Happy reading
"Abang mau beli mercon yang mana?" Tanya Lisa memerhatikan deretan dan jenis-jenis Mercon yang digantung.
"Abang mau beli mercon yang ini terus ini, ini juga, Sama yang itu juga, oh yang itu juga boleh," Taeyong menunjuk mercon yang ingin ia beli, membuat Lisa melongo tak percaya saking banyaknya mercon yang hendak di beli abangnya.
"Emang Abang punya duit?" Lisa berbisik pada Taeyong.
Taeyong tersenyum."tenang, Abang udah persiapan sejak lama."
"Abang buka celengan?" Taeyong mengangguk.
Setelah Taeyong memberikan uang pada penjualnya, ia segera menggandeng tangan Lisa untuk pergi dari toko mercon itu.
Mereka pulang menaiki sepeda dengan Lisa yang berdiri dibelakang memegangi pundak Abangnya agar tidak terjatuh.
"Lis, nanti setelah tarawih ajak teman-teman kamu ke rumah. Kita nyalain mercon sama- sama," Taeyong sedikit menoleh ke arah belakang membuat sepeda nya sedikit oleng.
"Iya iya bang, nggak usah nengok ke belakang. Nanti kalau jatuh gimana?" Taeyong terkekeh.
"Maap,"
Perjalanan keduanya menuju Toko mercon tidaklah jauh, namun juga tidak dekat. Tempatnya ada di pinggir jalan raya. Mereka pergi tanpa sepengetahuan Bunda nya dan hanya meminta izin pada ayahnya.Karna jika mereka meminta izin Bundanya, sudah pasti akan dilarang.
"Kok kita berhenti?" Tanya Lisa heran. Taeyong menoleh ke belakang. "Ada takjil tuh,kita antre ya!! Kamu mau nggak??"
"Mau dong!"
"Yaudah turun, Abang mau parkir sepeda nya," Kemudian Lisa turun dan Taeyong memarkirkan Sepedanya di pinggir jalan.
"Kamu pegang baju Abang, biar nggak hilang," Lisa mengangguk Lalu segera memegang baju abangnya.
Taeyong mulai berjalan berdesak desakan karna banyak orang yang mengantri untuk mengambil takjil.
Sedangkan Lisa menoleh ke arah samping ketika mendengar suara Penjual Es krim. Dan tanpa sadar Lisa melepaskan pegangannya pada Taeyong.
"Abang, Lisa mau beli es krim. Boleh nggak??" Tanya Lisa, dan ia kaget ketika ia tak lagi memegang baju abangnya.
"Abang!?" Teriaknya takut. Lisa menerobos banyaknya orang yang mengantre sambil berteriak memanggil abangnya.
"Abang dimana?!" Mata Lisa berkaca kaca nyaris menangis, ia merasakan ada yang menarik tangannya menjauhi kerumunan.
Ia tersentak kaget setelah tau yang menarik tangannya adalah om yang ia temui sepulang sekolah, iya. Om yang Lisa kira mau menculiknya atau memang benar mau...menculik Lisa?
----o0o----
Taeyong mengambil dua gelas plastik berisi es buah dan dua kotak berisi nasi dan ayam.
"Ayo Lis, kita pulang!" Ajaknya pada sang adik. Tak ada jawaban membuat Taeyong menoleh kebelakang dan betapa kagetnya ia karna tak mendapati Lisa di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAHABAT TERBAIK
Teen FictionLisa bersyukur diberi Tuhan seorang sahabat yang pengertian. Selalu paham keadaannya, selalu ada dalam suka dan duka. Dan selalu bersedia memberikan bahu nya ketika Lisa membutuhkan sandaran. Terimakasih akan selalu Ia ucapkan kepada sang SAHABAT T...