V

1.6K 262 34
                                    

Yn mendengus kesal saat melihat Lini datang ke hotel Jimin dan seenaknya masuk ke dalam ruangan kekasihnya itu.

Ya, seharian ini Yn memang sudah bekerja di hotel Jimin atas permintaan Jimin sendirinya. Yn tak menolak permintaan itu, baginya itu hal yang baik untuk hubungannya dengan Jimin.

Tapi apa sekarang, seorang pengacau tiba tiba saja datang bersama seorang wanita yang Yn baru ketahui adalah ibu Jimin.

"Dia siapa?" Tanya ibu Jimin pada Yn saat melihat gadis asing berada di ruangan putranya

Jimin diam sembari melirik sekilas ke arah Yn dan Lini bergantian. "Dia kekasihku, bu"

Lini langsung menggepalkan kedua tangannya kesal. Niat ingin membuat hubungannya dengan Jimin menjadi dekat kembali malah sirna, karena lelaki itu malah mengenalkan gadis lain sebagai kekasihnya pada sang ibu.

"Apa???. Lalu bagaimana dengan hubungan kalian?" Tanya ibu Jimin, merujuk kepada hubungan Jimin dan Lini yang ia tahu

Jimin menghela napas dan menggeleng pelan. "Aku sudah tak memiliki hubungan lagi dengan Lini. Kami sudah selesai sejak lama, dan sekarang, gadis ini adalah kekasihku. Aku bahkan berencana untuk melamarnya minggu depan" Jelasnya sembari merangku Yn yang berdiri di sampingnya

Sontak saja, Yn merasa malu dan juga senang di waktu bersamaan. Ia baru tahu bahwa Jimin akan melamarnya minggu depan dan itu berarti, Jimin memang serius kepadanya.

"Jadi kalian akan segera menikah?"

Jimin mengangguk atas pertanyaan yang dilayangkan ibunya itu. Ia lalu menoleh ke arah Yn dan mendapati gadisnya menunduk malu.

Jimin terkekeh pelan lalu mencolek pipi Yn, usil. "Kenapa?. Kau malu?. Tak usah malu. Aku tahu kau tak akan menolakku jika aku melamarmu"

Yn mengangguk dengan malu malu. Sedangkan Lini yang sedari tadi diam, memperhatikan ketiganya hanya mendengus kesal dan berlalu dari sana.

Sekeluarnya Lini dari ruangan Jimin. Ibu Jimin baru sadar akan hal itu namun ia hanya diam sembari memperhatikan putranya bersama gadis yang dicintainya.

Dalam hati, ibu Jimin membatin sembari tersenyum bahagia. "Apa gadis ini yang sudah merubah Jimin menjadi lebih baik?. Jika benar, aku tentu saja akan merestui mereka. Karena kebahagiaan Jimin adalah kebahagiaanku juga"

"Jadi kapan kalian akan menikah?" Tanya ibu Jimin hingga membuat Yn terkejut mendengarnya

Yn mendongak dan melihat ke arah ibu Jimin dengan kaget. "Ha???"

Melihat reaksi Yn yang menurutnya lucu, Jimin kembali terkekeh pelan lalu mengusap kepala Yn dengan lembut.

"Dia lucu kan bu?" Tanya Jimin dan di jawab anggukan lemah dari ibunya

****

Lini mendengus kesal setelah keluar dari hotel Jimin. Saat ia menghidupkan mesin mobilnya, Lini malah teringatannya akan pertemuannya dengan Taehyung.

"Ha... Kenapa aku harus kemari?" Gumam Lini saat mobilnya sudah terparkir di depan magic shop

Hendak melajukan mobilnya kembali, Lini tiba tiba saja mengurungkan niatnya itu hingga keluar dari mobilnya dan masuk ke dalam toko magic shop.

"Kemana dia?" Tanya Lini bingung saat melihat seisi toko yang kosong tanpa Taehyung, sang pemilik

Akhirnya Lini memilih duduk di salah satu bangku meja yang ada di sana. Setelah sekian lama duduk di sana, Lini tiba tiba saja merasakan ngantuk hingga tanpa sadar ia pun merebahkan kepalanya di atas meja dan tertidur di sana.

My Boyfriend From Magic ShopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang