Seorang gadis cantik tengah menatap dirinya didepan cermin sambil menunjukan wajah datar. Ia mengambil sebuah lipstik di atas meja riasnya yang penuh dengan alat make up, kemudian memoleskannya ke bibir dengan warna mauve yang cantik.
Setelah dirasa cukup, cewek berbadan kecil itu mengambil hoodie yang digantung dibalik pintu kemudian mengenakannya. Hoodie itu tampak serasi dengan rok abu abu yang ia kenakan.
Gadis yang akan menginjak dunia SMA itu keluar dari kamar dan duduk di ruang tengah bersama kedua kakak lelakinya dan sang ayah.
Rumah itu tidak terlalu besar, bahkan bisa dikategorikan sempit. Ruang tengah itu hanya berbentuk petak, dengan 4 sofa dan satu televisi yang langsung tersambung menjadi ruang tamu. Dindingnya dicat dengan warna cream terang. Lantainya dikramik dengan rapi, serta beberapa foto keluarga yang terpajang di dinding.
Hari pertama sekolah pasti akan menjadi hari yang berat. Terutama Ibel adalah sosok yang pemalu, juga susah berbaur dengan orang baru. Hal ini menyebabkan dirinya tidak tidur semalam, karena ketakutan akan tidak memiliki teman.
"Lo mau berangkat bareng gua apa kayla?" Tanya seorang lelaki yang juga mengenakan seragam putih abu-abu.
Ibel menoleh dengan wajah datar. "Sama kayla lah. Kalo sama lo yang ada gue diajak bolos"
"Bolos palak lu" balasnya. "Liat tuh, udah make seragam tapi malah rebahan di sofa. Ntar kempes pantatlu kebanyakan baring" ujarnya sambil menunjuk ibel yang sedang berbaring di sofa.
Ibel memasang wajah tak peduli. "Bodo"
"Udahla ah. Lo mending pergi duluan dho, ntar gak jadi sekolah kalian cuma gegara ribut" ujar Zaki si sulung sambil menoleh kearah redho yang fokus menatap ibel
Redho berdiri sambil menggendong tas hitamnya. Tampilan redho sedikit berantakan dengan rambut blonde dibagian depan. Ia juga lebih cocok jadi anak band dibanding anak sekolahan.
Redho pun pergi begitu saja tanpa bersalaman atau pamitan dengan orang rumah, padahal ayahnya sendiri duduk didepannya sebelum ia melaju pergi. Tapi hal itu sudah biasa terjadi, maka dari itu ibel, zaki dan ayah tidak protes akan ketidaksopanan redho.
Selisih 2 menit redho berangkat kesekolah, kayla datang untuk menjemput ibel. Cewek cantik itu berdiri di ambang pintu sambil menunggu ibel yang sedang meminta uang saku kepada ayahnya.
Setelah mendapatkan uang, ibel dan kayla berjalan bersama menghampiri motor matic berwarna biru putih yang terparkir di halaman depan. Kayla memang bukan anak orang kaya yang membawa mobil kesekolah.
Ibel memang sudah mengenal kayla sejak SD. Mereka memang sudah menjadi sahabat baik dan saling mengerti satu sama lain. Saling memberi dan menerima nasihat.
Tapi, kayla memiliki sifat yang berbeda dari ibel. Kayla lebih mudah berbaur dengan orang baru dan mudah masuk kedalam lingkungan orang lain. Kayla juga tidak pernah memilih dengan siapa dia akan berteman, dan tidak meninggalkan sahabat lamanya demi orang baru.
Kini kayla mulai naik ke motornya. Ia sedikit kesulitan karena pakaiannya yang ketat. Kayla memang memiliki badan ramping yang membuat kaum hawa menjadi iri dan ia juga senang menampilkan lekuk tubuhnya.
Setelah berhasil duduk dan menyalakan motor, ibel naik di jok belakang. Ibel tidak terlalu kesulitan karena pakaiannya tidak seketat kayla. Oversize hoodie yang ibel kenakan membuatnya tampak lebih berisi walau rok lipatnya pendek diatas lutut dan menampilkan kaki jenjangnya. Tidak, ibel tidak tinggi.
Diperjalanan, ibel banyak bertanya mengenai lingkungan sekolahnya. Ibel memang tidak hadir selama masa orientasi siswa karena takut akan terpisah dari kayla dan tidak memiliki teman. Selama 3 hari itu pula, ibel selalu menagih kayla untuk bercerita masalah suasana di SMA Duabunga.
![](https://img.wattpad.com/cover/228170978-288-k892634.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmood
Teen Fiction[On going] Hanya cerita absurd tentang seorang cewek halu yang terlibat dalam cinta segimiring dan mengharuskannya memilih tanpa mengecewakan hati yang lain. Jangan baperan njink