dia bernama Ryu xi

10 4 0
                                    

Ryu xi menatap takjub pada indahnya kota Bradford. Ia menyeret kopernya sembari memakai kacamata hitamnya. Ia menunggu jemputan di bandara, tapi tak ada satupun yang datang. Sehingga dengan kesal dia memilih naik taksi dan lanjut berjalan kaki untuk menikmati keindahan kota itu.

Pandangan Ryu xi jatuh pada kafe yang tak sengaja di lihatnya. Merasa lelah dan lapar menunggu orang yang menjemputnya tak datang, Ryu xi memilih melangkahkan kaki menuju kafe itu.

Namun baru ingin mendorong pintu kafe itu, Ryu xi menghentikan langkahnya saat mendengar deringan handphone dari Sling bag Chanel nya.

Membatalkan langkahnya, Ryu xi memilih melangkah dan berdiri tak jauh dari pintu kafe dan mengambil handphonenya. Terlihat nama ibunya tertera di layar.

Ryu xi mendengus kesal. Padahal sedari tadi ia menelpon tak ada yang menjawab. Ia juga tak tau daerah di sini. Alhasil dia memilih berkelana tak tentu arah menunggu orang menyadari ketidakhadiran nya.

Meski kesal, Ryu memilih mengangkat panggilan dari ibunya sembari melanjutkan langkah dengan menyeret koper menuruti instingnya.

"Ibu?"

'dimana kamu sekarang? Tadi ibu sudah menyuruh Michael untuk menjemputmu. Maaf, kami sedang ada urusan dan melupakan handphone. Ibu sudah mengirim nomor Michael. Segera hubungi agar dia tak bingung mencarimu.'

Kesal? Tentu saja. Dia sudah menunggu hampir 3 jam tapi tak ada yang merespon. Tapi Ryu xi memilih untuk tidak mengutarakan kekesalannya. Menarik nafas pelan mengatur suara agar terdengar tidak ketus, Ryu xi menjawab.

"Baik ibu."

Tak lama panggilan dimatikan sepihak oleh ibunya. Melihat riwayat pesan yang dikirim ibunya, Ryu xi menelpon nomor yang dikirim ibunya itu.

Bru nada Tut pertama, panggilan itu langsung diangkat, sedikit membuat Ryu xi takjub.

"Ini aku Ryu xi." Ryu xi memulai pembicaraan dengan ragu.

'dimana? Aku tak menemukanmu.'

Ryu xi melihat sekitar, dia tak tau ini dimana. Menarik nafas, Ryu xi menjawab.

"Aku tak tau, tadi aku naik taksi dan berhenti di suatu tempat. Disini sangat ramai."

Memang benar, ditempat Ryu xi berdiri ramai orang yang berlalu lalang. Dan dia juga tak tau sudah berapa lama ia berjalan dari tempat pemberhentian taksi tadi.

Dia bisa mendengar lelaki di telpon menghela nafas. Mungkin kesal padanya.

'Kirim lokasimu sekarang.'

Setelahnya, panggilan dimatikan sepihak oleh Michael. Mendesah lirih, Ryu xi memilih mengirim lokasinya pada Michael. Setelahnya dia duduk di bangku panjang depan sebuah toko bunga.

Ini tak menyenangkan. Padahal Ryu xi berharap memiliki tunangan yang ramah dan hangat. Nyatanya mereka sama kakunya dengan keluarga Làn, marga keluarga Ryu xi.

Ya, lelaki yang dihubungi tadi adalah tunangannya, Michael. Mereka telah ditunangkan dari Ryu xi berumur 17 tahun. Sama seperti keluarga Ryu xi, keluarga Michael juga bukan keluarga sembarangan.

Keluarga Làn dulu adalah bangsawan, tapi bukan kaisar atau raja. Meski gelar bangsawan itu telah lama hilang, tapi keluarganya tetap memiliki aturan kolot seperti bangsawan. Keluarganya terlalu kaku.

Tak jauh berbeda dengan keluarga Michael. Dulu keluarga Gilserin, marga Michael adalah kerabat jauh ratu. Mereka juga memiliki gelar bangsawan. Dan keluarga Michael lebih kolot dari keluarganya.

*****

Mendesah lirih, Ryu xi lagi-lagi melirik sekilas pada Michael yang sedang menyetir. Sedari Michael menemukan dan membawanya, tak satupun kata keluar dari mulut lelaki itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Give You all Of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang