Namaku Farasta biasa dipanggil Asta, dan aku adalah seorang siswa kelas 2 SMA saat ini. Singkat cerita aku menyukai salah satu wanita, dan wanita itu adalah kakak kelas sekaligus ketua osis disekolah ku. Setiap harinya aku selalu membuat keributan di sekolah dan seringkali mendapat kasus karena melanggar aturan sekolah seperti, bolos pelajaran, berkelahi, dan yang paling sering adalah selalu datang terlambat saat upacara. Mengapa aku selalu datang terlambat saat upacara? Tentunya bukan karena aku malas upacara ataupun telat bangun, justru aku senang saat mendapat hukuman, karena yang menghukum ku adalah Suca, seorang ketua osis sekaligus wanita yang aku sukai.
Tepat pada hari senin upacara dimulai pukul 07.00 sengaja aku datang terlambat, sesampainya aku di sekolah tepat pukul 07.30. Dan saat aku melangkahkan kaki menuju gerbang tiba-tiba dari arah belakang ada seseorang yang memukulku menggunakan mistar, dan saat aku menoleh ke arah belakang ternyata adalah Suca. Suca mencekik kerah ku dan memarahiku "Asta! Lagi-lagi kau datang terlambat dasar anak pemalas, aku bosen lihat mukamu setiap hari senin. Apa kau tidak ada niatan untuk merubah sikapmu ini? Dasar bocah." Akhirnya aku kesal terpancing emosi dan aku pun menjawab sambil memegang tangannya dengan menatap wajahnya yang lugu. " Lepaskan aku dasar wanita kutu buku! Kau selalu kasar kepadaku, sebenarnya kau ini cewek atau cowok sih, pantas saja tidak ada lelaki yang ingin berpacaran denganmu karena sifatmu yang selalu kasar ditambah lagi kau berdada rata seperti itu ha..ha..ha..(tertawa sangat kencang)." Marah dan kesal Suca menendang kakiku dan menarik tanganku "Sumpah dasar bocah ini tidak sopan sekali!, ikut aku sekarang ke ruang kepala sekolah." Ucap Suca saat itu. Dalam hatiku berkata "Ternyata tangan Suca yang kecil ini sangat lembut sekali saat memegang ku, ah sialan... aku sangat kesal tetapi mengapa aku semakin menyukai wanita berdada rata seperti ini." Sesampainya di ruang kepala sekolah, aku pun di suruh untuk menunggu sampai upacara selesai.
Setelah menunggu beberapa menit, upacara pun telah selesai. Seluruh murid telah memasuki ruang kelas, kepala sekolah pun datang menghampiriku dengan wajah yang sangat kesal. "Asta! Sudah berapa kali bapak ingatkan, besok bawa orang tua mu ke sekolah dan suruh menghadap bapak." Aku hanya mengangguk dan hendak pergi tetapi kepala sekolah menegurku lagi. "Asta sekarang kamu jangan masuk kelas, sana ke lapangan berjemur dan menghadap bendera, sampai jam istirahat!"
Ditengah teriknya mentari pagi, rasanya panas sekali, tepat pada pukul 09.00 kepala ku terasa pusing dan jarak pandang pun mulai kabur. "Ah sialan panas sekali.. sepertinya aku akan pingsan." Seketika aku melihat Suca sedang berjalan menuju perpustakaan dengan membawa buku, dan segera berlari ke arahku. "Hei asta kau tidak apa-apa? Kemari lah sebaiknya kau diam dulu di tempat yang teduh, aku akan membelikan mu minuman ke kantin, tunggulah sebentar aku akan kembali lagi."Suca pun berlari ke kantin dan meninggalkan bukunya untuk digunakan sebagai sandaran kepalaku. Tidak lama setelah itu Suca kembali lagi dan membawakan ku minum. "Asta bangunlah sebentar minumlah ini, pelan-pelan saja sini biar aku bantu, dasar anak nakal lemah sekali pasti kau belum sarapan pagi." Aku terbangun dan meminum sedikit air yang diberikan Suca, rasanya seperti mimpi saja, melihat wajah suca yang lugu dan cantik itu membuatku ingin terus menatapnya. "Terima kasih dasar wanita kutu buku, mengapa kau menolongku? Maafkan aku selalu merepotkanmu, rasanya seperti mimpi saja jarak pandang ku menjadi buram, Suca kau sangat cantik sekali." Setelah Suca memberiku minum, aku memegang pipinya, dan reflex secara tidak sengaja aku mencium nya dengan tidak sadar. Suca pun kaget dan hanya diam, setelah itu aku tertidur tidak ingat apa-apa lagi.
Saat aku terbangun kaget karena tiba-tiba berada diruang UKS, dan aku berpikir "Perasaan aku tadi lagi di lapangan, sekarang mengapa aku ada di UKS, dan sepertinya saat aku mencium Suca itu hanya mimpi ha.. ha.. ha.. Sungguh mimpi yang buruk." Dan kisah yang sebenarnya mulai dari sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
HALUAN FANA
Teen FictionMenceritakan kisah cinta di sekolah antara siswa bermasalah dengan ketua osis.