2.Shoot Me.

3.2K 314 62
                                    

Sepertinya tuhan masih malas untuk menerima yuta di sisi nya. Jadilah yuta sekarang masih bisa melihat indah nya matahari pagi tapi mungkin ini bukan pagi lagi. Yuta terbangun dari tidur nya karena merasa berisik. Punggung nya masih sakit sangat sakit malah. Kepala nya juga masih sakit. Tapi tunggu,yuta baru sadar ini bukan kamar nya kamar siapa ini.

Yuta bangun dari posisi nya dan mendudukan diri nya. Menatap sekitar dengan seksama kali saja dia bisa mengenali kamar siapa ini.

Klek

Pintu kamar terbuka terlihat lah seorang pria yang yuta kenal. Ugh kenapa ini terlihat seperti di drama drama. Ada Seo Johnny yang membuka pintu kamar tapi apakah ini kamar milik johnny?mungkin si tapi bisa jadi bukan juga.

"Ku kira kau tidak akan bangun. Kemana pergi nya nyawa mu selama 3 hari ini?kau berkunjung ke surga huh?"tanya johnny sembari masuk ke kamar dan duduk di sofa dekat situ. Yuta sedikit terkejut dengan pertanyaan johnny,jadi dia sudah 3 hari tidak bangun?waw luar biasa yuta saja tidak tau kalau dia sudah 3 hari tidak bangun.

Yuta lalu menatap tajam kearah johnny dan dengan raut dingin nya juga tak lupa yuta menarik selimut nya agar menutupi seluruh tubuh nya. Yuta takut saat dia pingsan selama 3 hari johnny melakukan hal yang tidak tidak pada nya.

"Tenang saja aku tidak melakukan hal yang tidak baik saat kau tidak sadar kan diri."ucap johnny santai. Setidak nya yuta bisa bernafas lega

"Kenapa aku bisa disini?"tanya yuta dengan dingin dan datar pada johnny. Johnny lalu berdiri dari sofa dan jalan mendekat ke arah yuta. Yuta masih diam saja di posisi nya membiarkan johnny yang mendekat dan duduk di dekat nya.

"Aku membeli perusahaan mu. Perusahaan mu sudah sepenuh nya milik ku,ayah mu bodoh ya membiarkan perusahaan nya terjual dan juga anak manis nya ini. Untung nya saja adik mu yang manis itu juga masih di sini."jawab johnny sambil menatap keluar kamar menikmati pemandangan taman rumah nya meski kamar johnny ini di lantai dua tapi taman rumah nya masih terlihat.

Yuta terdiam untuk beberapa saat. Perusahaan nya terjual?ayah nya sebenarnya nya mau apa?dan sekarang lagi kenapa yuta harus berurusan dengan johnny. Tapi jujur yuta masih belum sepenuh nya memahami situasi saat ini.

"Salah satu anak buah ku tau kau di hajar oleh ayah mu malam itu. Dan aku segera kesana perlu waktu satu jam saat aku harus ke rumah mu dan aku perlu waktu tiga jam untuk meyakinkan ayah mu soal penjualan perusahaan jadi nya aku baru bisa masuk ke kamar mu setelah empat jam dan kukira kau mati saat itu nyata nya kau bahkan masih hidup sampai sekarang."ucap johnny. Yuta benar benar tidak paham satu jam perjalan tiga jam untuk meyakinkan ayah nya?anak buah johnny?apa maksudnya maafkan otak yuta untuk saat ini sedang gangguan.

Johnny lalu menatap yuta yang terlihat kebingungan. Johnny lalu tertawa kecil saat melihat yuta yang kebingungan seperti anak kucing yang lucu ingin bermain dengan tuannya. Johnny lalu mendekatkan dirinya pada yuta dan mengelus rambut yuta lembut.

"Kau tidak perlu memahami situasi yang penting kau selamat itu lebih baik."ucap johnny dengan senyum teduh nya. Yuta tidak pernah di tatap dan di berikan senyuman se menenangkan ini. Tidak pernah jika kedua adik nya tersenyum maka itu akan membuat yuta bersemangat dan bahagia tapi saat melihat johnny tersenyum yuta seakan bertemu dengan orang yang tepat,tepat untuk dirinya berlindung.

"Ingin mandi?biar ku bantu ke kamar mandi."tawar johnny pada yuta,dan itu di angguki oleh yuta. Johnny meraih tangan yuta untuk di genggam,menuntun nya menuju kamar mandi. Kondisi yuta memang tidak separah itu tapi dia harus tetap di bantu.

Dapat johnny rasakan tangan dingin yang kurus ini yang sedang menggenggam erat tangannya juga karena takut terjatuh. Tangan yuta jauh lebih kecil dari tangan johnny sendiri. Johnny jadi was was kalau saja dia terlalu kuat menggenggam tangan yuta bisa bisa remuk tangan yuta.

The Masokis || JohnyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang