Bau ini terasa sangat khas setiap pagi. Mentega yang meleleh di penggorengan saat Ibuku membuat telur mata sapi. Kuacak rambutku yang selalu terasa gatal setiap bangun pagi, menguap lebar, dan duduk di samping Ayahku. Aku masih tidak mengerti dengan ketelatenan Ayahku membaca koran sedangkan ada berita digital yang sudah bisa diakses lewat internet.
Menjadi tua memang berbeda ... mungkin. Aku mengusap hidungku sebentar, bau ruang makan benar-benar campur aduk, namun menggugah cacing-cacingku untuk bangun dari tidur mereka.
"Jeongin sayang, kenapa kau tidak panggil kakakmu?"
"Nanti dia turun sendiri, Ma." Aku menolak, mengoleskan selai coklat pada roti panggang yang sedikit gosong di meja makan. Ah ... aku tidak akan menyalahkan ibuku untuk ini. Dia harus merangkap banyak sekali pekerjaan di pagi hari. Walau ya ... terkadang aku merindukan roti yang benar-benar well-done saat dipanggang.
Kuhiraukan suara lantai kayu yang beradu dengan kaki-kaki Ibuku. Ya, kakakku tidak akan pernah keluar kamar jika tidak diminta. Membuatku pernah merasa jika dia adalah Vampire atau semacamnya. Kulirik sekilas Ayahku yang fokus pada pemberitaan pagi dan menyeduh kopi panasnya. Aku melihat berita di belakang koran itu sekilas, lalu mengoles selai kembali. Bahkan misteri Vampire pun dimuat di berita koran, jurnalis kehabisan berita.
"Ini hari minggu, berhenti memandangi laptop seakan itu kekasihmu! Hyunjin!" Aku menahan senyuman ejekanku. Ibuku selalu mengomelkan kakakku yang tidak pernah beranjak dari kasur hanya untuk berkencan dengan laptop dan pentablet-nya. Bahkan aku yakin tetangga mengira dia merantau karna tidak pernah keluar rumah. Kuharap dia tidak menua tanpa sempat berkencan. Aku juga illustraror lepas, tapi aku tidak menggilai gambar segila dia.
"Kau tahu? Teman kuliahmu Minho sudah menikah. Apa kau mau menikah dengan semua gambar-gambar komikmu?"
"Jika Mama menyuruhku turun hanya untuk merusak selera makanku, lebih baik aku tidur!" Hyunjin-kakakku-kembali naik ke atas. Jomblo mana yang tidak tersinggung dengan perkataan Ibuku tadi? Itu kejam. Tapi kakakku pantas menerimanya. Aku sempat mengira dia psikopat karna jarang sekali keluar kamar. Walau aku tahu pekerjaannya hanya berperang melawan deadline webtoonnya yang sudah terikat kontrak. Tapi bukankah itu berlebihan?
"Ayah, aku akan bermain dengan Seungmin nanti."
"Terserah. Asal kau tahu waktu." Aku mengangguk, mengunyah sarapan pagiku dengan pikiran kosong. Tidak ada yang menarik di hari minggu kecuali menjadi bebas dari sekolah. Aku melirik ke atas tangga, apa aku perlu menghibur kakakku itu?
***
Seungmin benar-benar payah dalam mendribble bola. Tapi aku tidak akan menyangkal akan kemampuannya dalam melempar bola jarak jauh. Pencetak three point sejati di kampus kami. Kami sedang bermain di halaman belakang rumahku. Tepat di bawah jendela kamar kakakku yang terbuka. Setidaknya itu menandakan bahwa dia bukan Vampire yang takut matahari. Ya ... terkadang hasrat mengatai kakak anehku itu memang tidak bisa kutahan.
"Kau bilang kau tidak mempunyai tangga lebih saat akan kupinjam untuk memperbaiki atap. Kau bohong!" Seungmin melempar bola basket padaku, yang langsung kumasukan pada ring yang tertancap di pohon besar pekarangan kami. Kulirik tangga bambu yang bersandar di tembok, tepat di sebelah kamar kakakku.
"Aku belum lama membuatnya. Kugunakan untuk memanjat pohon mangga. Kau tahu 'kan? Aku trauma saat kucing anggoraku mati tertimpa tangga besi. Bambu lebih aman." Aku duduk bersandar di bawah ring, tidak menolak saat Seungmin memberikanku isotonic. "Kau mau pinjam sekarang?"
"Tidak. Atapku sudah benar." Seungmin ikut bersandar. Memandangi langit yang cerah. Sebentar lagi jam makan siang, mungkin Bibi akan memanggil Seungmin dari balik pagar sebentar lagi untuk pulang. Dasar anak Mama! "Oh iya Jeongin, kenapa kakakmu tidak update komik malam kemarin? Bukankah dia update setiap hari sabtu? Dia juga sering telat dua atau tiga hari dari jadwal seharusnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Folklore [Han, Hyunjin]
FanfictionHan Jisung, Hwang Hyunjin Oneshoot stories Fanfiction Fantasy Alternative Universe 🌌