1. mère

42 4 8
                                    

🍑 Pembaca yang baik tau caranya menghargai penulis 🍑
.
.
.
.
.
Happy Reading!💚
.
.
.
.
.

🍑🍑

Jung Jaehyun's house, 2030.

"BERHENTI NUDUH SAYA YANG NGGAK NGGAK, JUNG NARA!!"

"LALU KAMU NGAPAIN KETEMU PEREMPUAN ITU SETIAP HARI?!"

plak.

Suara tamparan itu memenuhi ruang tamu. Jung Jeno yang mendengar suara teriakkan orangtuanya hanya bisa menangis.

 Jung Jeno yang mendengar suara teriakkan orangtuanya hanya bisa menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ia tidak tahan lagi. Tidak bisakah kedua orangtuanya berhenti bertengkar? Demi Tuhan, ia lelah mendengarnya.

"JAGA BICARAMU, JUNG NARA!!"

"APA?! KAMU LEBIH MEMBELA JALANG ITU?! KETERLALUAN KAMU, JAEHYUN. AKU INI ISTRI KAMU!!"

Amarah Jaehyun semakin naik. Ia mengepalkan kedua tangannya. Urat urat disekitar lehernya bermunculan.

brak.

Jaehyun mendorong Nara hingga menabrak anak tangga.

Nara meringis. Kepalanya pusing. Ia merasakan ada sesuatu yang hangat mengalir disekitar pelipisnya.

"Saya bawa Jeno. Besok saya urus perceraian kita." kata Jaehyun lalu pergi menuju kamar Jeno.

"JANGAN, JUNG- akh!" Nara memegang kepalanya. Padangannya mulai buram. Ia mengulurkan tangannya kedepan, berusaha mengapai apapun.

"Bunda?"

Nara menoleh. Ia bisa melihat Jeno berdiri dihadapannya. Namun Nara tidak bisa melihat raut khawatir Jeno.

"J-Jeno, tolong" ucap Nara lemah. Ia mengulurkan tangannya pada Jeno lalu ditepis Jaehyun.

"Ayo Jeno."

Jaehyun menarik tangan Jeno dan membawanya pergi dari sana. Jeno menatap Nara dengan tatapan khawatir. Namun ia tidak bisa berbuat apa apa. Ia tau watak sang ayah.

Jaehyun membawa Jeno menuju mobilnya.

"Masuk." perintah Jaehyun.

Jeno menatap Jaehyun dengan puppy eyes nya, "Bunda?"

"Tinggalin aja perempuan gak tau diri itu."

Jeno menggeleng, "Aku mau Bunda!"

"JENO!"

Jeno berlari. Ia masuk kembali ke dalam rumah.

Jeno terpaku melihat Nara terkapar di bawah anak tangga dengan darah yang membasahi setengah wajah ibunya.

Ekspresi wajah Jeno pun berubah kilat, air mata mulai memenuhi kantung netranya, berlari menghampiri Nara dan membalikkan tubuhnya.

Ia histeris melihat Nara dengan keadaan yang mengenaskan. Kedua tangan mungil nya masih terus mengguncangkan tubuh ibunya.

Namun kenyataan tetaplah nihil, Nara masih diam dan menutup matanya.
Jeno mengetikkan sesuatu di jam tangan hologramnya. Ia lalu mengarahkan jam tangannya ke arah Nara.

Lalu jam tangan itu memindai kondisi Nara.

"I'm sorry Sir, this woman is passed away"

Jeno menggeleng. Ia merasa jam tangannya rusak. Jeno mencoba memindai Nara sekali lagi.

Namun suara dari jam tangan itu tidak berubah.

"I'm sorry Sir, this woman is passed away"

"Sorry Sir, this woman is passed away"

"passed away"

"NOOO!!!" teriak Jeno.

"BUNDA, BANGUN!! BUNDA, JENO DISINI!! BUNDA!!"

"BUNDAAA!!!"

Jeno menangis. Ia memeluk tubuh Nara dan menenggelamkan wajahnya pada pundak Bundanya itu.

Ia terisak. Bagaimana mungkin bundanya pergi secepat ini?

Tidak. Jeno tidak percaya. Tadi siang, mereka baru saja membuat pancake bersama.

Baru beberapa jam yang lalu ia mendengar suara tawa Bundanya.

Bunda adalah dunianya. Dan kini, dunianya telah runtuh.

Pusat dunianya sudah pergi.

Bunda, Jeno mohon. Jangan tinggalin Jeno sama ayah.

"Jeno."

"NGGAK!! INI SEMUA GARA GARA AYAH!! AKU BENCI SAMA AYAH, AKU BENCI!!!"

🍑🍑🍑

Neo Zone University, 2020.

"Gila, Kak Jaehyun pacaran sama Kak Chaeyeon tau! Gila, kalo mereka nikah visual anaknya kayak apa coba?!" seru Shin Ryujin dengan semangat.

Nara menggeleng, "Udah berapa kali lo nyebut kata 'gila'?"

Ryujin berdecak. "Males deh gue gibah sama lo!"

"Lo tau sendiri gue gak peduli tentang cinta cintaan."

"Iya iya, Lee Nara" jawab Ryujin jengah.

Saat ini, mereka berada di kantin fakultas. Ryujin menarik Nara kesini sedetik setelah dosen keluar kelas. Gadis itu benar benar merasa lapar.

"Ryu, balik yuk!" ajak Nara.

Ryujin menggeleng, "Gak mau. Kak Jae belum lewat."

"Ya gak mungkin dia tiap hari ke kantin kan? Siapa tau dia lagi ngedate sama pacar barunya."

"Kata siapa gue ngedate?"

Nara menoleh dengan secepat kilat. Ia melihat Jaehyun berdiri dibelakangnya dan tersenyum miring.

"Lain kali, gibahin orang tuh dibelakangnya ya. Mana ada ngegibah didepan orangnya langsung." kata Jaehyun lalu pergi meninggalkan kantin.

Nara menatap punggung Jaehyun dengan tajam.

Heol, siapa juga yang gibahin? Nara hanya menanggapi Ryujin. Tetapi reaksi lelaki itu membuat Nara seolah olah menjadi tukang gosip. Sialan.

Awas kau, Jung Jaehyun.

🍑🍑🍑

To be continued.

Turn Back Time - Jung Jaehyun X Lee Jeno Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang