Photograph

170 10 3
                                    

hi! aku nyoba iseng2 bikin fictogemino nih wkwk. tapi kayanya fail:333 btw fictogemino artinya fiksi kembar/fiksi yang punya alur ganda. jd bisa baca dr paragraf bawah bisa juga dr paragraf atas. selamat baca!

"Kita harus memenangkan perang ini dan kembali dengan selamat."

"Iya, iya." Tenten menjawab sekenanya.

"Tenten, kau harus dengarkan aku baik-baik." Suara Neji kali ini terdengar lebih tegas dari sebelumnya.

Tenten mengernyitkan dahi. "Kau jadi seperti Gai-sensei saja, deh. Dan apa lagi yang mau kau katakan? Kita harus cepat-cepat berbaris, tahu." Ia merasa heran dengan sikap Neji yang tak seperti biasanya. Tetapi ia coba memaklumi, bagaimanapun mereka hendak pergi ke medan perang yang berbahaya.

"Pokoknya," Neji menarik nafas sebelum melanjutkan kata-katanya. "Berjanjilah padaku. Kita akan memenangkan perang ini. Lalu kita berdua akan kembali ke Konoha bersama-sama. Ada sesuatu yang harus kukatakan padamu."

"Kau mau berkata apa, sih, sebenarnya? Cepat katakan saja sekarang. Kita harus bergegas."

Neji tidak menjawab, ia malah meletakkan tangannya di kedua bahu gadis itu dan menatapnya tajam.

"Hm? Kenapa, Neji? Kau terlihat serius sekali. Menakutkan, tahu." Tenten menaikkan alisnya saat memandang wajah pemuda bersurai panjang itu.

"Tenten, kau harus menungguku pulang."

Tenten kehilangan kata-kata. Air mata yang sebelumnya menggenang di pelupuk matanya, akhirnya menetes jua.

Neji... Aku tidak akan memaafkanmu, ucapnya dalam hati.

Ia menggigit bibirnya. Menahan isakan.

Dadanya terasa sesak. Ingin rasanya menolak kenyataan ini. Kalbunya mengharapkan kalau semua hanyalah mimpi semata.

Neji... Bukankah kau sudah membuatku berjanji... Kenapa kau malah pergi meninggalkanku seperti ini? Dasar pembohong!

Kata-kata terakhir Neji sebelum berangkat ke medan perang kembali tersirat di benaknya. Neji yang membuatnya berjanji untuk kembali bersama-sama dengan selamat. Neji yang berkata mereka akan memenangkan perang ini.

"Ada sesuatu yang harus kukatakan padamu."

Ini perang, Tenten tahu itu. Ia berusaha keras untuk merelakannya. Tetapi tetap saja, ia masih sulit mempercayai kabar yang mengatakan Neji telah gugur.

Rasanya Tenten ingin berteriak saat itu juga.

"Rupanya... sudah cukup lama, ya, kau pergi."

Tenten memejamkan matanya.

Dalam bayangannya, kembali terputar memori masa lalu dengan pemuda itu. Saat dimana ia pertama kali bertemu dengannya. Saat-saat dimana mereka menjalankan misi bersama. Saat-saat yang begitu menenangkan di sisinya.

Saat terakhir sebelum akhirnya pemuda itu pergi. Untuk selamanya.

"Ada sesuatu yang harus kukatakan padamu."

Sampai sekarang, Tenten tidak tahu dan takkan pernah tahu apa maksudnya. Maksud dari kalimat yang disampaikan Neji saat itu.

Tenten menghela nafas berat. Diusapnya wajah seseorang di bingkai foto yang ada di pangkuannya. Satu-satunya foto pemuda itu yang ia miliki, foto dari Tim Guy saat mereka masih Genin. Pemuda angkuh itu, pemuda yang beberapa dekade terakhir, membuatnya mengerti soal perasaan yang sebelumnya terasa begitu asing baginya.

Ia merindukannya.


FIN

sayang NejiTen❤❤❤❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PhotographTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang