A

6.1K 525 23
                                    

Seorang gadis tengah berdiri di pinggir jalan di malam hari yang sepi. Ia menghela napas berat hingga pandangannya tak sengaja tertuju pada toko di seberang jalan tempatnya berdiri.

"Sejak kapan toko itu ada di sana?" Ia menaikkan alis bingung, melihat ke kiri dan ke kanan lalu menyebrang saja

Ting, bunyi lonceng di belakang pintu yang dibuka oleh gadis itu, membuat sosok lelaki yang tengah membersihkan manekin manekinnya menggunakan sapi bulu lantas menoleh, tersenyum tipis pada gadis yang memandang bingung padanya.

"Ada yang bisa aku bantu?" Tanyanya, tersenyum ramah sembari menghampiri pengunjung tokonya

"Apa kau baru di sini?, aku baru melihat toko ini" Tanyanya penasaran, menolehkan kepalanya kesana kemari untuk melihat apa saja yang di jual di toko itu

"Ya, toko ini baru. Jadi apa yang kau butuhkan?" Sahutnya saat ia sudah berdiri di depan gadis tersebut

Gadis itu sontak menoleh, bingung ingin membeli apa di toko tersebut hingga matanya tak sengaja melihat manekin berbentuk laki-laki berada di dalam lemari kaca.

"Apa kau menjual manekin itu?, kebetulan aku seorang desainer pemula jadi aku membutuhkan manekin"

Pemilik toko itu tersenyum, mengangguk padanya.

"Tentu saja, kau bisa memilikinya secara gratis tapi dengan syarat kau harus menjaganya baik baik, jangan membiarkan orang lain menyentuh atau mengambilnya darimu, dan juga cukup isi formulir ini" Jelasnya, menyodorkan secarik kertas pada gadis yang menatap bingung padanya

"Baiklah" Tanpa curiga sedikitpun, ia mengeluarkan pulpen dari tasnya, mulai menuliskan nama serta tanggal lahir dan pekerjaannya di atas kertas yang di dapatnya tadi

"Ini" Setelahnya, ia menyerahkan kertas yang sudah ia isi tadi pada lelaki pemilik toko

"Namamu Jung Yn?" Tanyanya, gadis itu mengangguk sembari tersenyum tipis

"Baiklah, kau bisa memiliki manekin itu, namanya Park Jimin, tolong jaga dia dengan baik ya" Sambungnya hingga membuat Yn mengerutkan kening bingung

"Nama manekinnya Park Jimin?, kenapa manekin memiliki nama?" Batin Yn, bingung

***

Yn, gadis itu mengeratkan selimut yang menutupi tubuhnya, tersenyum tipis tanpa sebab, hingga sedetik kemudian ia tersentak dari tidurnya, berbalik ke belakang dan mendapati sesosok lelaki tengah tidur di kasur yang sama dengannya.

"AAAAAAAA" Teriak Yn, kaget

Sontak ia langsung turun dari kasurnya, memukul lelaki itu dengan bantal yang ia pakai tadi.

"Siapa kau? Kenapa ada di sini? Kau pencuri ya?"

Yn tak henti hentinya memukuli sosok itu hingga yang dipukul pun bangun dari tidurnya, meringis kesakitan sembari menghalau pukulan Yn dengan tangannya.

"Aku bukan pencuri, aku pacarmu" Akuinya hingga membuat Yn semakin marah

Gadis itu sontak semakin memukuli sosok itu, menyerangnya dengan membabi buta hingga yang di serangpun mulai tak suka. Lelaki itu bangun dari tidurnya, menarik bantal yang di gunakan Yn untuk memukulnya lalu menarik gadis itu hingga membuat ia terjatuh di atasnya.

"Aku pacarmu jadi jangan pukul aku terus" Ucapnya, menatap manik mata milik Yn yang dikunci olehnya

Gadis itu diam, bingung harus melakukan apa. Apalagi posisinya berada di atas lelaki itu, membuatnya sedikit gugup.

"Lepaskan aku" Pinta Yn, berharap lelaki yang berada di bawahnya melepaskan pelukannya pada pinggang Yn

"Tak akan sebelum kau percaya padaku" Ucapnya lalu tersenyum lebar pada Yn

My Boyfriend From Magic ShopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang