Selepas Hujan

6 2 0
                                    

Di malam yang sepi, tiba-tiba telfon Melati berdering. Setelah dicek rupanya AlFa yang menelpon.

AlFa: "Assalamu'alaikum Mel, Apa kabar nih?"

Melati: "Wa'alaikumussalam warahmatullah, Alhamdulillah aku baik Al. What about you?"

AlFa: "Alhamdulillah sama"

Melati: "Tumben nelfon, kangen ya?" (Sedikit menggoda)

AlFa: "Iya nih, lama tak jumpa kamu Mel. Gimana kuliahmu? Lancar?"

Melati: "Alhamdulillah lancar, cuma tugas kuliah aja yang makin banyak"

AlFa: "Sibuk dong"

Melati: Bener banget Al, sampe lupa gak ngabarin kamu"

AlFa: "Pantesan ngilang, lagi pdkt dengan tugasmu toh"

Melati: "Ya maaf Al, gini-gini aku juga kangen tahu"

AlFa: "Oke deh, yang penting kamu sehat aja. Masalah ngabarin atau gak, itu urusan kamu"

Melati: "Situh sendiri gimana?"

AlFa: "Ya gitu Mel, masih kekurangan referensi. Makanya aku nelfon km, siapa tahu kamu bisa bantu cariin gituh"

Melati: "Ooo, Insya Allah saya bantu kalau lagi tidak sibuk, jangan lupa PC buku apa yang kamu butuhin"

AlFa: "Sip, nanti saya kirim. Btw, tumben di sana terdengar sepi biasanya rame, pada kemana penghuni kosanmu?"

Melati: "Lagi keluar Al, lagi nyari angin segar sambil lalu nyari makan malam"

AlFa: "Kamu kok gak ikut?"

Melati: "Males ah, badan sedikit gak enak kalau keluar malem-malem, apalagi tadi habis hujan, udara terasa dingin. Gimana Madura, udah hujankah?"

AlFa: "Boro-boro hujan Mel, awannya saja gak mau saling dekat, giliran udah deket, angin membuatnya kembali berjahuan"

Melati: Bukan salah angin kali Al, mungkin bumi belum saatnya bertemu hujan. Semua terjadi sesuai kehendak Allah"

AlFa: "Azieekk, tadi pas hujan ngapain aja Mel?"

Melati: "Biasa, ngerjain tugas sambil ngeliat fotomu"

AlFa: "Heleeh, sok-sokan bilang ngeliat fotoku, pernah kuecek handponemu dan gak ada fotoku sama sekali"

Melati: "Kamu sendiri juga gak pernah tuh ngesave fotoku Al, foto di Bukit Tinggi yang kukirim malah kamu hapus. Persahabatan macam apa ini?"

AlFa: "Ih kata siapa aku gak ngesava, ada kok satu. Satu lagi, jangan bawa-bawa persahabatan Mel"

Melati: "Oke, Foto yang mana? Emang ada?"

AlFa: "Ada, itu loh foto yang ngadep belakang, yang diam-diam kupotret pakek hapeku sendiri"

Melati: "Kan mukaku gak keliatan Al?"

AlFa: "Mel, berapa kali harus kubilang ke kamu kalau aku tuh gak perlu foto untuk sekadar mengingatmu. Cukup aku mencintaimu, maka selamanya wajahmu akan melekat dalam hati dan fikiranku"

Melati: "Oke-oke, cinta sebagai sahabat kan?"

AlFa: "Iya Mel. Selama ada cinta, di situ kau pun akan tetap ada"

Melati: "Astaga, udah ah gak usah diterusin, gak akan ngaruh ke aku Al"

AlFa: "Yeee lah. Eh Mel, kamu gak doa tadi pas hujan?"

Melati: "Kenapa emang?"

AlFa: "Saat hujan kita dianjurkan untuk berdoa Mel, sebab salah satu waktu yang diijabah untuk berdoa adalah ketika turun hujan. Jadi usahain kalau pas hujan jangan ngelamun dan menghayal melulu, sesekali berdoa gitu Mel"

Melati: "Gitu ya Al, baru tahu aku nih ada hal semacam itu. Terus kenapa doa kita gak semuanya terkabul?"

