Thriller, Horor | END ( Beberapa part telah dihapus untuk kepentingan penerbitan )
Semenjak kecelakaan yang menimpa dirinya sewaktu kecil dulu, Kim Aylie dapat melihat bagaimana cara orang mati dan apa yang akan terjadi pada mereka melalui benang me...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah kejadian kemarin, Aylie benar-benar tidak mengingat apapun. Bahkan seseorang yang telah menolong Aylie pun ia tidak mengingat bagaimana bentuk wajahnya, hanya surai blonde nya saja yang bisa ia ingat, serta suaranya yang merdu, dan yang jelas dia adalah wanita
Aylie duduk termenung di meja kelas sementara hiruk pikuk yang bising tampak tak menganggu ketenangannya sama sekali
Kemudian Bu Suzy masuk dengan membawa seorang gadis rambut blonde yang mengikutinya berjalan dari belakang, "Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid pertukaran pelajar sekolah lain, dia akan ada disini selama enam bulan. Silahkan perkenalkan dirimu"
Gadis itu menyengir lebar lalu mulai memperkenalkan dirinya, "Perkenalkan namaku Park Rosie. Kalian bisa memanggilku Rose"
Suara tepuk tangan terdengar sementara Aylie terpaku, suara nya sangat familiar untuk baginya. Aylie terdiam dan memperhatikan gadis yang sedang membungkuk hormat kepada Suzy itu lalu mulai berjalan ke arahnya
Suara merdu dan rambut blonde nya...
Gadis itu duduk tepat di samping Aylie lalu mengulurkan tangannya sementara Aylie hanya diam, 10 detik setelah memperhatikkannya Aylie menyambut uluran tangannya dan berkata, "Kamu gadis yang di teater kemarin kan?"
Senyuman Rose berubah dari manis jadi canggung, ia menarik jabatan tangannya lalu berdehem. "E-eh, teater ya?"
Aylie mengernyitkan dahiku menatapnya bingung. Dari reaksinya sepertinya bukan, ya sudahlah mau bagaimana lagi. Lagipula kan yang mirip dengan ciri-cirinya itu banyak, Aylie mengedikkan bahunya acuh tak acuh lalu mulai memfokuskan pandangan nya ke arah papan tulis
Namun suara Rose tiba-tiba mengusik gadis itu, "Iya, aku yang menolongmu kemarin"
Aylie mengalihkan pandanganku ke arah Rose perlahan. "Bagaimana bisa?"
"Ceritanya panjang dan sebenarnya alasan aku pindah kesini karena ingin menyelamatkanmu"
Aylie menatap tak percaya. "Menyelamatkanku?"
Rose mengambil pena dan mulai mencatat materi yang di tulis oleh Suzy di papan tulis. "Ada beberapa hal yang tidak kamu sadari, atau kamu sudah sadar namun sengaja kamu lewatkan. Dan itu cukup berisiko tinggi bagimu..."
Rose lanjut menjelaskan bahwa teater kemarin itu tidak benar-benar ada dan hanya lah halusinasi Aylie saja. Aylie fokus mendengarkan tetapi kata-kata terakhirnya membuat Aylie terkejut setengah mati, "Aku bisa sedikit melihat masa depan" jedanya
"Dan red string di tanganmu ini, kenapa warna nya selalu kuning, ya?" Aylie menatap ke arah benang merah di jari kelingkingnya, "Kau bisa melihatnya?"
Rose mengangguk. "Keluargaku merupakan dukun dan keahlian melihat sesuatu yang tak lazim, aku juga bisa melihatnya dulu. Hanya saja aku tidak terlalu mendalaminya, selain itu juga dulu waktu kecil aku pernah di culik ke alam gaib yang membuatku trauma habis-habisan, aku bahkan sempat koma 8 bulan. Keluargaku khawatir dengan keadaanku, mereka memutuskan menutup mata batinku, namun karena darah dukun yang kental pada tubuhku membuatku tetap bisa merasakan keberadaan mereka meskipun aku sudah tidak bisa melihatnya lagi"