninggalkan hutan pinus dan mengembara seorang diri."

"K-kasihan sekali peri itu, Bu."

"Kau tahu hikmah cerita tadi, Sasuke?"

Sasuke menelengkan kepala.

"Jadilah manusia yang menolong sesama. Andaikan ada satu saja penduduk desa yang menyelamatkan para peri, peri tadi tidak perlu membunuh seisi desa dan mendapat julukan The Dark Fairy."

Sasuke menguap, membuat Mikoto refleks mencubit pelan pipi gembil anak bungsunya itu. "Sasuke harus janji untuk menjadi manusia yang mencegah seseorang untuk berbuat jahat, ya. Berjanjilah pada Ibu."

The Dark FairyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang