prolog

26 3 15
                                    

"iiiiih sedih! capek! sebel gue dibullshit in muluuuuu, bullshit aja terooss, lanjutkan bakat kebulshitan mu... garka!!" gerutu vanya

"Aelah, bucin lo Subhanallah gaada obatnya" yang diajak bicara malah ketawa. Vanya melempar bantal sofa kearah Melody, pukk! tepat sasaran haha kena mukanya dong, Melody mendengus kesal.

"Emang lo kenapa sih?''-melody

"Itu tuh si Es, dia selalu bilang mau jemput gue kalo pulang sekolah,eh ujung ujungnya dibatalin karena cuusss nyusulin si planet". vanya sedih pake banget

Mereka berdua sekarang sedang berada di rumah Melody. Hari ini sih niatnya Vanya berangkat les, tapi mendadak tiba tiba jiwa kemalasannya meronta ronta membuat dirinya malah berniatan bolos les. Kebiasaan emang si Vanya -_- .

"Lah Garka sekarang lagi dimana"

"Ya sama si Venus lah. Ege lo" ucap Vanya malas, lalu ia berdiri mengambil cemilan di kulkas.

selesai ambil cemilan Vanya duduk manis kembali di sofa. Karena bosan, Diambilnya hpnya yang tergeletak di meja, Ia mulai membuka room chat dirinya dengan Garka.

----------------------------------------------------------
Garka unyuk💛

Garka....lagi Dimanaa.......
P
P
Garka
Oooh garkaa
read

Di Rumah

Oh. sama siapa
read

Venus

-----------------------------------------------------------

'Aelah , Venus lagi venus lagi. Capek gue. Sama Vanya nya kapan garkaaa'. gerutu vanya dalam hati. Setress ih gue lama lama . 'Garka nyebeliiiiiiiiiin' teriak Vanya dalam hati

"Eh napa muka lo kok jadi gitu hahaha"
'ih melody nyebelin emang, gue lagi sedih dia malah ketawa' vanya membatin lagi. Vanya beranjak dari duduknya

"Eh Mel. Gue mau ke rumah Garka sebentar , bye melmel sayang.."

"Hm"-melody

"Kisah cinta itu Rumit ya , kasian Vanya"-monolog melody

______________________________________

Lain di tempat. Di rumah Garka

berbeda dengan keadaan rumah melody yang hanya diisi Melody dan Vanya, keadaan di rumah garka sekarang malah kayak pasar. Ramenya naudzubillah :') Mama Garka Papa Garka Adik Garka dan keluarga lainnya pada ngumpul jadi satu diruang tengah.

Venus sama Garka duduk sebelahan di sofa.

"Kak Garka, kamu jangan egois dong..."-venus. Garka yang sedari tadi memainkan game di hp nya mengalihkan pandangannya menatap gadis itu dan mengangkat sebelah alisnya bingung.

"Ya kakak itu masa punya 2 pacar, seharusnya kakak milih salah satu lah, diantara aku atau Vanya..."
Garka diam cukup lama.

''gabisa" jawab garka

"Jangan gitu kak. Haaaruuss kak garkaa, kalau kakak gak milih... Yaudah kakak sama Vanya aja biar aku yang mundur" Venus menekan setiap ucapannya dengan sedikit emosi. Seketika Garka Menoleh dengan kaget menatap Venus. Dia taruh hpnya di meja sebelahnya

'Kan. gue kudu gimana, apa gue kudu milih venus?tapi kan gue juga sayang sama Vanya .kan... gue jadi kelimpungan sendiri' tanya garka pada dirinya sendiri. Nampak raut gelisah terpampang di wajah Garka.

Tanpa menunggu lama Garka menjawab ''oke, gue milih lo!"tegas garka

Saat Garka ngga sengaja melihat kearah pintu,dia terkejut disana ada Vanya yang berdiri diam sambil melamun, tangannya masih setia memegang ganggang pintu. Dia menggegam ganggang pintu itu semakin erat, dan lebih erat. Setelah itu Vanya sadar dan bicara "bunda, Vanya pamit pulang ya Assalamualaikum" belum sempat di jawab, Vanya sudah menutup pintu lalu keluar dari pekarangan garka berlari tanpa tahu arah.

Garka sebenarnya pengen ngejar, tapi tangannya keburu di tahan sama Venus.

______________________________________

______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nih Vanya :')


Nih venus 🐶

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear GarkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang