Pertemuan pertama

33 3 1
                                    

Tidak ada yang menginginkan dia hadir baik itu di rumah maupun sekolahnya, jadi mengapa ia repot-repot melukis masa depan pikirnya. Sekolah itu memuakkan hanya tempat orang-orang bodoh yang penuh kepalsuan, ada banyak orang tak berguna yang menjilat  guru penjilat, yang hanya baik dan tertawa di depan pemilik uang. Memikirkannya saja membuat Xue Yang ingin muntah.

Ia lebih senang orang memberinya punggung dingin dari pada harus berinteraksi dengan mereka yang palsu. Untung dia tidak punya keluarga, hanya keluarga palsu yang ia punya, ayah dan ibu palsu yang mengangkatnya dari tempat sampah hanya untuk pencitraan. Setelah mereka mempunyai keturunan sendiri, apalah arti sampah sepertinya yang akan kembali ke tempat sampah. Bahkan dia sudah tak dianggap, tugasnya sudah selesai di keluarga itu. Maka ia mau berbuat apapun keluarga palsunya tak akan peduli. Ini membuatnya tidak mempercayai dan menghargai semua orang termasuk dirinya sendiri.

Baginya hanya menunggu waktu sampai akhirnya ia di tendang dari keluarga itu. Maka untuk mempercepat proses itu, ia berbuat sesuka hati, tidak masuk sekolah, tawuran, bahkan jadi kaki tangan mafia.

Senyum miring selalu menghias di wajahnya yang di atas rata-rata pada umumnya, namun terkesan jahat. Ini yang membuatnya seakan meremehkan seseorang dan membuatnya selalu menjadi bahan incaran untuk di hajar.

Hingga suatu ketika tiba-tiba, dari arah belakang ada sebuah benda tumpul keras menghantam belakang kepalanya. Xue Yang segera berbalik untuk melihat siapa pelakunya, sambil ia menyentuh belakang kepalanya yang terhantam tadi dan terasa sedikit bocor. Cairan kental berwarna merah mengalir pelan dari sana.

" Huh......Cuma segitu kemampuan mu? Ayo lawan aku sekarang" Provokasi Xue Yang

Xue Yang mulai mengangkat pemukul softball yang ia bawa sedari tadi dan setelah mendapat serangan mendadak itu ia mulai maju dan menghajar segerombolan anak-anak sekolah lain yang juga membawa berbagai macam senjata sebagai media tawuran mereka

"SERAAANG....... JANGAN TAKUT DENGANNYA"teriak salah satu dari mereka

Dan merekapun akhirnya memecahkan tawuran yang sangat kacau di salah satu jalan kota pada sore hari itu. Keadaan saat itu sangatlah kacau hingga banyak orang tumbang dengan bau anyir yang begitu kental mulai menguar.

Namun tak lama polisi datang dari segala penjuru untuk menangkap mereka.

"Lariiii....... Polisi datang!! Teriak beberapa orang

Merekapun berhamburan melarikan diri termasuk Xue Yang yang bergegas melarikan. Ia berlari ke arah acak yang penting dapat bersembunyi dari hidung polisi, berurusan dengan mereka sangat merepotkan.

Saat  Xue Yang pikir ia sudah berhasil melarikan diri dari kejaran polisi tiba-tiba seseorang berdiri di depannya sembari mengacungkan pisau.

Xue Yang hanya tersenyum dan hendak melewatinya, namun orang itu ternyata berani menyerangnya dan berusaha menusuk perutnya. Untung saja Xue Yang berhasil menahannya dengan  tangan kosong hingga membuatnya telapak tangannya tersayat cukup dalam

"Bangsat!! Ada masalah apa denganku hingga menusukku anjing... " Gertaknya

"Ini semua karena kau bangke...."balas laki-laki itu

Orang itu menarik pisau nya dan berusaha menusuk Xue Yang kembali

"Salah apa aku padamu... Emang kita kenal anjir...!!"

Xue Yang heran dan menendang keras perut orang itu hingga membuatnya tersungkur di tanah
Orang itu segera bangkit dan menyerang Xue Yang kembali, tapi ternyata ada seseorang yang melihat aksi mereka dan ia mulai berteriak histeris karena ketakutan dan panik

Tersentaklah mereka mendengar teriakan yang nyaring itu dan dengan tiba-tiba tanpa ia duga penyerangnya itu  berbalik menyerang perempuan yang berteriak itu.

PURPLE LIGHT IN THE DARKNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang