Tunggu?

13 8 3
                                    

"Ini rumah kamu?"

"Iya, kenapa?" Jawab Senja.

"Tak apa"

Saat senja ingin membuka pintu mobilnya saka langsung melarangnya.

"tunggu nja aku aja"

Senja diam.

Saka segera keluar dan membukakan pintu mobilnya.

Senja turun dan langsung membuka gerbang pintunya tanpa ada ucapan yang keluar dari mulutnya.

Pria itu masih berdiri di posisinya membukakan pintu mobil tadi. Ia fikir akan disuruh masuk untuk sekedar mengobrol.
Ternyata tidak.

Saka menatap Senja. Begitu juga Senja yang menatap Saka.

5 detik kemudian.

"Apa?" Tanya Senja

"Apa?" Ucap saka spontan.

"Ya kamu apa?"

"Aku?"

Senja menaikkan alis nya sebelah.

"Oh iya lupa, aku pulang" ucap pria itu gugup.

Saka langsung berlari masuk ke mobilnya dan mengendarainya dengan laju.
Tak ada kalimat selamat tinggal dari kedua manusia itu.

Sebenarnya Saka sangat gugup karna suatu hal.

"Eh obatnya."

Citttttt.

Saka langsung memutar balikan mobil nya kerumah yang barusan ia datangi.

"Senja" panggil saka dengan suara kuat.

"Apa?" Tanya wanita itu polos.

"Obat kamu"
Pria itu turun dari mobilnya dengan membawa sebungkusan plastik.

"Kok di tebus?kan aku gak butuh" bukannya terimakasih wanita itu malah tidak mau mengambilnya.

"Kata siapa kamu gak butuh? Muka udah pucat gitu pake bilang gak butuh obat"

"Nih" sambung pria itu sambil memberikan obat nya.

"Enggak ah kamu aja yang minum" ucap senja dengan santai.

"Aku gak sakit, kamu yang harus minum"

"Enggak ah kamu aja"

"Senjaa"

"Ya?" Jawab Senja

"Diambil"

"Akukan udah bilang kamu aja yang minum"

"Kamu bercanda? aku gak sakit kok disuruh minum obat"

"Kali aja kamu butuh"

Senja masuk kedalam rumahnya tanpa menyuruh pria yang didepan rumahnya untuk masuk.

Senja mengunci pintu rumahnya. Dan bergegas ke kamar.

"Ibuuu" ucap Senja dalam hati.
Air mata menetes melewati pipi gadis itu.
"Ibu aku ingin bersamamu"

Tok tok tok

"Siapa?" Tanya Senja dari dalam kamar.

"Saka"

"Pulanglah aku sedang tak ingin diganggu"

"Iya aku pulang, gerbang jangan lupa dikunci"

Tak ada jawaban sedikitpun.

Senja masih menangis. Dia meratapi nasibnya yang sangat sangat memprihatinkan.
Tangis Senja pecah saat melihat kembali fotonya dengan ibunya.
"Ibu jemput aku" ucap Senja sampai tersedu sedu.

Tak lama kemudian ia tertidur.
Jangan tanyakan bagaimana rasanya menangis hingga tertidur.

30 menit berlalu.

Senja bangkit dari kasurnya. Bergegas keluar untuk menutup pagar.

Ceklek

Senja membuka pintunya dan langsung menutupnya.

"Astaghfirullah" ucapnya kaget.

Jantung Senja berdetak tak beraturan
"Bagaimana mungkin ia masih berdiri di depan situ" ucapnya dalam hati.

"Saka?" Panggil Senja pelan.

"Iya?"

"Itu kamu?" Tanya nya.

"Iya Senja"

"Kenapa kamu masih disini?"

"Aku gak mungkin ninggalin kamu sendiri dengan kondisi kamu yang seperti ini." Jawabnya.

"Boleh kamu buka pintunya?" Sambung Saka.

Kretttt

"Masuklah" ajak Senja

Saka masuk ke dalam rumah Senja dan merasakan Atmosfer yang berbeda.
Seperti datang kembali ketempat yang dulu pernah ia datangi.

"Duduklah, kamu mau aku buatkan teh?"

"Jangan repot repot Senja, kamu yang harus duduk kan masih sakit" ucap Saka.

"Senja?"

"Ya?"

"Boleh aku bertanya?" Ucap Saka ragu.

"Silahkan"

"Ibumu baru meninggal tapi kenapa rumah kamu sepi? Saudaramu tidak ada yang kesini? Ayah kamu mana?" Tanyanya panjang.

"Ayah aku sudah lama meninggal"

Degg..

"Maaf Nja"

"Gapapa kali"

"Saudara kamu egk ada yang kesini?" Tanya nya lagi.

Senja hanya menggeleng.

"Kenapa?"

"Saudara aku egk ada yang tinggal di kota ini, lagian memang saudaraku gak ada yang peduli sama kami."

"Maaf lagi Nja" ucapnya.

"Iya gapapa"

"Kamu gk pulang?" Tanya Wanita itu.

"Enggak ah aku mau nemenin kamu" jawab Saka.

"Aku bisa sendiri kok, eh kamu aku buatin teh ya sebentar"

Senja langsung berlari ke arah dapur.

Tin..Tin..

"Suara klakson siapa ya?" Pikir nya
Senja masih fokus membuatkan teh untuk pria yang duduk di ruang tamu nya.

Saat ia kembali ke ruang tamu nya
Ia mendapati dua pria yang sedang duduk di sofa nya.

"Eh Ling, kok tau rumahku?" Tanya nya heran.

"Iya gue tadi nanya nanya ke temen lo"

"Hmm ada apa?" Tanya Senja.

"Egk ada, gue mau lihat lo aja" jawabnya santai.

Saka memperhatikan mereka berdua ia takut ia hanya membuat suasana menjadi canggung. Ia memutuskan untuk pulang.

"Senja aku pulang ya" ucapnya sambil berdiri

Hanya anggukan yang menjadi jawaban Senja.

Saka bergegas keluar dan menuju mobilnya.

"Saka!! Tunggu"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang