New Story 1 (2)

20.7K 173 25
                                    

Sesudahnya Kim memasang alat tensi darah pada lengan Fluke lalu memompanya sesaat. Juga masih mengenakan stetoskop nya.

"Darahmu juga normal" lanjutnya lagi sembari melepaskan alatnya dan memasukan kembali pada tempatnya dan Fluke tersenyum mendengarnya.

"Apa prosesnya akan masih panjang?" Tanya Fluke selertinya ia merasa tidak sabar akibat rasa sakitnya.

"Kita akan tahu jika sudah mengecek pembukaanmu Fluke" jawab Kim saat ini ia telah mengeluarkan alat cek jantung untuk bayinya.

"Angkat bajumu"

Tanpa disuruh dua kali Fluke mengangkat bajunya hingga mengekspose seluruh perut buncitnya yang sudah sangat menurun itu. Kim memberikan Gel yang terasa dingin di perut Fluke.

"Dengar?" Tanya Kim membuat Fluke mengangguk sembari tersenyum Kim meletakan alatnya tepat dibawah perut Fluke dimana itu menandakan bayinya sudah memasuki panggul pantas saja Fluke sudah merasa kepayahan.

Kim mengusap perut Fluke dengan tissue lalu menyuruh wanita hamil itu melepas celana dan celana dalamnya.

Di bantu Kim Fluke sudah berbaring dengan kaki yang terbuka lebar namun baju yang dikenakannya masih menutup separuh perutnya karena di singkap sedikit Oleh Kim.

"Akan terasa sakit namun kuharap kau bisa menahanya"

Ucap Kim yang sudah memasang sarung tangan karetnya.

"Tunggu Phi" Belum masuk jemari Kim namun Suster wanita itu merasa tangannya di cengkram sepertinya kontraksi pada snag pasien kembali lagi.

"Iya Fluke tetap bernafas jangan panik" intruksi Kim sembari menahan karena cengkraman yang dilakukan Fluke sepertinya ia sudah terbiasa dengan itu.

"Eugghh.. hah.. hah..." Lenguh Fluke sembari mengatur pernafasannya.

"Bagus Fluke... Sudah lebih baik?" Tanya Kim setelah melihat Fluke yang kembali membaik. Dan Fluke menjawab dengan anggukan.

Kim kembali pada kegiatannya mulai memasuki Vagina Fluke yang sudah memerah dengan Flek dan kelehan lendir. Jari telunjuk dan tengah.
"Eeeuunggghhh..." Fluke kembali melenguh saat jemari Kim semakin merasek masuk kedalam lalu tanpa ragu merenggakan kedua jemari itu.

"Ooouuhhhh phhii kiimm" ucap Fluke mencengkram atas bantal yang ditidurinya.

"Ohh hah..hah..."

"Tahan Fluke sebentar lagi" Ucap Kim sembari menarik jemarinya keluar.

"Selesai.." lanjutnya lalu mengusap lelehan lendir di bibir vagina Fluke dengan tissue.

Fluke terengah rasanya sangat sakit itu baru jemari Kim bagaimana dengan kepala bayinya nanti sungguh ia tak berani berfikir. Air mata keluar dari matanya rasa sakit kontraksi dan rasa perih cek pembukaan benar-benar bukan paduan yang cocok.

"Sakit sekali.. hiks.." isak Fluke saat Kim sudah kembali menutupi area kemaluan Fluke dengan baju nya.

Kim tersenyum melihat ekspresi Fluke yang sangatlah Polos. Ia membantu Fluke untuk kembali duduk dengan bantalan yang sudah tersusun di punggungnya.

"Aku akan melakukan itu untuk beberapa kali lagi" goda Kim ia membuang bekas tissue dan sarung tangan karet bekasnya tadi. Fluke membuang nafas resah ia tak mau memikirkan rasa sakitnya namun itu benar-benar terasa sakit ucapan Kim barusan seolah ancaman untuknya.

"Jangan becanda Phi" ucap Fluke memastikan.

"Aku tidak bercanda Nong memang itu prosesnya" jawab Kim mengusak rambut Fluke gemas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Storiesseries:*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang