Patah hati bukan perihal cinta

21 1 0
                                    

Selamat datang
Selamat membaca semua
Purnama itu, kuyub kuyuh diguyur hujan.
Sinarnya jatuh,
satu demi satu
hanyut di selokan.

Rinduku layu, perlahan mati bersama sedu pungguk yang kian padam.

sejauh mata memandang
keadaan terasing ialah bagai
meneruskan perjalanan yang
bergugur lalu;
akan menuju kekasihnya yang gelita
atau
lumpuh di hadapan wajahnya yang bertopeng.

aku akan menjadikan teduhmu
bagai pendiangan malam,
yang tak ditemukan kegemilangannya
kecuali, saat hati dan matamu
menatap ingar
kobar rinduku yang tak habis-habis.

~@Wildan handoto


PATAH HATI Bukan PERIHAL Jatuh CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang