TERKUTUK

58 13 1
                                    

Prompt: Semua tanaman yang hidup akan menjadi debu saat kamu menyentuhnya, karena itulah keluargamu mengurungmu di tempat yang tinggi, jauh dari daratan. Hingga seseorang berhasil menemukanmu.

🌹

TERKUTUK

by Himawari Natalia

BTS Fanfiction

Untuk Kontes Musim Semi 2022: Spring Chronicles yang diselenggarakan oleh WattpadFanficID.

🌹

Aku menyentuh sehelai daun yang mencuat dari tanaman merambat di jendela dari menara tinggi tempatku tinggal, kemudian daun itu terbakar menjadi debu kasat mata dan menghilang tertiup angin. Aku menopang dagu dengan sebelah tangan, menatap jauh ke daratan sana: pada seseorang yang mengantarkan kotak-kotak makanan untukku di tempat terpencil seperti ini. Biasanya setiap hari ke-20 pada jam yang ditentukan acak, mereka─keluargaku─akan mengirimkan makanan supaya aku tetap hidup. Yah, walaupun mereka mengurungku di menara karena kemampuan konyol memusnahkan tanaman hidup, setidaknya aku tidak dibiarkan mati.

Biasanya seseorang yang mengantarkan makanan diutus dan diupah keluargaku, dia akan membuka kunci menara di lantai dasar dan meninggalkan persediaan itu di sana. Aku tidak perlu menemuinya─selain karena tak ingin, biasa orang itu sudah selesai dan pergi saat aku sudah sampai di bawah. Menara menyebalkan ini begitu tinggi sehingga menghabiskan banyak waktu untuk naik-turun, durasi yang cukup lama hingga pekerjaan tersebut bisa diselesaikan sebelum aku tiba.

Aku lebih baik memperhatikan orang itu dari sini. Anehnya, kali ini orang yang diutus balas menatapku ... dan dia menggunakan topeng putih tanpa ekspresi! Demi dewa-dewi seluruh bumi, apa kali ini orang itu juga disuruh membunuhku? Apa keluargaku sudah letih memberikanku makanan dan memutuskan agar aku mati saja? Terkurung tanpa siapapun membuat pikiranku suka berimajinasi sendirian, tanpa ada yang membantah.

Orang itu masih menatapku. Sesuatu yang tak pernah dilakukan orang-orang sebelumnya, yang lebih memilih abai pada presensiku di jendela. Kemudian akhirnya orang itu menunduk, membuat topeng yang dia kenakan tak terlihat olehku lagi, lalu mulai bekerja. Mengangkat kotak-kotak makanan, berjalan menuju menaraku.

Aku berdebar. Sial, satu tingkah tak biasa langsung membuatku panik setengah mati. Aku beranjak dari jendela sebentar, untuk mengambil tongkat besi yang biasa kugunakan untuk menjemur pakaian. Aku menunggu orang itu keluar dari menaraku, lalu pergi seperti biasanya. Waktu yang biasa terasa begitu lambat kini bergulir cepat. Alih-alih melihat orang itu pergi, aku justru mendengar ketukan dari pintu yang biasanya sunyi.

Duk, duk, duk.

Aku memasang kuda-kuda payah dengan tongkat besi panjangku, menunggu. Aku nyaris tak bernapas saat pintu yang tak pernah kukunci itu dibuka dan orang itu─lengkap dengan topengnya─muncul. Dilihat dari dekat, ternyata dia mempunyai tubuh seorang pria. Orang itu cukup tinggi dengan bahu yang lebar.

"Siapa kau?" tanyaku pelan. Aku tidak terbiasa berbicara, ditambah kegugupan aneh yang mulai membuat perutku mulas.

"... namaku Seokjin." Orang itu bersuara. Dia berjalan pelan, memperpendek jarak di antara kami.

"Kenapa kau mengenakan topeng? Lepaskan itu!" perintahku. Aku berteriak, tapi suaraku masih terdengar pelan.

Orang itu─Seokjin, terdiam. Usai hening yang terasa cukup lama, dia mengangkat sebelah tangannya dan melepas topeng tanpa ekspresi yang telah membuatku takut. Kemudian, muncul wajah paling tampan yang pernah kulihat dalam masa hidupku.

TerkutukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang