"Kaasan!"
Naruto yang sedang menanam bunga segera menoleh, senyumnya merekah tak kala melihat putranya berlari riang kearahnya.
Naruto melompat berdiri dan membuka kedua tangannya.
"Menma..!!" Teriak Naruto tak kalah ceria.
Kedua orangtua dan anak itu berpelukan erat, tertawa bersama dan berguling-guling ditanah.
"Kalian akrab seperti biasa, un."
Dua wajah identik menoleh, menyengir pada sosok Deidara yang berjalan santai sambil menenteng tas sekolah Menma dan jas kerjanya.
"Hehehe. Arigatou Dei-nii, mau menjemput Menma." Ucap Naruto sambil menggosok hidungnya pada hidung Menma, membuat anak berusia 6 tahun itu terkikik.
Deidara melambaikan tangannya yang bebas dengan malas.
"Jangan terlalu sungkan, un. Sekolah Menma sama dengan arah jalan pulang dari kantorku. Lebih baik sekalian saja, un."
Naruto mengangguk dan tersenyum. Sambil memeluk Menma ia pun berdiri, membersihkan tubuhnya lalu berjalan berdampingan dengan Deidara. Mereka berjalan memasuki rumah sambil bercanda tawa.
--
"Kau sudah lihat kan.. Dia baik-baik saja sekarang, kontaknya paling banyak saat ini bersama Deidara. Tidak perlu cemas." Ucap Tsunade yang mengarahkan kamera kearah taman, tepatnya dimana Deidara, Naruto yang menggendong Menma berbincang ringan sambil berjalan masuk.
Shizune dengan tenang menuang teh untuk Tsunade yang sedang melakukan video call dengan Kushina.
Setahun yang lalu, Naruto pindah kekediaman Senju untuk memulihkan diri. Keadaan jiwanya yang tidak stabil, membuat takut keluarga jikalau tidak sengaja Naruto melukai Menma. Menma anak yang pintar, tentu saja. Gen Uchiha yang mengalir dalam dirinya tidak sia-sia, ia tau Naruto sedih dan tidak banyak penolakan saat ia harus berpisah selama setahun dari Naruto. Ia hanya bisa menguatkan tekadnya untuk menjadi lebih baik dan menjaga kaasannya.
Panggilan video selalu mereka lakukan agar Naruto tidak melupakan Menma. Setelah menjalani terapi selama setahun, akhirnya Naruto mengatakan kalau ia ingin bersama Menma.
Melihat kondisi mental Naruto yang membaik setiap hari, dan semangatnya yang perlahan pulih. Kecemasan dan ketegangan yang mengikat hati MinaKushi akhirnya hilang. Mereka mengantarkan Menma menemui Naruto dan bahkan mengurus pendidikan Menma agar Naruto tidak lelah berpikir saat belum sepenuhnya pulih.
Kediaman Senju berada dipinggir Konoha yang jauh dari pusat kota cocok bagi Naruto untuk beristirahat, sepenuhnya menjauh dari pusat kota dimana kediaman Uchiha berada.
Setahun terakhir juga dengan koneksi kuat gabungan antara Namikaze dan Sabaku, ditambah Senju yang merupakan keluarga tertua, Uchiha tidak dapat mengetahui dimana Naruto berada.
Fugaku beberapa kali menemui Minato dikantornya untuk meminta maaf. Walau enggan, bagaimanapun ia dan Fugaku teman sejak kecil ditambah anak sulungnya, Kurama, merupakan tunangan dari Itachi. Ia pun memaafkan Uchiha karena Fugaku dan Kurama dengan syarat Sasuke tidak diperbolehkan muncul didepan Naruto.
Begitu pula dengan perceraian antara Sasuke dan Naruto yang berjalan mulus. Sempat beberapa kali hampir digagalkan oleh Sasuke sendiri yang tidak terima, namun segera ditekan kuat oleh Itachi yang marah.
Setelah lama merenung, Kushina akhirnya angkat bicara.
"Kaasan yakin akan membiarkan Deidara mendekati Naruto?" Tanya Kushina tidak yakin.
Mengetahui kekhawatiran Kushina, Tsunade menghela nafas. Suaranya melembut seperti membujuk anak kecil.
"Yakinlah, Kushina. Biarkan mereka dekat lebih dulu. Naruto juga bukan orang yang tidak tau tentang perasaan, Deidara pilihan terbaik untuk menemaninya. Tidak mungkin kan ia bersama Gaara.."
KAMU SEDANG MEMBACA
About Last Paper
RomanceSequel La Ciel yang bisa dibaca terpisah. Setelah setahun penuh berpisah, terluka, dan putus asa. Naruto bangkit demi Menma. Ia akhirnya pindah ke kediaman neneknya, Senju. Yang mengantarnya pada sepupu angkatnya. "Hiks.. Bisakah.. Bisakah kau han...