[SUDAH TERBIT SO SEBAGIAN CHAPTER ADA DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBIT]
Warn: -COWOK SAMA COWOK
-Dewasa 🔞
-Banyak kata kasar
-Ada adegan dewasa
Sama-sama suka namun gengsi. Gimana nggak gengsi? Mereka cowok lalu...
"WHAT?! Lo bilang dia maho?! Ngegas banget sih lo?!"
Arsen ngegosok telinganya karena teriakan histeris cewek di sebelah dia pas dia baru aja siap cerita.
"Iyalah. Lo bayangi, cowok mana ngusap kepala cowok nyet?!" Arsen ikutan ngegas.
"Terus dengan gitu lo klaim dia maho?! Geer banget lo!" Si cewek piyama coklat itu marah-marah.
Via Aderaya, temen cewek Arsen yang deket sama cowok ini dan satu-satunya cewek yang gak jatuh ke pesona buaya darat ini.
"Bacot dah lo njir. Ngapa dibahas lebih sih?" sebal cowok itu lanjut main pees.
Via ngedengus kasar lalu ubah posisi duduk dengan wajah serius.
"Dengarin gue."
"Hm," jawab Arsen cuek.
"Dengarin bego!" Via nabok kasar cowok itu.
"Ck, iya. Apaan dah?!" balas cowok itu lebih kasar terus letakin stick peesnya. "Buru elah."
"Lo tau Kayla kan? Si cewek perfect itu? Udah cantik, pinter lagi. Lo tau kan?"
Arsen manggut-manggut. Siapa yang gak kenal si Kayla itu coba. Cewek cantik dengan kulit putih bersih dan punya otak pintar. Tapi cowok pada segan dekat dia karena dia terlalu kaku. Menurut mereka orang pintar itu kaku.
"Lo kaga penasaran apa kenapa dia gak punya pacar? Padahal cantik."
"Sedikit," jawab dia.
"Ya karena Dean bego!"
"Apa dah? Ngomong tuh yang jelas kali Vi, kaga ngerti gue," kata cowok itu ngegaruk rambutnya.
Via ngelipat tangannya. Dia narik nafas bentar. "Dia sama Dean kaya punya something different gitu. Kaya yang jalani suatu hubungan."
Cowok itu melongo bentar, terus ketawa geli. "Yang benul aja? Gile lu."