Aku masih sangat jelas mengingat kejadian demi kejadian yang terjadi pada masa itu. Masa terindah yang pernah terjadi di dalam hidupku. Ketika aku dapat melihat senyumnya, tawanya, mendengar suaranya, mendengar keributan yang dibuatnya, dan masih banyak lagi kelakuannya yang masih teringat jelas dalam ingatanku.
Aku mencoba menggapainya, menariknya ke dalam pelukku, mencoba membuat ia menginginkanku, namun banyak hal yang terjadi diluar perkiraanku. Terlalu banyak kecerobohan yang sudah ku lakukan. Terlalu banyak waktu yang terbuang sia-sia dan terlalu banyak kesempatan yang terlepas begitu saja.
Sampai pada masa ketika aku tidak lagi mengharapkannya, tidak lagi menginginkannya, dan tidak lagi menunggunya. Aku terlalu lelah. Dia.. sudah tidak lagi berada didalam radarku.
Aku melepaskannya. Bukan karna sudah tidak mencintainya, namun aku memilih menyerah. Membiarkannya bahagia, meski bukan bersamaku. Melihatnya bahagia juga membuatku bahagia.
Aku melepaskannya. Dari perasaan yang menekan dirinya untuk menerima kehadiranku, perasaan yang memaksanya untuk menginginkanku seperti aku menginginkannya. Aku terlalu egois dengan perasaan yang kumiliki, hingga aku menyakiti seseorang yang kucintai.
Namun, mengapa dia datang ketika aku sudah tidak lagi memperjuangkan dirinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Radar
FanfictionAku melepaskannya. Dari perasaan yang menekan dirinya untuk menerima kehadiranku, perasaan yang memaksanya untuk mencintaiku seperti aku mencintainya. Aku terlalu egois dengan perasaan yang kumiliki, hingga aku menyakiti seseorang yang kucintai.