80's Sweet Marriage: Struggle for a Good Life

46

Ketika Su Nuo jatuh cinta dan malu dari kehidupan sebelumnya ketika menghadapi Gu Yanlan, tetapi gadis-gadis yang memandang mereka dengan rasa malu seperti itu tidak memiliki wajah yang baik dan menyatakan kedaulatan mereka secara langsung.

Dalam kehidupan ini, Sunuo tidak hanya bisa membuat dirinya lemah, tetapi juga ragu untuk mengobati perasaan.

Gadis-gadis berambut pendek tidak berharap Suno mengakuinya secara langsung, dan mereka begitu mendominasi.

Gadis lain dengan eyeshadows fuchsia berdiri di depan Suno, mengguncang bajunya, dan berkata dengan keras, "Gu Yilan adalah yang dijaga kakak perempuan kita. Kamu akan menjauh darinya di masa depan."

"Kamu?" Suno memandangi gadis berambut pendek itu, "Itu tidak membantumu untuk menatapnya, sehingga dia bisa melihatmu. Minta dia pergi, bisakah dia melihatnya?"

“Film gadis kecil, temukan aku.” Begitu gadis berambut pendek itu mengertakkan giginya, sebuah tamparan datang.

Su Nuo bahkan tidak bersembunyi, dia melemparkan tas kain yang berisi kotak makan siang secara langsung dan memukul pergelangan tangan saudari itu dengan rambut pendek.

Kakak perempuannya tidak pernah bertemu dengan seorang gadis yang berani melawan, kali ini dia dipukuli oleh Suno.

Gadis di sebelah eyeshadow hijau menjerit, dan gigi zebra orang gila itu menari.

Sunuo menatap kuku tajam dari eyeshadow hijau, dan dia takut tergores olehnya. Jadi dia mengangkat kakinya lurus, dan menendangnya jauh tanpa menunggu eyeshadow hijau mencapainya.

“Kakak, dia sepertinya bisa melakukan dua hal.” Gadis dengan eyeshadow ungu itu berbicara dengan mengerikan.

Adik perempuan tertua mencibir kepalanya, dan memberi isyarat melambaikan tangan yang biasa dikatakan oleh bos, "Ayo kita pergi bersama," dan boneka itu terbang lagi.

Su Nuo melakukan beberapa trik, yang diajarkan Gu Yanlan di masa lalu.

Tetapi dalam kehidupan sebelumnya, Suno terlalu lemah dan memiliki temperamen yang lemah.

Di dunia ini, Sunuo mengeluarkan semua orang yang memukul dengan keras yang telah mati sekali. Dia juga memiliki kotak makan siang sebagai senjata. Meskipun itu tidak terlalu baik, tetapi "Ping-Pong-Pong" juga menang.

Satu-satunya kelemahan adalah konstitusi Suno lemah, kekuatannya kecil, dan tingginya tidak terlalu tinggi.

Ketiga gadis itu sekolah menengah pada pandangan pertama, dan pertarungan itu memang sengit, sehingga Suno tidak kehilangan selusin atau tiga, tetapi mereka tidak menjatuhkan mereka.

Bagaimanapun, ini adalah kampus, saatnya makan siang. Meskipun hutan itu terpencil, pertempuran juga merupakan masalah besar, dan tak lama kemudian seseorang berlari.

Pada awalnya, masih ada beberapa gadis yang bersenandung dan menyaksikan kegembiraan itu, kemudian, beberapa siswa akhirnya tidak tahan lagi, jadi mereka pergi mencari seorang guru.

Ada juga seorang gadis dari kelas Su Yang Ketika dia menyadari bahwa pertarungan itu adalah Su Nuo, dia berbalik dan berlari untuk menemukan seseorang.

Adik perempuan tertua terkena kepala Su Nuo, Su Nuo menekan kotak makan siang langsung di wajahnya beberapa kali dan memukul hidung dan tulangnya hijau.

Orang-orang sangat ingin melakukan segalanya.

Kakak perempuan tertua mengambil keuntungan dari upaya memutar Su Nuo, menjepit rambutnya, dan membanting kepala Su Nuo langsung ke pohon.

Orang-orang yang menyaksikan kegembiraan itu meneriakkan seruan, dan jika mereka menabrak pohon, mereka akan berdarah.

Kulit kepala Su Nuo yang robek terasa menyakitkan, dan dia bergegas maju tanpa sadar, melihat bahwa dia akan menabrak pohon.

Tapi tiba-tiba sebuah tangan besar keluar dari udara tipis, dan lengan Su Nuo yang kurus dan kuat menangkap bahunya dan menariknya ke lengannya, tangan yang lain membanting tas bahu kulit dan memberikan dua gadis yang datang setelah Terpaksa kembali.

“Gu Yanlan.” Adik perempuan tertua menutupi tulang hidungnya yang terbentur oleh Su Nuo, dan melihat penampilan tampan Gu Yanlan, bahkan memerah.

“Kelas ketiga dan ketiga, Chen Jingmei?” Suara Gu Yilan terdengar sangat membosankan, tetapi setengah dari matanya dingin.