AlFa: "Sebenarnya semua doa itu terkabul Mel, hanya saja dapat terbagi dalam tiga bentuk"

Melati: "Maksudnya?"

AlFa: "Dalam urusan doa, terkadang Allah mengabulkannya sesuai yang kita minta, ya dalam artian langsung dikasih di dunia. Kadang pula Allah menjadikan doa kita sebagai penyelamat kita dari bala' atau musibah, dan yang terakhir adalah Allah sengaja menyimpannya untuk diberikan kepada kita kelak di akhirat"

Melati: "Gitu ya Al? Tapi kenapa ada yang cepat terkabul, ada yang lama banget baru terkabul?"

AlFa: "Iya Mel, Orang berdoa itu bisa kita ibaratkan dengan orang mau lamaran atau tunangan, yang terpenting diterima dulu lamaran kita. Namannya juga orang tunangan, ada yang seminggu langsung menikah, ada yang sebulan langsung nikah, dan tak jarang ada yang tunangan sampai bertahun-tahun baru bisa menikah. Doa gitu juga, terserah Allah mau ngasihnya kapan, yang penting doa kita diterima olehNya Mel. Mengutip kata-kata dari Candra Malik, selemah-lemahnya kita berdoa, Dia tetap akan mendengarkannya"

Melati: "Ia juga sih Al. Mungkin saat apa yang kita minta belum dikasih, itu pertanda bahwa kita belum layak dikasih. Gitu kan Al?"

AlFa: "Iya Mel. Kita perlu ingat bahwa terkadang Allah lebih suka kita berdoa dibandingkan dengan terkabulnya doa itu sendiri"

Melati: "Wait-wait, kok bisa gitu?"

AlFa: "Logikanya kan gini Mel, orang yang berdoa itu tandanya ia butuh dan ingat kepada Allah, jadi semakin banyak dan sering ia berdoa maka ia semakin ingat kepada Allah dan Allah pasti senang ketika hambanya banyak mengingat dan butuh kepadaNya. Sebaliknya, Allah tidak senang ketika hambanya tidak mau berdoa kepadaNya. Ketika seseorang tidak pernah berdoa kepada Allah, maka secara tidak langsung orang tadi merasa sama sekali tidak butuh Allah, ya bisa dibilang sombong lah, dan Allah tidak suka akan hal demikian.

Melati: Bener Al. Kalau dipikir-pikir ya Al, Islam itu agama yang luar biasa. Bayangkan saja setiap aktifitas yang kita lakukan seperti makan, berpakaian, pergi, masuk rumah, tidur, berkumpul dengan pasangan, dan lain-lain semua ada doanya"

AlFa: "Semuanya tidak lain agar manusia selalu ingat dengan Allah dan sadar bahwa tanpa kehendak dan kuasaNya, kita tidak ada apa-apanya. Kita hanya manusia lemah yang tak berdaya"

Melati: Yoi, tanpa Dia, kita bukan siapa-siapa. Eh Al, kan ada orang bilang gini, 'Usaha dulu lalu berdoa', ada yang sebaliknya, 'Berdoa lalu usaha'. Menurutmu lebih baik yang mana?"

AlFa : "Ya menurutku Mel itu sama baik. Kan gini Mel, berdoa itu udah termasuk usaha kan. Jadi mau pakek istilah 'Berdoa dulu lalu usaha' atau 'Usaha dulu baru berdoa' sama aja sih bagiku"

Melati : "Oke oke... Udah dulu Al, nih Hani dan Zia dah dateng.. gak papa kan?"

AlFa : "Oke Mel, kamu jaga kesehatan yak... Good night. Assalamu'alaikum"

Melati : "Ya Al, kamu juga. Wa'alaikumussalam warahmatullah"

=====================
✎ BilReb, 1 Apr 2020
⇨ @lnJnU_ZIO

Dia + Log Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang