✨PROLOG✨

19 6 2
                                    

Asheeqa Qaila Renita

FLASHBACK ON

12 tahun yang lalu.

Qai sedang berada di taman dengan Abang dan Kakak kembarnya.Of
"Abang! Mau es krim." ucap Qai kecil.

Yang di panggil Abang itu tersenyum, "Iya sayang, Abang belikan,"

"Yeay. makacih Abang," pekik Qai pada Abang nya yang bernama Asqhi Ahlan.

Apaan si apa-apa diturutin Batin Asqhia Qeila Renata, "Qai ikut Abang, yuk!"

"Ayo! Kak," ucap Qai sambil mengangguk.

Qei kakak kembar dari Qai tersenyum misterius, dia iri dengan Qai yang selalu saja di manjakan.

"Abang!" Panggil Qai dan Qei.

"Hei! Kenapa kalian menyusul, hem?" tanya Asqhi.

"Mau ikut, Abang. Hehe," ucap Qei diangguki Qai.

"Yaudah, yuk beli es krim," ajak Asqhi menarik keduanya.

Saat akan menyebrang jalan tiba-tiba saja Qei melepaskan tangannya, dan tepat saat mobil truk akan melintas Qei mendorong Asqhi.

BRAKK!

"Abang!" jerit Qai. Qei hanya berpura-pura terkejut dan sedih.

"Abang bangun hiks... Bang. ABANG!!" Qai terus menggoyangkan tubuh Asqhi yang sudah bersimpuh darah.

"Dek, kita bawa Abang kalian ke Rumah Sakit dulu, ya?" tanya seorang bapak-bapak.

"Iya, Pak. Bawa aja" Qei menjawab dengan ekspresi sedih dibuatnya.

***

Qai dan Qei sedang duduk di ruang tunggu menanti dokter yang sedang memeriksa Asqhi.

"Sayang! Qai. Qei. Gimana keadaan Abang kalian?" Ibu dan yang lain datang dengan wajah yang amat khawatir.

"Masih di periksa dokter, Bu." jawab Qai.

"Apa yang terjadi? Kenapa bisa Abang kalian kecelakaan?" Ibu kembali bertanya.

"Jad- "

"Qai, Bu. Qai dia yang udah dorong Abang pas kita mau nyebrang jalan!" Qei memotong ucapan Qai dengan menuduh Qai pelaku. Qai terkejut.

"Apa?! Kenapa kamu lakuin itu Qai?! Kenapa?!" Bentak Ayah pada Qai.

" Enggak, Yah. Kakak bohong hiks... aku enggak dorong Abang hiks... " bela Qai menangis.

"Aku ga bohong, Yah. Buat apa aku nuduh, Qai. Beneran, Yah," seru Qei meyakinkan.

"Kurang ajar!! Salah apa Abang kamu, Qai?!"

"Kalau sampai ada apa-apa sama Abang kamu, Ayah tidak akan memaafkan kamu!" Bentak Ayah.

CEKLEK

"Dok! Gimana keadaan anak saya?" tanya Ibu tak sabar.

"Karena pasien terlempar sangat kencang, itu mengakibatkan pasien koma, dan harus dilarikan ke Rumah Sakit di Luar Negri. Ini harus di segerakan karena pasien membutuhkan perawatan yang intensif," jelas Dokter.

"Apa?! Astaghfirullahaladzim kenapa Asqhi?! Kenapa harus Asqhiii?!" jerit Ibu Qai.

"Saya turut prihatin dengan kondisi anak Ibu, tapi kita harus terus berdoa semoga Asqhi baik-baik saja, kalau begitu saya permisi." pamit Dokter lalu pergi.

"Ini semua salah Qai, Bu!" ucap Qei lantang. Dia terus memojokkan Ibun dan Ayah nya agar percaya bahwa sumber masalah dari ini semua adalah kesalahan Qai. Qai yang disalahkan Qei hanya bisa menangis tak tahu harus berbuat apa.

"Benar begitu Qai?" tanya Ayah dengan nada naik 1 oktav.

"Hiks.. nggak, Yah bukan aku, aku gak tau kenapa Bang Asqhi bisa kecelakaan. Hiks.. aku gak berbuat apa-apa," jelas Qai dengan air mata yang terus mengalir.

"Bohong! Yah dia bohong aku liat sendiri kok, pas kita mau nyebrang dia dorong Bang Asqhi," Qei lagi-lagi mengkambing hitamkan Qai.

"Tapi yah...."

"UDAH AYAH GAK MAU DENGAR APAPUN ITU, KAMU BUKAN ANAK SAYA! BEBAS KAMU MAU TINGGAL DIRUMAH TAPI JANGAN PERNAH BERHARAP SAYA AKAN MEMBIAYAI SEKOLAH, ATAU APAPUN KEPERLUAN KAMU. MAKAN? KAMU GAUSAH MAKAN CARI AJA DI TEMPAT SAMPAH!!" sarkas Ayah Qai.

'Rasain kamu Qai, emang enak gak di anggap' batin Qei yang sangat tega dengan adik kembarnya.

Qai yang mendengar bentakan Ayah nya hanya bisa menangis, Qai kecil yang malang. Dia pergi dari rumah sakit berjalan dengan air mata yang terus mengalir.

"Kenapa Kakak tega sama aku! Apa salah aku sama Kakak sampai Kakak tuduh aku, padahal dia yang dorong Abang," Qai terus saja berucap sambil menangis, orang yang berlalu lalang melihat Qai.

"Sayang kamu kenapa?" tanya ibu-ibu yang seumuran dengan Ibu nya.

Qai kecil yang polos menjawab, "Kenapa Qai disalahkan Tante?"

Ibu-ibuyang di panggil Tante oleh Qai bingung, "Qai disalahkan kenapa sayang?"

"Hiks.. apa aku pembawa sial? Sampai ayah tidak mau menganggap ku sebagai anaknya lagi?" Qai mengeluarkan semua beban di hati nya kepada Tante yang bertanya kepada nya.

Tante itu pun memeluk Qai, kasihan sekali anak sekecil Qai sudah mempunyai masalah sebesar ini pikirnya.

FLASHBACK OFF

Kehidupan seorang gadis kecil Asheeqa Qaila Renita, sangat bahagia, tentram. Sifatnya yang ceria, periang dan aktif.

Tapi itu DULU. Sebelum kejadian itu kehidupan, sifat, dan perilaku seorang Asheeqa berbanding 180°. Dari yang ceria, periang menjadi pendiam, tidak perduli sekitar. Yang mula nya Asheeqa aktif menjadi pasif bandel dan disekolah pun dia di cap seorang badgirl bersama teman sebaya nya.









TBC.









Haii gimna prolog nya?
Semoga suka sama cerita nya

Sampai ketemu di part selanjutnya 🖤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku Ingin BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang