Asmaraloka

36 2 0
                                    

— asmaraloka

dunia cinta kasih.



"Apakah kau Jungkook?" Taehyung menyapa hangat. Jungkook terdiam sejenak, salah fokus pada paras kelewat indah milik pemuda di hadapannya.

"Ah, maaf." Jungkook dapatkan kembali kesadarannya. "Iya, aku Jungkook. Kau dengan Taehyung Kim? Benar?" Taehyung mengangguk singkat.

"Maaf menunggu lama. Aku akan mengajarkan materi yang tidak kau mengerti. Mohon kerjasamanya." Taehyung tersenyum.

Sial manis sekali.

—Jungkook, kelas 10-1. Dengan sebuah perasaan yang mulai bersemi.



Jungkook memarkirkan motornya. Menghubungi seseorang. Menunggu beberapa menit, hingga pucuk kepala seseorang terlihat. Lambaikan tangannya singkat, kodekan bahwa dirinya di sini.

"Menunggu lama? Maaf, Kook. Dosen kelewat baik, jadi memberi petuahnya sedikit lebih banyak." Taehyung merasa tak enak.

"Tidak, Tae. Aku juga baru sampai." Jungkook mengusak rambut Taehyung. Gunakan helmnya, juga serahkan helm lain untuk Taehyung gunakan.

"Kamu tidak pakai jaket?" Taehyung menggeleng. Jungkook menarik lembut kedua lengan milik Taehyung. Melingkari Jungkook, menyatukannya. "Pertama, ini akan menahanmu dari jatuh. Kedua, ini menghangatkanmu dari dingin."

Tanpa disadari, motor melaju dengan wajah keduanya yang mulai memerah. Orang bilang salting, salah tingkah.

—Jungkook, semester 2. Jurusan seni musik. Masih tahap PDKT, katanya.



Rasanya terlalu kaku kalau mengajak Taehyung ke kafe. Ibarat mengajak untuk kerjakan tugas. Maka dari itu, Jungkook lakukan searching, demi temukan tempat yang sesuai budget dan tentunya menarik.

Festival kuliner menjadi pilihannya. Tidak kaku, juga serba-serbi makanan tersedia. Kirimkan pesan pada Taehyung, tanyakan waktu luang miliknya. Temukan tanggal sesuai, Jungkook ungkap bahwa dirinya ingin mengajak pemuda manis itu untuk pergi jalan-jalan. 'Eh, kemana?' Taehyung hantarkan pertanyaan yang dihindarinya. Agar terkesan rahasia. Jungkook hanya dapat membalas, 'Aku kasih tahu nanti. Soalnya adanya sekarang tempe.'

Jungkook masih meratapi pesan terakhirnya. Tampaknya humornya sangat buruk. Hingga pesan balasan Taehyung tiba, 'Jungkook, sejak kapan pintar melawak seperti ini?'

Senyum miliknya mengembang, setidaknya ia tidak seburuk itu 'kan?

Taehyung hanya dapat menerka kemana mereka akan pergi. Identik dengan sifat agak kaku milik Jungkook, sepertinya akan ke kafe atau minimal tempat semacam itu. Sepenangkap Taehyung, Jungkook tidak terlalu suka tempat yang ramai. Entahlah, setidaknya ia akan pergi jalan-jalan. Dengan Jungkook. Taehyung tersenyum malu, sembunyikan wajahnya dibalik selimut.

Dua sisi, dengan senyum merekah di bibir keduanya. Ah, manisnya.

—Jungkook. Sabar. Masih PDKT.


Jungkook menunggu Taehyung di pekarangan rumah miliknya. Ingatkan pemuda yang satu itu untuk kenakan jaket. Sudah siap? Tentu belum. Ada satu hal yang tertinggal. "Pegangan." Singkat, tapi damagenya luar biasa. Baru mau jalan, tapi sudah blushing. Bagaimana ini?

Lalu lintas malam tidak seramai diwaktu sore hari. Jalanan terlihat luas dengan gemerlap lampu kendaraan melintas. Udara malam menerpa wajah keduanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Asmaraloka [kookv]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang