1. pertemuan, lagi.

2.3K 55 11
                                    

Hai! Iseng-iseng bikin fan-fiction story tentang shaheer-pooja nih! Semoga suka yaaaa. Ini bukan kisah nyata lo, hanya untuk hiburan dan kesenangan belaka, jangan disalah-artikan. Tapi, semua peristiwa, kejadian dan semuanya terinspirasi dari shaheer dan pooja sendiri❤

Awal cerita, mereka adalah artis india yang sekarang bekerja di Indonesia. shaheer dan rohit lebih dulu datang ke Indonesia, selanjutnya shafaq dan pooja menyusul. namun, mereka tetap dengan project yang sama; roadshow film mereka.

Oke! Langsung dibaca, disimak dan dibayangkan ya. Semoga sukaaa! Jangan lupa comment and like❤

SEMPURNA

"Hila de chaldi
Tuk tuk tu Kardi
Make up tu kardi yaar..
Angrezi padhdi
Ghit pit tu kardi
Jimme queen saadi Victoria

Tu ghanti big ban di
Poora London thumakda
Oh jaddo nachche pehn di
Poora London thumakda ......."

"sudah berapa kali kamu memutar lagu ini? Lagu london thumakda terus. Nggak bosan apa? Aku yang enggak ndengerin 24 jam udah bosen banget dengerinnya." Omel Shafaq yang tiba-tiba memasuki ruang make up dan segera mematikan lagu tersebut. Ia menarik kursi dan duduk di sebelah Pooja.

Yah, Shafaq dan Pooja adalah sahabat dekat, bisa dibilang mereka seperti saudara. Hampir seluruh waktunya, mereka habiskan bersama. Dulu, mereka dikenalkan oleh produser agar akting mereka di depan kamera semakin bagus. Dan sudah hampir satu tahun lebih mereka kenal. karena proses pembuatan film yang memakan waktu cukup lama, para pemain "terpaksa" harus mengenal satu sama lain. Saat ini pun, mereka sedang bekerja untuk road-show film yang mereka mainkan.

"udah selesai take-nya? Giliranku ya sekarang? Baiklah, sampai ju..." jawab pooja dan bergegas berdiri.

"belum, masih lama. Sudah duduk lagi sini." Potong shafaq dan menarik Pooja agar duduk kembali ke posisinya semula.

Shafaq menatap tajam mata Pooja.

"a...pa? kenapa menatapku seperti itu? Ehm...tidak. tidak. Kalo topik pembicaraan kita masih sama seperti yang sering kamu tanyakan padaku. Aku akan pergi." Jawab Pooja gusar dan mengalihkan pandangannya dari sahabatnya itu.

"tuhkan, belum aja dimulai, udah sinis aja. Apa salahnya sih cerita dikit-dikit sama kita? Yah, seenggaknya sama aku aja deh, apa kamu nggak percaya sama aku?" tanya Shafaq dengan muka penuh harap setengah memelas. Shafaq memang sudah lama kenal dengan pooja, tapi pooja tidak pernah cerita masalah cintanya. Dia benar-benar menutupnya erat-erat.

Pooja menatap wajah Shafaq kembali. Dia memandang muka sahabatnya dan menahan tawa.

"apaan sih, shaf. Mukanya tolong di kontrol ya, hahahahaha. Aku percaya lah sama kamu. Percaya se ra tus per sen. Tapi, aku memang tidak ada apa-apa sama dia. Sungguh-tidak-ada-apa-apa." Tegas pooja dengan menekankan kata-kata terakhirnya dengan mantap tetapi masih menyunggingkan senyum di wajahnya.

"sungguh? sungguh-tidak-ada-apa-apa?" timpal shafaq dengan nada bicara seperti Pooja dengan maksud mengejek Pooja. mereka saling berpandangan. dan tak lama, suara tawa mereka lepas.

Beberapa menit kemudian, pooja dipanggil untuk ambil take bagiannya. Terpaksa, obrolan mereka harus terhenti.

"yah..gak seru. Ingat ya, poo. Kamu masih hutang cerita sama aku. Titik." Kata shafaq dengan muka garang lalu kemudian disusul senyum manis diwajahnya.

"terserahlah. Byeee" jawab pooja dengan menjulurkan lidahnya lalu pergi.

Shafaq yakin pasti ada sesuatu diantara mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 11, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEMPURNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang