PACARAN

5 4 0
                                    

"Audrey, kamu mau ga jadi pacar aku?"

Audrey mengangguk kepalanya dengan malu.

Tanggal 30 september adalah hari anniversary Aku dan Johan. Johan adalah lelaki yang menembak hatiku pada saat perayaan ulang tahunku ke 17. Itulah yang membuatku kagum dan bahagia.

Sekarang kita sudah menjalani hubungan ini selama 3 tahun. Well, itu adalah perjalanan yang cukup panjang. Kita sama-sama sudah mengerti satu sama lain.

Johan, laki-laki yang dulunya culun, pendek, kacamataan, dan nerd berubah menjadi lelaki idaman para wanita. Aku beruntung bisa menjadi salah satu penghuni di hatinya.

Setiap hari kita selalu saling mengabari, saling cerita, saling berdiskusi, dan lain-lain. Walaupun tidak setiap hari kita selalu akur, tapi kita bisa menurunkan sifat ego kita.

Tetapi pada suatu kejadian, Johan perlahan berubah. Yang dahulunya penyayang dan lembut hatinya berubah menjadi sedikit kasar dan mudah emosi. Aku tidak tau apa penyebabnya.

Dia mulai berbicara kasar seperti "B*****T, B******N, N*****T" kepada ku. Hatiku mulai remuk dan aku sering ngambek kepadanya. Bukannya aku cengeng, tetapi aku merasa ia sudah tidak peduli kepadaku.

Padahal, itu hanyalah masalah sepele seperti aku meneleponnya pada saat ia bermain game kesukaanya. Apakah aku salah? Dulu aku juga melakukannya tetapi ia tidak mempermasalahkannya.

Itulah yang membuat diriku curiga kepadanya. Apakah ia mengalami tekanan mental? Atau yang lain?

Dari situlah aku mulai mencari "penyebab orang berubah menjadi pemarah" di internet. Setelah ku cari - cari di internet ternyata yang muncul adalah "mood swing". Lalu ku buka situs tersebut.

"Perubahan suasana hati (mood swing) merupakan hal yang normal jika terjadi sesekali. Namun bila mood swing sering terjadi dan sampai menganggu kehidupan pribadi, ada kemungkinan kondisi ini terkait dengan gangguan kesehatan mental, yaitu penyakit bipolar."

"Hah? Penyakit bipolar? Apa itu?" Tanya batin ku. Karena aku tidak puas aku tetap membaca situs tersebut.

"Mood swing adalah perubahan mood (suasana hati) yang jelas terasa atau terlihat. Pada dasarnya, perubahan mood dan emosi ini bisa saja terjadi sesekali dan hal ini tidak disebabkan oleh kelainan tertentu. Namun jika sampai mengganggu aktivitas sehari-hari atau disertai tanda-tanda lain, mood swing patut dicurigai sebagai gejala suatu gangguan mental"

"Hah? Gangguan mental? Apa mungkin Johan mengalami gangguan mental? Tapi aku gaboleh suudzon dulu de" Kata hatiku. Aku tetap lanjut membaca situs tersebut.

Tanda-Tanda Mood Swing.

Selama perubahan emosi tidak berdampak kepada kehidupan sehari-hari, maka hal ini masih dapat dianggap normal. Namun apabila perubahan suasana hati terjadi secara drastis, sering, berlarut-larut, dan hingga menganggu aktivitas, hal ini perlu diwaspadai.

Contohnya adalah mood swing yang berlangsung selama beberapa hari atau lebih, membuat Anda menjadi sangat senang dan sedih secara tidak terkontrol, impulsif, sangat mudah tersinggung, dan tidak bisa tidur, atau bila perubahan mood sampai mengganggu kegiatan sehari-hari dan merusak hubungan dengan orang terdekat.

Perhatikan juga jika mood swing telah mencapai tingkatan yang lebih parah, seperti menimbulkan rasa ingin melukai diri sendiri atau mengakhiri hidup. Mood swing yang muncul bersamaan dengan gejala-gejala tersebut bisa jadi merupakan pertanda gangguan kesehatan mental.

Penyebab Mood Swing

Terdapat berbagai penyebab seseorang mengalami mood swing, di antaranya:

1. Kondisi hormon

Remaja, wanita hamil, dan wanita menopause adalah kelompok yang memiliki kemungkinan besar mengalami perubahan suasana hati terkait perubahan hormon.

2. Ketidakseimbangan kimia otak

Mood swing bisa disebabkan oleh ketidakseimbangan zat kimia otak yang mengatur suasana hati. Beberapa contoh zat kimia otak ini adalah serotonin dan dopamin.

3. Penyakit tertentu

Menderita penyakit tertentu juga menjadi faktor yang mendasari kemunculan mood swing. Beberapa penyakit yang bisa menyebabkan gangguan mood adalah kerusakan paru-paru, ginjal, atau jantung, penyakit tiroid, dan kelainan pada otak.

4. Gangguan mental

Gangguan mental yang sering kali dikaitkan dengan keluhan mood swing adalah depresi, gangguan bipolar, gangguan kepribadian ambang, skizofrenia, dan ADHD.

Selain beberapa penyebab di atas, kecanduan atau penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan minuman keras, serta efek samping obat-obatan tertentu juga bisa menimbulkan mood swing.

Lalu aku bertanya dengan hatiku, "Apa dia memiliki trauma?Atau penyakit kepribadian? Tetapi kok baru sekarang kelihatannya?".

Aku pun mulai bertanya-tanya."Hmm, Apa aku harus bawa dia ke psikolog? Tapi bagaimana bilangnya masa bilangnya karena kamu berubah?".

Tiba-tiba Johan meneleponku, dan bertanya "Kamu dimana?". Lalu aku menjawab "Aku dirumah".

"Oh, coba kamu lihat diluar jendela" Katanya. Aku pun menurutinya dan aku tersontak karena aku melihat banyak sekali teman-temanku diluar. Mereka semua memegang kata-kata, yaitu H, A, P, P, Y, A, N, N, I, V, E, R, S, A, R, Y, L, O, V, E.

Karena bahagianya diriku, aku langsung turun kebawah.

"Happy anniversary sayang" Kata Johan dan mencium keningku. Aku sangat bahagia sekali.

Tadi kupikir Johan itu mengalami gangguan jiwa. Ternyata, ia hanyalah acting untuk melukaiku. Sungguh aku dibodohi olehnya.

Lalu, Johan mengeluarkan sekotak cincin dan ia mempersuntingku menjadi teman hidupnya.

"Will you marry me?"

"Yes"

Dan kita pun berpelukan. Hari ini adalah tangis kebahagian kita berdua. Kejadian ini sama seperti waktu dulu ia menembakku di hari ulang tahunku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Butuh telingaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang