Chapter 21

7.4K 515 33
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy reading

____oOoOo____

Dentuman drum  yang di bawah para suporter,  di tambah suara terompet yang membahana di dalam podium meramaikan permainan yang semakin panas. Dari sini kita bisa mendengar suporter dari SMA Cempaka merasa tidak terima karena SMA Garuda kembali mencetak  poin yang cukup jauh yaitu 11:18.

Sorakan dan dukungan terus memenuhi selama pertandingan berlangsung. Para pemandu sorak yang mulai kewalahan masih setia menampilkan yang terbaik dengan senyum tiga jari.

Gabriella berdecak kagum melihat kemampuan tim basket dari sekolahnya, ternyata mereka bukan cuma menang tampang doang, tapi mereka memiliki nilai plus dari kemampuan mereka dalam olahraga, sangat keren pikirnya.

"KYAAA!! NATHAN SEMANGAT AYEE!!"

"Jodohku si aa Marvin ganteng banget pulang ini langsung ke KUA yuk!!"

"KAK MARVIN I LOP YU TRITAWSAN!!"

"Ya oloh Aldo gilak ganteng banget jodoh orang"

"GILAK GILAK NATHAN KERINGAT LO AJA GANTENG!"

Mendengar puji pujian yang tentu keluar dari mulut kaum hawa membuat Aldo dan Marvin semakin percaya diri lalu dengan tempang songongnya kedua playboy kelas kakap itu memberikan wink dan kecupan jauh, membuat kaum hawa bergeliat bagaikan cacing kepanasan.

"GAK MAU PULANG MAUNYA DI GOYANG"

"GAK MAU PULANG MAUNYA DI GOYANG"

"Idih ini kok malah dangdutan si Den!" Febbi mencibir Deno yang membawakan lagu dangdut bukannya yel yel emangnya mau saweran.

Lain di tempat lain juga isi pikiran nya, tim basket di beri waktu untuk istirahat sebentar. Nathan menatap Gabriella yang tak sadar sedang di perhatikan. "Tuhkan bangsat gue kenapa si" Nathan mengacak rambutnya saat melihat bagaimana penampilan Gabriella hari ini. Mereka tampil memukau menurut nya hari ini, Gabriella lah yang terlihat lebih bersinar dari lainnya seakan semua aura disedot olehnya.

Melihat senyuman yang terus terpatri dibibir Gabriella membuat siapa pun terhipnotis untuk terus memandanginya. Nathan berdecih saat mengetahui bukan hanya dirinya yang tengah memperhatikan Gabriella, ada pria lainnya yang menatap dengan penuh minat pada gadisnya, oh tunggu sejak kapan ia mengklaim Gabriella gadisnya.

Pria dengan tubuh tegap di balut baju basket itu berjalan ke arah para pemandu sorak. Mereka yang tidak menyadari keberadaan Nathan langsung terkejut dan parahnya mereka tidak sigap saat akan menangkap orang yang di lempar itu.

KAVALARIS (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang